01.permulaan

777 26 4
                                    

Di hari yang sama ini terlihat pemuda tan berjalan menyusuri jalan seoul yang penuh penduduk kota itu terbayang di otaknya akan masa lalu itu lagi tak kuat rasanya harus tegap padahal dirimu rapuh ingin rasanya tuk bersandar dan mencurahkan rasa yang dipendam.

"Haechan! " Na jaemin sahabat dan teman sekelas haechan ia mendekat pada haechan dan merangkul sang sahabat

"Chan kekantin yok renjun nungguin kita disitu"

"Duluan aja yah na aku mau letakin tas ku dulu ke kelas bentar" Ucap haechan sambil melepas rangkulan jaemin

"Baiklah jangan lama lama keburu masuk" Ucapnya

Setelah itu haechan berlalu menyelusuri lorong yang akan membawanya pada kelasnya haechan melangkah kan kaki kanannya tak ada kata sambutan melainkan cacian yang haechan dapat haechan sudah biasa toh dia sering sekali begini.

"Lihat si hitam datang" Ucap pria camar itu bangun dari kursinya dan mendekat pada haechan

"Hei hitam mana jaemin"

"Dia dikantin" Ucap haechan melanjutkan langkahnya menuju bangkunya tampak di meja sudah ada coretan kata kata hitam, dekil,buluq gendut, jelek, penyakitan, biang masalah,minimal putih, buruk rupa dan masih banyak lagi haechan mendegus beberapa kali ia harus membersihkan mejanya ini yang sering di coret haechan lelah rasanya.

Haechan mengambil tisu basah di dalam tasnya lalu mengelap meja itu
Setelah itu haechan berlalu pergi ke kanti menemui sahabatnya

"Haechan sini!" Sorak renjun sambil melambaikan tangannya

Haechan mendekati meja nomer 12 itu dan menarik kurai di tengah jaemin renjun si primadona kampus itu kata orang orang kampus terkadang haechan insecure dengan sahabatnya ini mereka memiliki paras yang cantik, ganteng haechan jadi berpikir apa mereka tak malu apa bersahabatan dengan haechan yang Jelas-jelas buruk rupa itu yang dikatakan mark pada haechan

"Chan mau pesen apa"

"Roti aja njun lagian kita bentar lagi mau masuk"

"Oh oke"

"Chan nanti malam dateng ya ke pesta ultah aku" Ucap jaemin ria yang sudah mengelayut manja di lengan haechan

"Pasti na "

"Cih minggir kelinci rabies kau tak ingin haechan makan ha"

"Cik njun bisa gk sih gk ngerusak mood ku"

"Halah bct"

"Renjun" Jaemin sudah berdiri lalu mengejar renjun yang lari kesana kemari menghindari jaemin yang ingin menyiramnya dengan kuah sup

Haechan terkekeh melihat kakak adek itu, renjun lebih tua sejam dari jaemin.

Di kelas

Haechan yang tengah menompang dagunya pada tangan sedang memikirkan masa lalu yang masih terbayang bayang di benaknya mengingat kejadian perih itu kembali membuat fokus belajar haechan hilang seketika.

Tak lama dosen yang mencatat di papan tulis membalik badannya "jangan lupa dicatat awas kalau gak lengkap ibuk gk akan biarin kalian lulus"

"Ya buk" Ucap anak anak di kelas bergema sebentar

Saat pergantian mata pelajaran siswa-siswi mengambil waktu emas itu untuk mengobrol dan makan.

Haechan yang duduk di sebelah jaemin sedang menulis materi mata pelajaran tadi sedang kan renjun di belakang mereka itu sibuk mengobrol dg Jeno

Jeno adek dr mark cuma beda sebulan ia terkenal dengan senyuman bulan sabitnya

Jaemin menoleh ke samping melihat haechan yang menumpukan kepalanya pd lipatan tangan"hei Chan kamu capek"

NudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang