26.-

25 1 1
                                    

Selamat Membaca :)

Dua minggu sudah berlalu, kini thea akan menjalani hari nya. Memulai semua dari awal, meskipun harus bersendirian.

Saat ini thea, dan keluarga nya. Tengah bersiap untuk mengantarkan zeihan kebandara.
Tadi malam thea menginap di rumah mertua nya umma desy, dan abah alzam.

Zeihan juga sudah berpamitan dengan bunda anna, sebab ia akan kembali ke kairo. Bunda ana sempat menyuruh thea, untuk ikut bersama nya.

Namun zei tak ingin, membuat thea semakin tak nyaman terhadap nya. Sebab membawa nya, jauh dari bunda anna.

"Saya pergi dulu, " Ucap zei, pada umma dan abah.

Lalu, pandangan nya beralih pada wanita cantik di sebelah kanan umma. Ia menatap lekat wanita nya itu, jika bukan karna insiden.

Mugkin wajah itu, akan selalu menampakkan senyuman termanis nya. Namun sayang, senyuman itu jarang lagi terlihat.

"Em, saya pergi dulu. "

"Jaga dirimu, baik-baik, " Ucap zei, mengusap kepala thea yang terbalut hijab.

Thea menyalami zei, dan zei juga tak lupa. Mengecup kening thea, untuk yang ke tiga kali nya. Ingin rasa nya zei memeluk wanita nya, namun ia masih tak berani.

Zei melambaikan tangan nya, saat ia sudah masuk dan tak lagi terlihat batang hidung nya.
Kini thea dan mertua nya sudah pulang, thea juga nanti berniat ingin langsung pulang kerumah.

Sebab megan tadi mengirim nya pesan, ada tugas yang tak boleh diabaikan. Meskipun keadaan tak mungkin, untuk membuat nya.

"Umma, thea pulang kerumah dulu, "

"Loh, kenapa buru-buru nak?, " Tanya umma desy.

"Ada tugas dari kampus, umm. " Ucap thea lembut.

"Ya sudah, kamu hati-hati nak. "

•••

Kini thea mengemudikan mobil nya, dengan kecepatan sedang. Thea membelah jalanan, yang baru saja di guyur hujan.

Thea menginjak rem mendadak, sebab ada mobil yang menghalangi jalan nya. Kaca pintu mobil di ketuk secara kasar, saat pintu terbuka thea ditarik keluar secara paksa.

Masuk kedalam mobil, yang menghalangi nya tadi. Ia memberontak namun tak ada hasil, saat sapu tangan yang sudah di isi bius. Membekap diri nya, hingga pingsan.

Zeihan tengah menunggu, pesawat yang akan ia niakki mendadak delay. Sekitar tiga jam lagi, baru bisa berangkat.

Saat ia tengah asyik men scroll ponsel nya, terdapat notif dari nomor asing. Mengirimi gambar, seorang gadis yang tengah terbaring di atas kasur yang agak lusuh.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Takdir 365 Hari (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang