Disini sekarang jaehyun, istrinya dan jaemin berada di mansion keluarga Huang. Renjun benar-benar tidak bisa duduk dengan tenang karena sangat takut ayahnya memukuli jaemin, apalagi dia juga melihat salah satu wajah jaemin membiru, sepertinya ayah jaemin juga memukulnya. Dia merasa bersalah karena jaemin mendapatkan semua ini padahal bukan dialah pelakunya. Dia merasa benar-benar tak enak pada jaemin..
"Ada apa ini jaehyun? Taeyong? Kenapa kalian kemari?" Ucap kepala keluarga Huang, Huang Yuta.
"Tumben sekali taeyong Hyung, jaehyun." Ucap istri yuta, Winwin.
"Sepertinya jaemin yang harus mengatakan semuanya." Ucap jaehyun datar dan jaeminpun langsung berdehem.
"Aku ingin meminta maaf pada Paman Huang dan bibi Huang sebelumnya." Yuwin hanya diam saja.
"Aku ingin mengakui kesalahanku."
"Kau punya kesalahan apa pada kami jaemin?" Bingung winwin.
"Bebetapa waktu yang lalu, aku dan renjun sempat mabuk bersama dan kami melakukan hal yang seharusnya tidak kami lakukan, saat ini renjun sedang mengandung anakku." Ucap jaemin menunduk. Yuta lantas berdiri dan menarik kerah baju jaemin sedangkan winwin terdiam karena sangat kaget.
"Baba jangan pukul jaemin. Ini bukan kesalahan jaemin saja ini kesalahan injunie juga " Ucap renjun.
"Dia tetap bersalah. Karena sih brengsek ini kita bisa malu renjun." Ucap yuta lalu diapun menonjok jaemin hingga pria na itu tersungkur di lantai, renjun langsung mendekat pada jaemin.
"Aku baik-baik saja injunie. Ini pantas untukku." Ucap jaemin menahan rasa sakit di wajahnya juga luka sobek di sudut bibirnya.
"Baba, injunie mohon jangan pukul jaemin lagi, ini kesalahan injun juga baba hiksss..." Tangis renjun pecah seketika.
"Hyung, jangan lakukan lagi, kasihan renjun. Dia sedang mengandung cucu kita hyung." Ucap winwin menahan yuta.
"Aku juga marah seperti kau kemarin Hyung, aku tau anakku bersalah dan sangat brengsek saat ini." Ucap jaehyun.
"Kau harus menikahi anakku sebelum perutnya membesar Na Jaemin. Jangan mempermalukan keluargaku juga keluargamu sendiri. Kau mengerti itu bukan?"
"Ne." Angguk jaemin.
"Aku berikan waktu seminggu untuk kalian mengatur pernikahan itu." Ucap yuta datar dan jaehyun juga sang istri taeyong mengangguk setuju.
"Injunie, bawa jaemin ke kamarmu dan obati lukanya."Ucap winwin.
"Hmm." Angguk renjun lalu diapun memapah jaemin menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Dikamar renjun.
Jaemin duduk diatas kasur renjun dan renjunpun mengobatinya dengan airmata yang terus mengalir dari mata rubahnya itu.
"Berhenti menangis injunie. Aku baik-baik saja."
"Aku merasa sangat bersalah padamu jaemin. Ini bukan kesalahanmu tapi kau mendapatkan semua ini, aku merasa hiksss..."
"Hei, lihat aku." Ucap jaemin membuat renjun menatapnya.
"Ini keputusanku jadi ini hal yang wajar, dan lagi aku akan selalu bersama denganmu. Aku juga berjanji akan membuat hidupmu bahagia sampai kau lupa caranya menangis. Mengerti? Sekarang berhenti menangis aku tak suka melihatnya. Dan juga, kasihan nanti anak kita bisa ikut sedih." Ucap jaemin sembari mengelus perut rata renjun dan renjun merasa relung hatinya menghangat seketika lalu diapun menganggukkan kepalanya dan memeluk jaemin. Jaemin yang mendapatkan pelukan itu membalas dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Here (jaemren)
FanfictionStatus cerita: On-Hold Start:? End:? "Aku akan menjadi ayah dari anak yang kau kandung Renjun." ~jaemin. "kenapa Jaemin? kau tak pantas sama sekali mengakui kesalahan yang bukan kau perbuat." ~renjun. "karena aku mencintaimu. maka biarkan aku melaku...