Na Jaemin, pria tampan dengan banyaknya wanita dan pria submissive yang mau berkencan dengannya sampai saat ini masih sendiri, dia sendiri bukan tanpa alasan tapi karena dia mencintai seseorang yang tak mungkin bisa dia miliki, dia hanya mampu memendam rasa yang ada sejak dia berumur 17 tahun sampai saat ini, dimana usianya menginjak 27 tahun. Hebat bukan? Dia menyimpan perasaan itu dengan sangat baik selama 10tahun lamanya. Sekarang dia bekerja sebagai pengganti sang ayah di perusahaan keluarga NJM corp yang merupakan perusahaan terbesar pertama di dunia. Selain dengan berkas-berkas miliknya dia tak tertarik dengan apapun lagi, tapi ada satu hal yang dapat mengusiknya. Orang yang selama ini mengisi hatinya dan tidak akan pernah menjadi miliknya sama sekali. Biar aku perkenalkan orang yang berhasil mengunci hati tuan Na itu. Dia adalah pria cantik dan tampan disaat bersamaan juga sangat mungil dan menggemaskan. Huang Renjun, dia adalah keturunan China asli yang merupakan anak dari kolega keluarganya. Dia bertemu pertama kali dengan nya saat acara penghargaan para pengusaha yang dimenangkan ayah sih cantik itu, dan mereka kebetulan berada di satu sekolah menengah yang sama sampai dibangku perkuliahan bahkan sampai saat ini mereka masih dekat dengan hubungan sahabat, tanpa diketahui sih cantik itu, kalau jaemin selama ini mencintainya. Tapi sekali lagi, jaemin tak akan bisa mendapatkannya karena sih mungil yang mengunci hatinya itu telah menjadi kekasih dari orang lain. Dia hanya kalah cepat saja. Dan terpaksa memendamnya lagi.
Tok...tok...tok...
"Masuk!"
Ceklek.
"Ada apa?" Datar jaemin pada asistennya yang bernama Jay Park itu.
"Ini tuan, saya mau memperlihatkan sesuatu pada tuan." Jaemin hanya menatapnya datar lalu Jay segera mengambil iPad miliknya dan diapun langsung memberikan pada jaemin. Jaemin yang melihat itu mengeraskan rahangnya seketika menahan amarahnya.
"Siapa yang bersama dengannya?"
"Yang saya ketahui itu adalah tunangannya tuan na. Mereka sudah dijodohkan sejak sekolah menengah."
"Jadi? Maksudmu? Dia menipu renjun selama ini?"
"I—iya tuan." Gugup Jay. Jaemin benar-benar menahan amarahnya saat ini.
"Dan juga tunangannya sedang mengandung anaknya tuan." Jaemin lantas membanting iPad itu dan diapun menatap kearah Jay yang seketika langsung menunduk karena hal itu.
"Beri pelajaran pada pria brengsek itu." Ucap jaemin datar.
"Baik tuan." Ucap Jay lalu pergi setelah memungut Ipad-nya yang pasti sudah rusak itu.
"Aku tak akan membiarkan kau lepas Lai Guan Lin. Kau mencari perkara padaku." Monolog jaemin.
Sementara itu di tempat berbeda, terlihat pria mungil yang merasa ada yang aneh dengan dirinya beberapa hari terakhir, bahkan dia merasa sangat mual juga pusing. Untung saja orangtuanya tidak ada di rumah karena harus mengurus perusahaan yang ada di China jadi mereka tak perlu cemas. Pria mungil itu lantas beranjak dari tempat tidur dan diapun langsung keluar lalu meminta supir mengantarkannya ke rumah sakit karena sepertinya dia harus berobat.
At. Hospital.
Pria mungil itu masuk sendirian lantas diapun segera menuju ruangan dokter keluarganya.
"Silahkan duduk tuan muda." Ufap sang dokter keluarga.
"Makasih dokter."
"Tuan muda ada keluhan apa?"
"Saya merasa belakangan ini mual sekali juga sangat pusing, nafsu makan juga berkurang." Ucapnya.
"Apa tuan muda merasakan mual selalu di pagi hari?"
"Hmm, tapi tidak menentu juga."
"Apa saya harus memberitahu orangtua tuan muda."
"Jangan ini cukup antara kita saja." Ucap tuan muda, atau kita panggil Huang Renjun dan dokter itupun mengangguk lalu diapun menyuruh renjun tiduran dan diapun mupai memeriksanya dan cukup kaget.
"Bagaimana?" Ucap renjun setelah selesai di periksa dan duduk dihadapan dokter itu.
"Tuan muda kau sedang mengandung. Dan usia kandunganmu saat ini 2minggu."
"Ne?!" Kagetnya dan diapun teringat kalau saat itu dia mabuk dan melakukannya dengan kekasihnya.
"Saya harap tuan muda tidak kelelahan sama sekali. Ini beberapa resep vitaminnya tuan muda."
"Tolong jangan beritahu pada orangtua saya. Saya akan menjelaskan pada mereka sendiri."
"Hmm." Ucap dokter itu menganggukkan kepalanya. Renjun lantas keluar dari ruangan dokter itu dan diapun mengirimkan pesan pada kekasihnya untuk bertemu dengannya sekarang juga karena dia tak mau orangtuanya malu akibat perbuatan mereka, setidaknya kekasihnya harus menikahinya segera. Agar keluarga mereka tidak malu. Setelah selesai menebus vitamin itu, renjunpun mendapatkan balasan pesan dari kekasihnya dan segera pergi ke tempat mereka bertemu, di apartemen sang kekasih karena mereka memang selalu bertemu disana tanpa alasan yang jelas. Tapi renjun tetap menerimanya.
At. Apartemen Gangnam.
Renjun sampai dan diapun langsung membunyikan bell apartemen kekasihnya itu.
Ceklek
"Kenapa ingin bertemu pagi-pagi sayang? Untung saja aku tak bekerja hari ini." Renjun hanya diam saja lalu diapun masuk. Dan pria yang lebih tinggi darinya itu mengikuti.
"Apa aku melakukan kesalahan sayang?"
"Kau harus menikahi Lai Guan Lin." Ucap renjun dan pria bernama Lai Guan Lin itu benar-benar sangat kaget sekali hingga membalikkan tubuh mungil kekasihnya itu.
"Apa maksudmu?"
"Karena perbuatan kita Tempo hari, aku sekarang mengandung Lai Guan Lin. Aku tak mau orangtuaku malu, kau harus menikahiku." Ucap renjun.
Guan Lin tertawa seketika dan diapun langsung memandang remeh renjun.
"Apa maksud tertawaanmu itu Guam Lin?" Ucap renjun tak terima.
"Kau yakin dia anakku?"
"Apa maksudmu? Aku tak pernah disentuh sejauh itu oleh siapapun!" Teriak renjun dengan airmata yang mengalir keluar dengan deras.
"Aku tak bodoh Huang Renjun, dia pasti bukan anakku, bisa saja dia anak Na Jaemin bukan? Diakan sahabatmu." Ucap Guan Lin.
"Aku tak se jalang itu Guan Lin. Kau keterlaluan." marak renjun yang akan menampar Guan Lin tapi dominan itu menahan tangannya seketika.
"Jangan drama padaku Huang, karena aku tak akan menikahimu. Kau tau itu? Aku sudah bertunangan dengan seseorang dan akan menikahinya. Jadi, kau bukan urusanku sama sekali. Keluar dari apartemenku." Ufap Guan Lin menarik renjun dan mendirongnya keluar. Renjun benar-benar merasa dunianya runtuh seketika diapun berjalan dengan mata kosong, dia tak tau apa yang akan dia jelaskan pada orangtuanya mengenai ini dan bagaimana orang-orang akan melihatnya yang mengandung tanpa seorang suami.
Tinnnnnnnn!
Renjun melihat mobil yang melaju padanya dan menutup matanya, dia hanya meminta maaf pada orangtuanya karena mungkin ini akhir dari hidupnya. Tapi seketika matanya terbuka karena merasa ada yang menarik dan mendekap tubuhnya dengan jantung yang berdebar keras.
"Aku hampir kehilanganmu renjun hiksss..." Sang empu sangat mengenal suara ini, yah itu adalah suara sahabatnya Na Jaemin hingga membuatnya menangis di dalam dekapan sahabatnya itu.
🐇🐇🐇
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Here (jaemren)
FanfictionStatus cerita: On-Hold Start:? End:? "Aku akan menjadi ayah dari anak yang kau kandung Renjun." ~jaemin. "kenapa Jaemin? kau tak pantas sama sekali mengakui kesalahan yang bukan kau perbuat." ~renjun. "karena aku mencintaimu. maka biarkan aku melaku...