PROLOG

961 131 9
                                    


                Melipat tangan di pangkuannya, Bumi Ayu Nareswari bergerak gelisah dalam duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melipat tangan di pangkuannya, Bumi Ayu Nareswari bergerak gelisah dalam duduknya. Dia benar-benar tak mengerti dengan apa yang terjadi dalam hidupnya.


Enam bulan yang lalu dia masih merupakan istri yang bahagia dengan suami yang sempurna. Tampan, mapan dan sangat mencintainya. Semua ada di dalam diri Anggara Pradipta, pria yang resmi menikahinya lima tahun yang lalu. Pria yang setiap detiknya selalu memberikan tawa, sampai akhir hidupnya. Nares kembali mendesah. Ditatapnya kamar yang sangat indah ini, dan kembali otaknya mencerna kenapa dia bisa berada di sini saat ini.

Semua itu berawal dari berita yang membuatnya langsung jatuh tak sadarkan diri. Angga yang tengah mengikuti training dari kantornya ke luar kota, tepatnya di Kalimantan. Pagi itu mengabarkan kepada Nares kalau dirinya akan pulang ke Jakarta, tepat ulang tahun putra mereka yang ketiga. Adrian Pradipta Amzari, buah cinta mereka yang pertama.

Tapi semua berakhir menjadi tangis pilu buat Nares dan Adrian. Pesawat yang ditumpangi Angga, hilang jatuh ke laut. Seminggu kemudian, jasad Angga ditemukan dan disemayamkan di tanah kelahirannya yaitu Jakarta. Berawal dari itu semua, hidup Nares menjadi tak tenang. Angga memang bukan berasal dari keluarga kaya. Selama menikah dengan Nares, mereka juga hidup dengan sederhana. Rumah juga masih mengontrak, dan sejak melahirkan Adrian, Nares akhirnya memutuskan untuk resign dari pekerjaannya. Otomatis dia hanya menjadi ibu rumah tangga, dan hal itu sangat membuatnya kesulitan. Angga juga hanya pegawai kontrak di perusahaannya. Dan setelah meninggalnya Angga, perusahaan juga hanya memberikan kompensasi uang berduka kepada Nares. Hidup Nares mulai terlunta-lunta. Dia terusir dari rumah kontrakannya karena tak sanggup membayar lagi. Tabungannya juga sudah habis untuk membiayai hidupnya setelah Angga meninggal. Dalam masa berkabung, dia memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya. Tapi di sana juga tak menghasilkan sesuatu yang meringankan bebannya. Karena ayahnya yang selalu suka berjudi dan keadaan ibunya yang sakit- sakitan, membuat Nares akhirnya bekerja banting tulang. Meski dia pernah menjadi pegawai kantoran karena pendidikan D3-nya. Tapi dengan usia yang sudah mendekati usia 28 tahun, kinerjanya diragukan. Dia akhirnya menerima pekerjaan serabutan demi bisa mendapatkan uang untuk memberi makan kedua orang tuanya dan juga Adrian putranya. Belum lagi, kedua adik Nares yang masih duduk di bangku sekolah. Agni, adik nomor duanya itu baru naik ke kelas 3 SMU. Sedangkan Bayu, adik bungsunya, masih duduk di bangku kelas 3 SMP.

Sampai akhirnya, suatu hari ayahnya menawarkan suatu solusikepadaNares. Tapitak bisa disebut sebagai solusi sebenarnya karena itu semua demi kepentingan Sang Ayah. Nares tahu kalau selama ini ayahnya terjerat utang akibat berjudi, dan hal itu makin membuatnya bingung. Dan ketika ayahnya mengatakan dia harus menikah dengan seorang pria yang membutuhkan istri, dia tahu kalau dirinya sudah dijual oleh Sang Ayah.

RESTU LANGIT UNTUK BUMI VERSI PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang