Jivan dibawa kerumah sakit yang letaknya tak jauh dari tempat kejadian, untung saja dia tidak ada kerusakan dalam organ tubuhnya. Hingga Jemian dan Harelka berinisial untuk mengantarkan Jivan pulang, meski anak itu sudah menolaknya berkali kali karena takut merepotkan
"Bang, lo tadi bilang anak Emeryze?" Tanya Jivan dengan menatap Harelka dan Jemian bergantian.
"Iya, anak SMA Emeryze, Jiv gue mau lo inget inget itu baju anak SMA Emeryze ya Jiv? Soalnya kita ini gk pernah akrab kalo sama anak SMA situ pasti selalu cari masalah mulu hobi fitnah" ucap Harelka.
Jivan terdiam, dia teringat jika abangnya tadi pagi berkata soal SMA Emeryze, untuk saat ini Jivan akan mencoba merahasiakan siapa yang memukulinya sampai dia bertemu dengan adik teman abangnya yang bersekolah disana.
"Jiv lo denger gue gk?" Tanya Harelka.
"Denger kok bang, maksud kalian kaya tawuran gitu?" Tanya Jivan penasaran.
"Iya jiv, tapi kan ini baru kelulusan anak dulu pasti udah di ganti ketua baru, gue pengen banget tu liat ketuanya yang gk becus urus anak buahnya" ucap Jemian.
"Gue boleh ikut gk? Gue mau bales tonjokan tonjokan tadi ke ketua SMA Emeryze" ucap Jivan secara tiba tiba tak terduga membuat Jemian juga Harelka terkejut..
"Hahh?!" Pekik Jemian dan Harelka.
"Ngalu lo, lo bonyok gitu mau lawan si ketua yang kita bahkan gk tau sekuat apa dia" ucap Jemian.
"Dihh bang, pliss lah gue harus balas nih gue sakit gini juga di keroyok 4 orang loh" ucap Jivan terdengar memaksa.
"Huhh, lo bonyok ntar kita repot takut lo mati Jivan" celetuk Harelka .
"Gitu amat si ke gue, ayolah pliesee bang Jemian dan bang Harelka si penyelamat Jivan" sekarang Jivan bertingkah seperti anak kecil yang sedang memohon.
Gemas, dia terlihat seperti seekor hamster yang sedang meminta makanan, dengan mata berbinar binar yang sangat lucu dan bibir mungil mengerucut.
"Arghhh, iya iya gosah gitu udah lo gue buang keluar lama lama sangking lucunya" gerutu Harelka, karena dirinya tidak bisa melihat yang gemas gemas.
"Yeyyyy makasih bang Harelka yang paling baik hati" ucap Jivan senang, Harelka dan Jemian yang di kursi depan berusaha menahan gemas agar tidak memakan itu pipi gembul Jivan yang babak belur.
"Nah, itu rumah guee" ucap Jivan menunjuk dari dalam mobil. Harelka memberhentikan mobilnya dipinggiran gerbang, dan Jivan pun turun bersama Harelka juga Jemian karena takut Jivan terkena masalah lagi.
Namun saat itu tiba tiba datang mobil yang ingin masuk melewati gerbang, Jivan kesal lalu mencegat mobil itu membuat Harelka dan Jemian terkejut. "Turun lo Ardan anjing!!" Teriak Jivan, Jemian dan harel membulatkan matanya tak percaya.
"Njir lo ngapain disitu dek gk jel — woyyy wajahlo kenapa!!" Ardan langsung keluar, dia bersama Aji dalam satu mobil yang sama.
"Jivan, ini kenapa? Lo di gebukin siapa??" Tanya Aji panik memegangi wajah Jivan secara hati hati.
"Njing salah lo Ardan, gue nyasar gara gara nunggu chat dari lo gk ada balesan sama sekali, sakit tau gk si!!" ucap Jivan marah marah pada abangnya, bagaimanapun ini salah Ardan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Or Mylove - Nosung [ End ]
RandomCinta itu aneh, cinta juga suka datang tiba tiba masa iya gue jatuh cinta sama musuh gue sih mana sekarang pacaran. kalo dipikir pikir lucu juga yang dulu musuhan sekarang jadi bucinan