three

7 1 0
                                    

hari menjelang pagi dan kini renjun telah bangun namun ia menjadi kebingungan sebab kamar yang ia tiduri bukan seperti kamar yang berada di apartemen nya.

"tadi malam aku pergi makan malam bersama jaemin dan minum anggur...
hah? dan apa yang terjadi sejak aku tidak sadarkan diri?"batin renjun yang kini memegang kepalanya agar bisa mengingat kejadian tadi malam. namun hanya sia-sia dan akhirnya ia beranjak dari tempat tidur lalu ke kamar mandi yang memang di siapkan...., sekeluarnya dari kamar mandi ia kini berjalan keluar dari kamar dengan hati-hati.

saat keluar ia dapat melihat pemuda tinggi yang bersamanya kemarin malam, jaemin. ia sudah rapih dan kemungkinan akan berangkat ke kantor, dan kini ia di dapur dan sedang membuat kopi.

"oh selamat pagi renjun"sapa jaemin tersenyum.

"selamat pagi juga untukmu"sapa renjun sembari membungkukkan badannya.

"maaf...tadi malam, aku"

"tadi malam, kamu tertidur di restoran"jelas jaemin.

"aku tidak bisa mempercayainya! renjun, kau harus memberitahuku kalau kau tidak minum anggur...aku mabuk dan tidur dengan seseorang yang baru saja kutemui, meski aku harus menganggap diriku dewasa tapi apa yang ku lakukan"jerit renjun dalam pikirannya.

"apakah kamu baik-baik saja?"khawatir jaemin karna kini renjun tengah memegang kepalanya menandakan ia sedang pusing. renjun menghela nafas kasar lalu menunduk sambil meminta maaf.

"maafkan aku, aku benar-benar minta maaf"ucapnya, jaemin yang tidak tega langsung memegangi bahu renjun lalu menegakkannya.

"jadi, apakah kamu mengatakan kepadaku bahwa kamu lengah denganku?"tanya jaemin lalu menundukkan sedikit kepalanya agar sejajar dengan renjun. dan renjun hanya diam mematung karna kini jaraknya dan jaemin sangatlah intim.

 dan renjun hanya diam mematung karna kini jaraknya dan jaemin sangatlah intim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gambaran dapurnya

gambaran dapurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ruang tengahnya

renjun kini menunggu di ruang tengah dan ia disuruh menunggu karna jaemin tengah membuat kopi, seletah beberapa menit akhirnya jaemin datang dan duduk di samping renjun dengan membawa dua segelas kopi hitam.

"terimakasih"ucap renjun sambil menatap kopi itu dengan ragu dan berbalik menatap jaemin yang tengah meminum kopinya dengan santai. akhirnya ia mengambil kopi itu dengan ragu lalu meminumnya sedikit.

"kopi...betapa pahitnya!"

setelah meminum satu tegukan kini ia berbalik ke arah jaemin yang tengah sibuk memasang dasinya.

"eh? kemana salah satu dari si kembar, mungkin jatuh di suatu tempat"renjun yang mendengar itu langsung membantu jaemin mencari benda yang dicarinya. setelah beberapa menit mencari akhirnya ketemu.

"ah, ini dia"ucap renjun lalu memberikannya kepada jaemin namun jaemin salah keseimbangan dan akhirnya jatuh di sofa dan kini posisinya renjun berada di bawahnya. ga tau apa penyebutan:)

hening. jaemin tanpa dengan sadar mendekatkan kepalanya ke renjun dan akhirnya benda kenyal itu saling menempel, renjun membolakan matanya kaget namun sebelum ia menutup matanya kini ia mendengar suara handphone milik pemuda di hadapannya. dan akhirnya ciuman itu terlepas dan jaemin dengan sedikit kasar mengambil hp nya lalu mengangkat telfonnya.

"ciuman? apa dia menciumku?"

"maaf, aku akan pergi ke sana sore ini"ucap jaemin pada orang yang ia telfon.

"hanya mengolok-olokku? memikirkan hal itu, ini akan menjadi ciuman ciuman pertamaku"

"maaf mencium mu dengan lancang, ini adalah pertama kalinya yang terjadi padaku.... ditambah lagi kita baru bertemu. namun aku jatuh cinta padamu, begitu aku melihatmu, jika tidak apa-apa denganmu, apa kamu ingin menjadi kekasih ku? aku tahu ini tidak romantis tapi aku tidak ingin berbasa-basi"

"tidak bisa, aku tidak percaya. aku tidak percaya orang luar biasa seperti dia jatuh pada orang sepertiku, tidak mungkin, benar-benar tidak mungkin. ini jelas mengolok-olokku"jaemin yang sadar akan keterdiaman renjun kini merasa bersalah.

"apa aku terasa aneh, bukan? aku benar-benar minta maaf, aku juga tahu itu sendiri" renjun yang tidak tega dengan jaemin yang meminta maaf kepadanya akhirnya menghela nafas lalu bersuara.

"oh itu....jika kamu menyukai seorang pria biasa sepertiku.."jaemin yang mendengar itu langsung menarik renjun kedalam pelukannyam

"aku tidak ingin orang lain selain kamu, renjun"ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun dengan lembut. lalu mencium dahi renjun dan itu membuat renjun merona akan perlakuan jaemin terhadapnya.

"aku tidak akan membiarkan mu pergi seperti ini"ucapnya lalu mencium bibir renjun sembari melumatnya lembut.

"dengar, ini pertama kalinya untukku.... apakah kamu baik-baik saja?"tanya renjun di sela-sela acara ciumannya. dan jaemin hanya tersenyum lalu mengelus rambut kekasihnya dan menciumnya kembali.

















Tolong di vote ya, dan kalau kalian merasa cerita ini sedikit familiar dengan kalian, yaa ini terinspirasi dari drama jepang yang berjudul Coffee & Vanilla

see you guys 👋🏻👋🏻

Pretty CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang