Phuwin mengemas barang-barang nya, berniat ingin pulang lebih awal ke rumah. Dia memandang ke luar tingkap hotel, melihat langit yang sudah berwarna jingga kemerahan. Matahari sudah tenggelam beberapa saat di ufuk barat.
Phuwin keluar dari bilik lalu dia menunduk sambil mengeluarkan kunci dari kocek seluarnya dan tiba-tiba ada orang menyentuh bahunya secara mengejutkan membuatkan Phuwin terkejut.
" Shiaa ! " umpat Phuwin dan dia memandang ke belakang. Phuwin berdecit dan menghela nafas kasar bila melihat Pawin berada di belakangnya dengan senyuman di bibir.
" Apa yang kau nak ? Kau ni, jangan terkejutkan aku boleh tak ? Kalau aku ada heart attack, macam mana ? Dah koma aku kat sini " bebel Phuwin. Dia mendengus kasar.
Pawin tersenyum-senyum memandang ke arah Phuwin. Bibir nya sahaja yang senyum tetapi matanya memandang Phuwin dengan tajam bagaikan Phuwin itu musuh nya.
" Aku tengok kau macam nak kunci je pintu ni. Aku halang lah sebab aku punya barang still ada dekat dalam " beritahu Pawin dengan ketawa kecil.
Dahi Phuwin berkerut melihat Pawin. Pertama kali dalam perkenalan mereka, Pawin kelihatan seronok macam ini.
" Panggil je lah macam biasa. Ni nak terkejutkan aku. Hergh ! " Phuwin menghentakkan kakinya di lantai hotel dengan geram.
" Nah ! Ambil ni " Phuwin menghulurkan kunci dekat Pawin, " Lepas kau kemas barang, kau kunci bilik ni sebelum kau nak pulang. Okay ? " pinta Phuwin sambil mengangkat keningnya.
Pawin senyum dan angguk, " Baiklah "
Pawin nak mengambil kunci besi warna perak dari tangan Phuwin. Tiba-tiba ada seseorang menjerit nama Phuwin membuatkan mereka terkejut besar.
" Phuwin !!! "
Phuwin memandang ke arah kanan dan matanya membesar melihat Chimon tengah berjalan ke arahnya dengan cemas.
" Chi.. Chimon ? Bagaimana ? Bagaimana kau ada dekat sini ? " tanya Phuwin dengan wajah yang masih terkejut. Dia tidak mempercayai Chimon saat ini sepatutnya berada di Sepanyol, tengah berdiri di hadapannya.
Chimon merangkul lengan Phuwin, " Sini, ikut aku. Cepat ! " Chimon menarik Phuwin tetapi tarikannya terhenti bila Pawin mengenggam pergelangan tangan Phuwin.
" Kau nak bawak dia pergi mana ? " tanya Pawin, memandang Chimon dengan tajam seperti memberikan satu amaran di biji mata hitamnya.
Chimon menelan salivanya melihat pandangan mata penuh amarah tinggi dekat Pawin. Dia meramas lengan Phuwin dengan kuat, inginkan kekuatan untuk lari dari situ.
Phuwin mengerutkan keningnya. Apa yang berlaku saat ini ?
" Phuwin. Aku nak beritahu kau sesuatu. Ini sungguh penting !! " kata Chimon dengan cemas. Matanya membesar melihat wajah cantik Phuwin.
Phuwin mengangguk dan senyum, " Baiklah. Pawin, aku pergi dulu. Jangan lupa kunci pintu okay ? "
Pawin hanya mengangguk.
Chimon terus membawa Phuwin pergi jauh dari Pawin. Chimon menoleh dan dia nampak, Pawin tengah memandangnya dengan sungguh tajam membuatkan hatinya bergetar penuh ketakutan.
Phuwin dan Chimon berdiri berhadapan antara satu sama lain di tempat yang sunyi.
" Kenapa kau ada di sini ? Bukan ke kau dekat Sepanyol ? " tanya Phuwin, mengangkat keningnya. Kedua tangannya dilipat dekat dada.
" Macam mana awak tahu saya dekat Sepanyol ? " tanya Chimon kembali. Dia tidak menjawap pertanyaan Phuwin. Dahinya berkerut, kebingungan.
" P'Pond yang bagitahu aku " jawap Phuwin dengan ringkas.
YOU ARE READING
Strawberry and Cigarettes ( S2 )
RomanceAda seseorang memerhatikannya membuatkan dia hidup di dalam ketakutan dan berhati-hati bersama pasangannya yang melindunginya