"Hujan?".gumam seoarang remaja yang sedang menikmati tetes demi tetes hujan yang bebas membasahi tubuhnya.
Tik...
Tik...
Tik....
"GAVIN!!!JANGAN MANDI HUJAN NANTI LO SAKIT!!!".teriak seorang remaja cewek yang menggunakan seragam yang sama dengannya.
Merasa terganggu dengan teriakkan cewek tersebut,Gavin Altarendra menggeram tak suka lalu berlalu meninggalkan cewek tersebut yang nampak begitu kesel karena di tinggalkan olehnya.
"Sampai kapan Vin?".lirih cewek tersebut menatap kepergian Gavin.
Gavin menaikki kembali motor ninja sport hitam kebanggaannya dan langsung menancap gas membelah jalanan yang di banjiri oleh tetesan air hujan.
Matanya nampak begitu tajam bak belati yang terlihat dari celah kaca helm nya.terlihat sedikit pandangan kekosongan yang sedang menyerta dirinya saat ini.entahlah,Gavin terus melesat begitu sangat cepat tanpa mempedulikan pengemudi lain yang telah melontarkan sumpah serapah kepadanya.
Bagaikan kesetenan,seperti tidak mempedulikan akan keselamatan dirinya.hujan dan ke kosongan telah menguasai dirinya saat ini.tidak ada tujuan,bahkan untuk pulang saja rasanya munafik jika Gavin ingin.
Brukkk....
"Arghh...sial!".geram Gavin saat tubuhnya terpental dari motornya dan terlentang dijalanan.
"Arghh anjing....ck,kepala gue bocor pasti bentar lagi mati bangsat!".ucap Gavin ketika cairan merah di kepalanya mulai menyentuh permukaan wajahnya.
Tanpa bisa mengontrol motornya,Gavin tidak sengaja menanbrak pembatas jalanan untung saja saat ini kondisi jalan begitu sepi sehingga tidak ada pengemudi lain yang terkena imbas oleh kecelakaan yang Gavin sebabkan.namun naasnya,kondisi jalanan yang sepi,hujan yang semakin deras serta badannya yang lemas membuat Gavin terlihat begitu malang.tidak ada orang yang berada disana yang bisa ia mintai tolong.
Tik...
Tik...
Tik...
"Akh-khirnya..." Ucap Gavin sebelum menutup matanya sesaat.
"LOH KOK KAMU TIDUR DISINI?!!!".tanya seorang remaja cewek yang tidak sengaja hampir menginjak tubuh Gavin yang masih terlentang di area jalanan.
Perlahan mata tajam dan pupil hitam pekat itu terbuka secara perlahan.rintikkan hujan mulai berhenti berjatuhan di atas wajahnya,Gavin menatap wajah cantik gadis yang ada diatasnya dengan payung putih kertas di sebelah tanggan kirinya.
Gadis tersebut berkedip dua kali lalu berjongkok disamping Gavin yang masih terlentang lemah tak berdaya di atas aspal.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIN Altarendra
Teen Fiction"seribu lawan masih ada peluang untuk menang.satu,tentang perasaan jangan kan orang lain diri sendiri saja belum tentu bisa menafsirkan."