19.Selesai??

953 68 5
                                    

Seperti biasa Rakha selalu rutin setiap pagi untuk menjemput kekasihnya,ya Mala.

Seperti kini ia sedang berdiri menyandar ke motornya,seraya menunggu kekasihnya keluar.

"Kenapa ngga masuk aja sih"suara Mala membuat Rakha terlonjak kaget,Sampai ia mengusap dadanya

"Kenapa ngagetin sih"ujar Rakha kesal

"Hehehe maaf,lagian siapa suruh nge lamun,masih pagi juga"jawab Mala yang malah menyalahkan dirinya,daripada harus memulai peperangan lebih baik ia yang mengalah.

"Yaudah yuk berangkat"ajak Mala seraya memakai helmnya,Rakha mengangguk

"Oh ya,hari ini aku ada latihan basket,kamu pulang sendiri ngga papa kan"tanya rakha,keduanya sudah pergi dari rumah mala

"Ngga papa kok,kamu semangat ya latiannya"ujar Mala sambil mengeratkan pelukannya.

Mereka menikmati jalan dengan berbincang-bincang.Tiba-tiba ada sebuah truk yang bergerak dengan arah berlawanan.

"Rakha awas!!"teriak Mala

"Aaaaaa....."

Tubuh Rakha dan Mala terpental hingga jatuh ke bawah jurang,dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

"R-Rakha"ucap Mala sebelum kesadarannya hilang.

————————

Kini ruangan dengan berisi peralatan medis,serta bau obat-obatan  yang sangat menyengat,seorang gadis terbaring lemas disana sudah terbilang 4 Minggu ia koma,dan sampai sekarang belum tersadar.

Mala,gadis cantik yang memiliki bola mata coklat yang cantik dan indah,serta bulu mata yang lentik membuat seorang Mala menjadi semakin cantik,walaupun kini wajahnya sangat pucat.

Gadis itu mengerjap matanya pelan sambil menetralkan cahaya yang masuk ke netranya.Ia meringis pelan saat merasakan sakit di bagian tubuhnya.

Mala,gadis itu sudah sadar setelah beberapa jam tak sadarkan diri.

"Sayang"Mala menoleh,melihat wanita paruh baya yang tersenyum kearahnya,yang tak lain ibunya.

"M-mama"lirih Mala

"Mama disini sayang"ujarnya seraya mengelus pelan kepala Mala.

"Mah,R-Rakha mana"tanya Mala terbata-bata.mendengar hal itu sang mama hanya mampu terdiam.

"Mala,kamu harus istirahat dulu ya"ujar sang mama mengalihkan pembicaraan.

"Mamah belum jawab pertanyaan aku"

"Mah,Rakha ngga kenapa-napa kan"

"Rakha......"

"Rakha kenapa mah"

"Rakha,belum ketemu sayang"air mata Mala langsung luruh mendengarnya,hatinya sakit mendengar kekasihnya belum ditemukan.

"Ngga mungkin mah,Rakha pasti udah ketemu,dia pasti  di ruang sebelah.iya kan mah"

"Sayang kamu ngga boleh kaya gitu,kita berdo'a aja ya,biar Rakha cepat ditemukan"

"Rakha tuh lagi latihan basket mah disekolah,mah jangan Ngada-ngada deh"

"Kamu yang sabar ya,kamu juga harus selalu berdoa biar Rakha bisa ditemukan"

Belum sempat Mala menjawab tetapi dering ponsel seseorang berbunyi,pertanda ada yang menelepon.

"Halo"

"....."

"Anda jangan bercanda"

"....."

"Baiklah urus semuanya"

Tut

Huft...hembusan nafas berat keluar dari sang mama,dan menatap anaknya sendu.

"Mala sayang kamu harus ikhlas ya sayang"ucap sang mama seraya mengelus Surai rambut Mala.

"Maksud mama apa,ikhlas kenapa"Mala merasakan feeling yang tak enak.

"Walaupun kamu sayang sama Rakha tapi Allah lebih sayang sama Rakha"

"Maksud mama apassih aku ngga paham"

"Rakha udah ngga ada sayang"

"Nggak,nggak mungkin Rakha ninggalin aku mah"tangis Mala histeris.

"Sayang kamu harus sabar"Mala menatap kosong kedepan.

"Nyatanya sebelum kita terikat janji suci kamu sudah meninggalkanku lebih dulu,lantas harapan kita untuk bahagia bersama bagaimana Rakha?.kebahagiaan aku ada dikamu kalau kamu pergi kebahagiaan aku juga akan ikut pergi"

*

*

*

*

Cerita mereka hanya sampai sini,tidak ada pertunangan ataupun pernikahan,karena mungkin takdir berkata lain

-Kamis,15-02-2024 (15.08)


FAMOUS {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang