11

1.7K 152 20
                                    

Happy reading





  sepulang Jake dari lapangan basket, dia langsung disambut oleh orang tuanya dirumah Heeseung. Heeseung sudah berada didalam rumah. sedang makan malam. takut takut Jake menyembunyikan tasnya dan menatap ngeri Jaehyun dan Taeyong. 

tapi kedua orang tuanya justru tersenyum dan memeluknya erat erat. Jake termangu dan menatap ragu orang tuanya. Taeyong mengacak acak rambut Jake dan Jaehyun duduk kembali kesofa. Taeyong menuntun Jake kesebelah Heeseung dan mendudukkan Jake disebelah Heeseung. 

"Bagaimana hari harimu disini sayang?" tanya Taeyong. Jake memasang senyum terpaksa dan mengangguk. dia selalu dipaksa Heeseung untuk bersikap seakan akan hubungan mereka itu baik baik saja seperti hubungan Heeseung dan Jaeyun dulu. "Semuanya baik baik saja kok pa" 

Heeseung mengangguk angguk untuk meyakinkan. bahkan dia sampai melingkarkan lengannya disekeliling Jake agar orang tua Jake percaya pada mereka. Jake mencengkram sendiri pahanya dan gemetaran. tangan Heeseung yang melingkari pinggang Jake meremas kencang pinggang Jake agar Jake mematuhinya sekarang.

ada sekitar 15 menit mereka bercakap cakap sementara Jake hanya diam dan sedikit gemetar. lalu dia mengangkat wajahnya ketika mendengar ucapan Jaehyun. "Jake. mulai besok kau harus lebih giat belajar, tahun ini kau harus peringkat satu" 

"Apa..? tapi bagaimana Jake bisa belajar kalau Jake dibully disekolah?" sahut Jake dengan raut wajah takut. Jaehyun hanya menatapnya datar seakan tidak peduli dan berkata lebih datar dari wajahnya. "Dad tidak peduli soal itu Jake. kau abaikan saja semuanya" 

Jake bersikeras untuk membantah ucapan sang ayah, tetapi Heeseung lebih dulu mencengkram erat pinggang Jake. tanpa sadar juga menekan keras perut Jake sehingga rasa sakit menyambar dari dalam. Jake dengan kasar menyentakkan tangan Heeseung dan mendorongnya menjauh. 

amarah menguasai Jake karena Heeseung menekan perutnya keras keras tanpa ada rasa berdosa dan juga karena paksaan dari ayahnya. "Jake itu bukan kak Jaeyun! sudah jelas Jake itu enggak terlalu tertarik dengan pelajaran disekolah! jadi tolong jangan paksa aku untuk menjadi peringkat satu!" teriak Jake marah. 

wajah Jaehyun berubah ekspresi menjadi wajah marah juga. dia bangkit dan menampar keras pipi Jake sampai Jake terduduk disofa lagi. rasanya sangat perih. kekuatan ayahnya dua kali kekuatan Heeseung. pipi Jake langsung merah dan hidungnya mengalirkan darah. 

"Anak kurang ajar. kurang apa kami selalu mengurusmu, hah? tidak bisakah kau sekali saja mau menuruti perkataan orang tuamu?!" bentak Jaehyun sembari menjambak rambut Jake kasar. Taeyong bangkit dan menahan Jaehyun. 

karena Jake hanya diam, amarah ayahnya kembali memuncak. tangan Jaehyun mengayun dan menghantam wajah Jake sekali lagi. Jake tetap diam. jika dia teriak, ayahnya akan semakin memukulinya. Heeseung sendiri diam dan tidak berinisiatif untuk menolong Jake. 

saat ayahnya memukul sekali lagi, akhirnya Jake berteriak juga. "Dan bisakah sekali saja kalian mau mendengarkan permintaanku!? kalian lah yang kurang ajar! dan soal mengurusku, kalian saja tidak pernah mengurusku sama sekali! anak kalian hanyalah kak Jaeyun! aku cuma parasit saja! tidak usah mengaku ngaku bahwa aku anak kalian sekarang! sudah jelas aku dan Jaeyun itu berbeda! dia berbakat dibidang akademi, aku berbakat dibidang olah raga, aku jelas tidak bermalas malasan seperti yang kalian katakan selama i—"

ucapan Jake terhenti saat Jaehyun menjambak rambutnya dan menghantamkan kepala Jake kedinding keras keras. Jake merasa sangat pusing. Heeseung sedikit kaget, sedang Taeyong buru buru membujuk Jaehyun untuk menenangkan dirinya. sesekali Taeyong mencuri curi pandang kearah anaknya yang terduduk membelakangi mereka. menunduk dan tidak bersuara sama sekali.

(END) TWINZ [HEEJAYKE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang