Part 2 : Kecewa

14 1 0
                                    

Sampailah dirumah, Sera bergegas memasuki kamarnya untuk membersihkan badan dan  lalu istirahat. Sera berfikir sejenak sambil melihat langit-langit kamarnya. Kenapa Gerandra tampak serius saat mengangkat telp saat di cafe dan buru-buru ke kamar mandi dan juga pergi tanpa pamit dan juga memberi alasan yang agak tidak masuk akal kepadanya.

Pergi meninggalkan dirinya di cafe sendirian dan meminta maaf karena bunda Gerandra yang tiba-tiba minta di jemput di mall. Bunda Gerandra tidak seperti itu. Ya, mungkin saja. Ah, sudahlah. Yang penting Gerandra sudah menjelaskan dan meminta maaf kepada Sera. Sera pun memutuskan untuk istirahat agar dapat memulihkan energi-energi dalam tubuhnya.

Keesokan paginya, Sera bergegas berangkat ke sekolah dan ia langsung mendapatkan penglihatan yang sangat jelek. Ya, Gerandra, kekasihnya berangkat bersama seorang perempuan yang cukup cantik dan WHAT??!??!! Sera melihat kekasihnya merangkul pinggang perempuan itu. Sera pun merasa kesal dan menghampiri mereka.

" Hai, Ger. Harini kamu berangkat sama siapa?", tanya Sera sambil tersenyum manis.

" Hai, Sera. Kenalin dia Rose, dia mantan aku yang pernah aku ceritain ke kamu. Btw, kamu jangan marah dulu yaa, biar aku jelasin. Dia pindah ke sini dan memilih sekolah bersama kita karna emg ayahnya yang meminta. Untuk itu, di hari pertama ini aku harus nemenin dia untuk ngejelasin sekolah kita. Dan ingat, aku sama dia hanya temenan kok. Dia udah ada pacar juga, tapi ldr hahaha...", jawab Gerandra sambil menyeggol bahu Rose.

" Hai, Sera. kenalin aku Rose. Gerandra udah jelasin kok hubungan dia dengan kamu. Gerandra emang sesayang itu sama kamu, Sera. Kamu perempuan yang sangat beruntung, Sera. Jadi, kamu jangan cemburu yaa. Maukan jadi temennya aku juga?", tanya Rose sambil mengulurkan tangannya kepada Sera.

" Oh, gitu. Baiklah Rose, kita berteman yaa..", jawab Sera sambil membalas uluran tangan Rose.

" Udah-udah, ayo masuk kelas. Bentar lagi bel bunyi. Belajar yang bener ya sayang, jangan molor di kelas bu Rizka. Harini mapel MTK kan?", tanya Gerandra kepada kekasih nya sambil mengelus pucuk kepalanya. Sera hanya bisa menganggukkan kepalanya dan Rose yang melihat adegan romantis ini langsung membuang muka. " Sial, mari kita lihat Sera. Gerandra bakal tetep sama kamu atau balik ke aku sebagai masalalunya.", gumam Rose dalam hatinya.

Pelajaran pun selesai, Sera memilih bergegas ke parkiran untuk menemui kekasihnya dan pulang bersama. Ternyata salah, Gerandra sudah balik duluan bersama mantannya.

" Loh Sera, ngapain disitu? Mau nunggu Gerandra ya?", tanya salah satu teman sekelas Gerandra yang juga berada di parkiran.

" Iyanih, mau ngajak pulang bareng dan biasanya aku disuruh buat nunggu diparkiran tapi Gerandra ga ada.", jawab Sera.

" Iya Ser, dia udah balik duluan sama temen barunya yang cewe itu. Katanya sih, mau nemenin tu cewe ke Gramedia yang ada di Jl. Raya Senin blok G No 13.", jawab temennya.

Sera yang mendapat info tersebut langsung bergegas pergi ke jalan tersebut dan melihat Gerandra di lokasi tersebut atau tidak. Ga tau kenapa, Sera mendapat feeling ga enak terhadap Rose. I know just friend, tapi bisa aja dia masih tetap menyukai kekasihnya itu. Maka dari itu, Sera ingin menemui Gerandra disana.

Sampailah Sera di tempat Gramedia, ia menemukan 2 insan disana saling berpelukan mesra. Sera melihat itu kecewa dan hatinya menangis. Bagaimana pun teman, tidak sepantasnya berpelukan seperti itu. Apakah Gerandra tidak memikirkan perasaan Sera disaat memeluk Rose. Sera pun memutuskan untuk pulang kerumah dan menetralkan hatinya agar tidak menangis.

Hahaha, tidak menangis? Ya, Sera menangis. Selama menuju pulang kerumah ia menangis. Sakit, sangat sakit. Sekedar pelukan, pelukan itu hanya untuk Sera, tidak boleh orang lain. Cuman Sera yang boleh memeluk Gerandra. Cuman Sera. Gerandra cuman milik Sera dan begitu juga sebaliknya. Sera cuman milik Gerandra. Tapi, pemikiran itu berbanding terbalik antara 2 insan itu.

* POV Gerandra dan Rose

" Gerandra, terimakasih udah mau nemenin aku beli buku.", ucap Rose sambil menatap mata Gerandra. Gerandra yang merasa di tatap pun buang muka sambil menganggukkan kepala.

" Ger, aku boleh bertanya suatu hal ke kamu ga?", tanya Rose.

" Boleh, tanya ajaa.", jawab Gerandra sambil memilih buku yang ingin dia belikkan untuk Sera. Oh iya, Sera sangat gemar membaca novel. Maka dari itu, Gerandra sambilan juga untuk mencari novel yang menarik dan bakal dikasih kepala Sera.

" Aku boleh mati?", tanya Rose. Gerandra yang mendengar pertanyaan itu langsung menatap Rose.

" Buat apa?"

" Aku cape. Ayah dan ibu sibuk kerja, dan aku kesepian. Aku sendirian di rumah, aku kangen ngumpul bareng sama mereka, tapi aku ga pernah di perhatiin.", jawab Rose sambil nunduk.

" Aku ada, Rose. Kenapa milih mati? Kamu ga bakal kesepian. Ada aku dan Sera yang bisa nemenin kamu kalau kamu sepi. Jadi, jangan nangis dong, jelek kalo nangis", jawab Gerandra sambil menghapus air mata Rose.

Rose pun mengambil kesempatan untuk memeluk Gerandra dan kaget! Gerandra kaget akan perlakuan Rose. Tapi, Gerandra berfikir karena Rose sedang sedih, jadi tidak salah jika ia membalas pelukan perempuan itu bukan? Dan jujur, Gerandra tidak bisa melihat cewe sedih. Karna menurutnya jika melihat cewe nangis, ia seperti melihat ibunya.

" Everything will be okay, Rose. So, don't do anything that make you sick.", jawab Gerandra sambil melepas pelukannya. " Ayo pulang, udah kemaleman. Aku takut Sera kecarian."

Rose yang mendengar nama "Sera" langsung merasa badmood dan mau gamau ia harus bisa berakting lebih bagus lagi agar hubungan Sera dan Gerandra pecah dan Rose bisa merebut kembali Gerandra-nya.

Anasera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang