chap7

1.3K 133 27
                                    




....

Plaak...

Sakura menampar kencang Sasuke tepat setelah pria itu mencapai pelepasannya.

Dan kacamata tebal Sasuke pun terlihat langsung terlempar cukup jauh.

"Menjijikan! " Sakura menatap sengit Sasuke. "Kau bahkan berani mengeluarkannya didalam. "

"M-maaf. "

Pandangan keduanya bertemu, dan kali ini tanpa penghalang lensa tebal itu.

Sasuke terlihat begitu berbeda saat pria itu tanpa kacamata tebal miliknya.
Namun tentu saja Sakura mengabaikan hal itu, karena dirinya tengah diselimuti kekesalan saat ini.

"Menyingkirlah! "

"S-sakura.. "

BRUUK..

Penyatuan keduanya terlepas. Dan Sakura langsung berlari menuju pintu, tepat setelah dia mendorong kasar tubuh tegap Sasuke.

Sakura benar-benar menghilang dari pandangan Sasuke yang terdiam menatap kepergiannya.

Hinata terlihat memasuki ruangan itu tepat setelah Sakura pergi.

Sasuke pun buru-buru menyembunyikan kembali miliknya, namun sepertinya gadis berponi itu sudah memperhatikan gerak geriknya tersebut.

"S-sasuke-kun.. " mengabaikan rasa penasarannya dengan aksi Sasuke yang baru saja menutup kembali celananya, saat ini Hinata lebih fokus terhadap wajah tampan yang terlihat tanpa kacamata itu.

"Sasuke-kun apa yang terjadi? K-kau baik-baik saja, kan? " Hinata mendekat kearah Sasuke yang terlihat baru saja menemukan kacamatanya yang tergeletak, lalu pria itu pun kembali memakainya.

"A-aku baik-baik saja. " Sasuke menatap Hinata dengan kacamata tebalnya yang sudah terpasang kembali.

"A-apakah Sakura menyakitimu tadi? A-apa yang dia lakukan padamu disini? "

"Sakura tidak melakukan apapun. Tapi-- akulah yang sudah melakukan sesuatu padanya tadi. "

Hinata terlihat mengerutkan keningnya bingung.

Dan Sasuke pun kembali melanjutkan ucapannya yang membuat gadis didepannya itu terlihat sangat terkejut.

"A-aku baru saja memperkosa Sakura. "

"A-apa.. " Hinata benar-benar terlihat sangat shock.
"Apa itu benar, Sasuke-kun? "

Sasuke terlihat mengangguk cepat.

"Ini buruk. Yaampun, Sasuke-kun.. Kenapa kau melakukan itu?
Bagaimana kalau Sakura dan teman-temannya melakukan hal buruk padamu nanti? "

"A-aku menyukainya. Aku--,, menyukai Sakura. "

Deg.

Rasa kebas tiba-tiba saja menjalar di ulu hatinya. Ucapan itu terdengar sangat menyakitkan untuk Hinata.
Selama ini dia selalu menyimpan perasaan untuk Sasuke, namun sepertinya pria itu tidak tertarik dengannya sedikitpun.

"S-sasuke-kun,, apa kau benar-benar menyadari apa yang baru saja kau katakan itu?"

Sasuke kembali mengangguk.

"Kau tahu.. I-itu sangat salah, Sasuke-kun.. Kau tidak boleh menyukai Sakura. " Hinata mulai menasihati pria didepannya itu. "Dia sangat berbeda dengan kita, dan Sakura juga tidak mungkin membalas perasaanmu. "

"Kenapa seperti itu? "

"Karena Sakura itu sangat populer. Dia sangat cantik dan semua orang sangat mengaguminya. "

Sasuke terlihat terdiam. Dia mulai memikirkan ucapan Hinata barusan.

Ya, tentu saja.

Sakura itu benar-benar sangat cantik.

Dan dirinya?

Ah,, sayang sekali bahkan penampilannya benar-benar terlihat sangat tidak menarik perhatian siapapun.

Sasuke benar-benar mulai merasa pesimis saat ini.

---

Sakura baru saja baru saja keluar dari toilet, tapi tiba-tiba saja seorang gadis berambut merah menghentikan langkahnya.

"Sepertinya Kau baru saja selesai bercinta dengan si culun itu lagi.
Oh, yaampun.. Apa kau mulai ketagihan dengan tubuh jeleknya itu?" Sara tersenyum mengejek kearah Sakura.
"Menjijikan.. Seleramu benar-benar begitu buruk, Sakura..
Pantas saja Toneri berpaling padaku. Itu karena kau yang memang benar-benar sangat tidak menarik untuknya."

"Apa kau sedang mengejek dirimu sendiri?" Sakura menatap sinis Sara.
"Kau memungut dan menikmati sampah yang sudah kubuang. Jadi--,, siapa disini yang memiliki selera yang sangat buruk itu, huh? " Sakura mendekat dan menaikkan sebelah alisnya menatap perempuan menyebalkan didepannya itu. "Sebaiknya kau diamlah dan nikmati saja waktumu bersama bajingan sialan itu, karena aku benar-benar sudah tidak membutuhkannya lagi. " Sakura melangkah pergi setelah mengatakan itu.

Dan Sara,, dia terlihat mengepalkan tangannya dengan raut wajahnya yang terlihat kesal.
"Apa yang membuatmu benar-benar terlihat sangat sombong, Sakura?
Sangat tidak mungkin bukan, kalau kau sudah mendapatkan pengganti Toneri dengan begitu cepat."

-----

"Apa yang terjadi? Semuanya baik-baik saja, kan? " Ino menatap Sakura yang terus saja terdiam sejak tadi.

Mereka sudah berada di kelas saat ini.

Dan Sakura terlihat mengangguk pelan menanggapi pertanyaan sahabatnya itu.

"Penampilan Sasuke memang terlihat sangat culun. Tapi kau tahu,, biasanya yang seperti itu, dia tidak akan pernah berani untuk melakukan hal yang macam-macam. " Ino kembali berucap.

"Aku hanya akan telanjang di hadapanmu. " Ino kembali menirukan ucapan Sasuke saat istirahat tadi. "Yaampun,, entah kenapa, aku merasa kalau dia benar-benar tengah mengatakan tentang perasaannya padamu. "

"Jangan berlebihan. " Sakura menatap datar sahabatnya. "Semua pria itu sama saja. Mereka hanya akan berpikir tentang seks dan juga kepuasan. Tidak terkecuali untuk siapapun, bahkan untuk si kacamata tebal itu. " Sakura berucap sembari sedikit melirik kearah Sasuke yang ternyata pria itu juga tengah menatap kearahnya.

Kali ini Sasuke tidak memutuskan pandangan mereka.
Dia terus saja menatap kearah gadis cantik itu yang terlihat menatapnya dengan tatapan berbeda.

Ada rasa kesal dan juga kecewa. Itulah yang dirasakan Sasuke dari tatapan Sakura terhadapnya saat ini.

°°°°°°

My Boy (End) Pdf. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang