Selamat Membaca :)
•
•
•
4 bulan kemudian..
Tinggal dua bulan lagi, zeihan selesai. Terlihat, akhir-akhir ini zei begitu sibuk dengan tugasnya.
"Dik, kemeja putih saya mana?. "
"Di lemari, rak paling atas a'a. " Sahut thea dari dapur.
"Gak ada dik,"
Thea menghela nafas pelan, sepertinya benar. Ini adalah penyakit seorang suami, yang apa-apa harus di bantu istri.
"Astaghfirullah, " Ucap thea, saat melihat isi lemari yang sudah kacau.
"Ini apa a'a. "
Zei menggaruk tungkuk nya yang tak gatal, padahal sedari tadi sudah ia cari dengan benar. Tetap saja, istri nya lebih tahu letak nya.
"Hehh, maaf. "
"Kalo udah selesai, sarapan dulu a'a, "
Thea pun kembali ke dapur, merapih kan peralatan masak yang ia gunakan tadi. 4 bulan disini, ia jadi terbiasa memasak atau melakukan pekerjaan rumah lain nya.
"A'a udah tesis ya?, "
"Hari ini mau ngumpulin, "
Thea mengangguk mengerti, seperti nya zei memang sibuk. Setelah sarapan zei pun berangkat kekampus, thea juga memulai pekerjaan rumah.
Dreett...
~•Vidcall•~
"Assalamu'alaikum, istri orang. "
"Ya, waalaikumsalam, "
"Kenapa?, "
"Dih,, galak bener."
"Gimana, udah isi belum?. " Tanya megan. "
"...
" Diem bae, "
"Jangan bilang kalian belum?,"
••~••
Thea hanya tersenyum kikuk, ia terlihat bingung. Pertanyaan kedua sahabatnya itu, tak jauh-jauh dari hal tersebut.
Lagi-lagi megan menegaskan, jangan sampai zei mencari kepuasan di luaran sana. Sebab diri nya, yang tak kunjung bersedia.
Setengah jam bergibah, akhir nya thea memutuskan untuk mandi. Terlihat jam yang baru saja, menunjukkan pukul sepuluh tepat.
Mengguyur diri nya di bawah shower, thea sibuk dengan pikiran nya. Ntah sudah berapa kali, ia berpikir tentang hal itu.
Setelah selesai dengan ritual mandi, thea mengnakan baju santai. Duduk di sofa ruang tengah, seraya melihat isi ponsel. yang mungkin saja, ada pesan penting dari dosen.
"Tumben, gak ada tugas. "
"Pantas tadi, megan sama nana keliatan santai." Thea berbicara sendiri, mengingat kedua sahabat nya tadi.
Kreek...
"Assalamu'alaikum, "
"Waalaikumsalam, a'a udah pulang?, "
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir 365 Hari (END)
RandomTakdir bisa di ubah, Namun umur tak ada yang tau sampai kapan. Begitu juga dengan waktu, di lewati tapi tak dapat di ulang. Apa yang thea takutkan pun terjadi, ia takut kehilangan orang-orang terdekat, terutama orang yang amat ia cintai dan sayangi...
