E M P A T

789 80 7
                                    

...

.
.

Sunghoon turun dari mobil nya ketika sampai dirumah, ia menghela nafas menggendong ken keluar mobil, setelah perang mulut yang panjang dengan jake mereka sudah membuat perjanjian untuk merawat ken bergati-gantian. Saat sunghoon masuk kedalam rumah ia melihat adiknya sungchul sedang memandangnya dengan tatapan mencurigakan.

"Paman sungchul!" Teriak ken senang.

"Kak?! Siapa yang sudah kau hamili? Pulang-pulang bawa anak?" Shok sungchul saat ken turun dari gendongan sunghoon dan berlari memluknya seolah sangat dekat dengannya.

"Sembarangan! Ini anak ku temukan di sekolah" jawab sunghoon tak terima tuduhan sang adik.

"Bukan paman, aku kenzie park, keponakan yang paling kau sayang. Setiap hari kau selalu mengajakku jalan dan main. Masa paman lupa sama ken sih" cemberut ken pada paman yang dimasanya selalu memanjakannya.

"Hah? Serius?" Sungchul kini penasaran.

"Goblok, jangan percaya sama bocah ini. Jelas-jelas aku belum pernah melakukan hal yang bisa mencetak anak" maki sunghoon pada adiknya.

"Tapi wajah kalian mirip loh sangat mirip malahan. Bagaimana aku tidak percaya" balas sang adik lalu kembali menatap ken dengan penasaran.

"Kalau kakakku ini ayahmu, jadi siapa ibumu?" Tanya sungchul penasaran sambil menunduk melihat wajah tampan ken yang benar-benar persis seperti keluarga mereka.

"Oh ibuku namanya shim jake, dia sangat cantik dan baik" bangga ken namun membuat sungchul membulatkan matanya tak percaya memandang sang kakak, bagaimana tidak? Jake adalah tetangga mereka bahkan rumahnya hanya disebelah rumah, balkon kamar sunghoon dan balkon kamar jake pun hanya beda satu senti, semut pun bisa menyembrang kesana.

"Tidak! Itu tidak benar" bantah sunghoon.

"Mama!! Ma!!!! Kak sunghoon menghamili anak tetangga!" Teriak sungchul pada ibunya yang langsung datang dengan panik karena teriakan sang anak bungsu luar biasa kerasnya. Rasanya sunghoon ingin membanting adiknya itu namun ia masih sadar bahwa itu adalah adik satu-satunya.

"Oma!" Teriak ken senang, akhirnya bisa dipeluk neneknya lagi, nenek yang selalu menyayanginya.

Sang ibu yang baru datang diruang depan nampak kaget melihat ken memeluknya.

"Siapa? Siapa? Anak ini? Jelaskan padaku? Apa yang adikmu katakan barusan?" Tanya ibu bertubi-tubi pada sunghoon.

"Ma tenang dulu. Tenang, itu tidak benar" sunghoon berusaha menenangkan sang ibu.

"Tenang apanya! Kau masih SMA dan pulang bawa anak! Mana mirip lagi" stres ibunya.

"Mama harus bicara sama keluarga tetangga sebelah, karena kak sunghoon menghamili anak mereka" jelas sungchul.

"Astaga SUNGHOON!!!!!"

"Itu tidak benar ma! Aku menemukan anak ini disekolah" stres sunghoon tak ada yang percaya padanya.

"Oma, aku ken masa oma juga lupa sama aku" sedih ken entah mengapa ibu sunghoon tak tega pada anak itu dan amarahnya menghilang sejenak, apa lagi melihat mata ken akan menangis karena merasa tak diakui di keluarga sendiri, ia mengambil anak kecil itu lalu menggendongnya dan menenangkannya sejenak lalu kembali menatap sunghoon.

"Tunggu ayahmu pulang! Kita harus ke tetangga sebelah" ucapnya dan berlalu membawa ken dari kedua anaknya itu.

"Ahh! Sial!" Frustasi sunghoon dan berjalan menuju kamarnya.



.
.

Berbeda dari keluarga sunghoon, keluarga jungwon dan jay lebih parah kacaunya karena kedua anak kembar yang tiba-tiba muncul dan mengaku menjadi anak mereka. Orang tua jungwon langsung menyeretnya kerumah jay dan bertemu keluarganya, bagaimana tidak berfikir negatif? Kedua anak kembar itu masing-masing sangat mirip dengan mereka berdua.

"Nak, kau menyembunyikan kehamilanmu selama ini?" Sedih ibu jay menggenggam tangan anaknya, jay memjamkan matanya ia hampir gila dengan pertanyaan seperti ini, sedangkan jungwon mati-matian menahan tawanya melihat ekspresi kesal jay. Saat ini mereka memang sedang disidang orang tua mereka diruang keluarga rumah jay.

"Ma, aku tidak pernah hamil, berkali-kali aku bilang aku belum pernah melahirkan ma, mana mungkin aku menyembunyikan kehamilan ku" jawab jay.

"Kau tak perlu takut nak, jujurlah pada kami agar bisa menyelesaikan masalah ini. Tak perlu takut" bujuk sang ibu, mengira anaknya berusaha menyembunyikan masalahnya sendirian.

"Ma, perlukah aku tes keperawanan baru aku akan dipercaya? Aku benar-benar tak tau kedua anak ini, aku juga tak mengerti mengapa mereka malah mirip dengan kami" jengah jay.

"Sungguh, aku dan jay sudah berkata sejujurnya. Kami menemukan kedua anak ini disekolah bahkan sudah melapor ke polisi perihal anak hilang" akhirnya jungwon buka mulut agar masalah ini tidak diperpanjang lagi, ia mengeluarkan surat laporan ke polisian tentang anak hilang hingga kedua orang tua mereka lega, jay menatap jungwon karena merasa bahwa jungwon sengaja tidak menjelaskan sedari tadi saja. Memang jungwon hanya ingin menjahilinya.

"Namun sambil polisi mencari, mereka meminta kami menjaga anak ini dulu sampai mereka menemukan orang tuanya. Sangat kasihan bila mereka menunggu digedung kepolisian" jelas jungwon lagi dan orang tua mereka mengangguk mengerti sambil membaca surat laporan kepolisian itu.

"Kalau begitu kalian rawat kedua anak ini" putus ibu jay dan disetujui ayah dan orang tua jungwon.

"Hah? Kalian tidak mau megurus mereka juga?" Tanya jay.

"Loh polisikan menitipkan pada kalian berdua" senyum ibu jungwon.

"Tapi ma, kami masih sekolah loh" jungwon tak terima, ia masih ingin bersenang-senang dan bermain tanpa harus mengurus anak begitupun dengan jay.

"Kalau ke sekolah kami bisa mengurusnya sebentar" santai ibu jungwon membuat jungwon dan jay saling bertatapan, seolah mengatakan hal itu tidak akan mudah.

"Kalau begitu kalian harus berbelanja, belikan susu, cemilan, pakaian dan kebutuhan mereka yang lainnya, aku akan membantu memberikan catatan keperluan anak seusia mereka" ucap ibu jay membuat jay mengehela nafas berat, mau protespun sangat akan percuma.

.
.
.





TBC...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Children From The Future || WonJay Ft SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang