03. Rasa menyesal Karina

71 11 3
                                    

Brugh!


"Yak! kau tidak apa-apa?"

Itu suara Karina, gadis itu berteriak karena seseorang baru saja jatuh tersandung di depannya. Seseorang itu adalah Yeonjun, dia berlari cepat dan akhirnya tersandung ketika menghindari sosok perempuan yang berjalan lambat di depannya. Mereka bertemu kembali di tempat yang sama.

Begitu terjatuh Yeonjun langsung berdiri cepat dan menghiraukan uluran tangan yang diberikan Karina.

"Sombong sekali kau" Karena merasa malu uluran tangannya tak disambut, jadi dia mengibas-ngibaskan tangannya ke udara.

"Aku sudah mengirim pesan padamu, aku ingin meminta waktu lagi. Tapi kenapa kau tidak membalas pesanku? Apakah aku bisa meminta waktu?" Tanya Yeonjun tiba-tiba.

Dengan senyum pongahnya, Karina menjawab "Aku tidak membalas, itu artinya tidak."

"Dasar kejam." Gumamnya pelan.

"Apa kau bilang?"

"Tidak ada" Elak Yeonjun.

"Jangan bilang kau menungguku di sini untuk membayar hutang?"

"Apa kau gila? Aku tidak akan membuang waktu untuk menunggu pria yang tidak bisa menepati janjinya-"

Melihat wajah Yeonjun nampak datar, Karina tanpa peduli meneruskan perkataannya.

"Aku disini untuk melakukan reherseal fashion show. Besok beberapa mahasiswa dari jurusanku yang terpilih akan memamerkan rancangannya di fashion show besok, termasuk salah satunya aku." Ujarnya bangga dengan senyum yang semakin melebar ketika melihat gedung di seberang jalan menjadi tujuannya besok.

Yeonjun tersenyum kecil memandangi wajah cantik Karina yang memancarkan binar kebahagiaan.

"Kenapa kau tersenyum?"

"Oh.. t-tidak hanya saja... kau terlihat cantik saat tersenyum."

"Kau bilang apa?" Tanya Karina dengan memandang aneh pada Yeonjun.

"Apa kau tau, kau itu terlihat cantik saat kau tersenyum."

Karina nampak menghela nafasnya, "Kau pandai juga ya menyanjung orang. Tapi jangan pernah berpikir jika aku akan luluh lalu memberi mu waktu lagi. Tidak akan pernah, NEVER!"

"Ya Tuhan.. bukan maksud ku seperti itu. Aku benar-benar mengatakan yang sebenarnya, aku-"

"Hentikan!" Karina menatap Yeonjun dengan wajah datarnya.

"Dengar ya Choi Yeonjun, aku tidak akan pernah suka ataupun jatuh cinta dengan kata-kata manismu." Karina mengamati penampilan Yeonjun dari ujung sepatu usangnya hingga ke pakaian yang di kenakan Yeonjun dengan tatapan seolah merendahkan.

"Lihat dirimu. Kau bahkan memakai barang-barang palsu. Bagaimana aku bisa percaya padamu ha?"

Yeonjun merasakan pandangan Karina seolah merendahkannya, seperti jijik dengan dirinya. Dia tatap balik Karina dengan pandangan terluka.

"Baik. Aku akan membayar hutangku malam ini." Begitu mengatakan itu Yeonjun melengos pergi dari sana.

Melihat Yeonjun pergi, Karina sejenak berpikir. Apa dia keterlaluan? "Karina... kau harus belajar mengontrol mulutmu!" Di tepuk-tepuknya beberapa kali mulutnya sendiri.


🦊 🦊 🦊 🦊 🦊

Ketika Yeonjun sampai di rumah dan selesai mengurusi kakaknya, Yeonjun meremas seprai kotak-kotak berwarna abunya hingga kusut untuk meluapkan emosi.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meloholic || YeonRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang