one

10 2 0
                                    

di pagi hari tepatnya di Universitas Hankuk, terlihat pria mungil berparas cantik yang entah tujuan ingin kemana tetapi di tengah jalan ia di hadang beberapa pria yang bertubuh kekar.

"Renjun-ah, kami ingin ke kafe, mau ikut bergabung dengan kami?"tanya salah satu pria tersebut, Hwang Hyun-jin.

"maaf, aku sudah punya janji dengan salah satu temanku untuk hari ini"tolak renjun dengan lembut. lalu pergi dari hadapan hyunjin.

"aku mengharapkan temannu itu tidak akan datang"ucap teman hyunjin, Han Ji-Sung atau lebih dikenal hanjis.

"bagaimana, kamu tetap memintanya"ucap Christopher Bang atau bisa disebut Bang Chan sambil tertawa salah satu teman Hyunjin.

"terserahlah, ayo pergi"ketus hyunjin. membuat kedua temannya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah temannya itu.

At. Cafe

"sudah setahun semenjak aku pindah ke Korea, tapi aku belum tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini"

"kamu harus tetap berusaha, berpikir positif bahwasanya tidak akan terjadi apa-apa, itu akan membantumu"

"aku akan mencobanya, sudah dulu ya nanti ku hubungi lagi, sampai jumpa mama aku mencintaimu salamkan juga pada baba kalau aku menyayanginya"

"baba mendengarnya sayang, aku juga menyayangimu rubah kecilku"ucap baba renjun dan disuguhi tawa manis dari sang istri. Nakamoto Yuta & Nakamoto WinWin.

"baiklah, sampai jumpa dan mama aku menyayangimu, sangat."ucap renjun sembari tertawa lalu mematikan telfonnya bersama sang mama.

di tengah asiknya meminum minuman yang sudah ia pesan, renjun dikagetkan dengan orang yang langsung duduk di hadapannya.

"belajar di Universitas Hankuk?"tanya pria itu, dan dibalas anggukan renjun dengan ragu-ragu.

"benar-benar, apa kamu bebas sekarang? aku sedang menunggu teman ku–"tanya pemuda itu lagi tapi sebelum mengatakannya, renjun sudah berdiri lalu memberikan isyarat kalau ia akan pergi.

"maaf, tapi aku sudah punya janji dengan temanku"ucap renjun pergi namun tangannya di tahan oleh lelaki tadi.

"aku punya mobil, aku bisa  membawamu ke mana pun yang kamu inginkan, ingin ku antar?"

"dalam takdirku, tidak ada sedikit romansa"batin renjun.

"jangan khawatir, aku bisa sendiri, maaf"tolak renjun sembari membungkuk badannya lalu berlari keluar kafe. namun tangannya lagi-lagi di tahan oleh pemuda itu.

"bisa kau berikan aku nomormu"ucap pria tersebut dengan nada sedikit memaksa.

"maaf, tapi aku benar-benar..."ucap renjun sembari berusaha melepaskan genggaman pria itu di tangannya, seletah usahanya berhasil ia akhirnya berjalan keluar tapi saat di depan pintu masuk cafe ia tidak sengaja menabrakkan tubuhnya ke pria yang entah itu siapa. renjun yang hampir jatuh hanya bisa menutup matanya namun sebelum ia terjatuh, seseorang memegang pinggangnya dan untuk memastikan itu ia akhirnya membuka matanya dengan perlahan.

"so handsome"batin renjun, dan pria itu hanya menatapnya datar lalu menggendong renjun ala koala dan itu membuat renjun kaget sekaligus malu, tanpa ragu ia memeluk leher pemuda di depannya sembari menyembunyikan wajahnya karna sekarang mereka menjadi tontonan.

gimana? bagus ga? kalo ga bagus maaf yaa hehe, aku bakalan berusaha. jadi tolong hargai karya ku😁

Pretty CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang