[END] BL - Dictatorship of All Kinds of Dissatisfaction [End World ]

71

Bab 71 Berkumpul

Sebuah gerbang kecil terbuka di bawah tembok kota yang megah. Gerbang baja itu berkilau dan mempesona di bawah pantulan padang salju. Ada empat gerbang di depan gerbang, memungkinkan tiga tim masuk dan satu tim keluar.

Saat mobil semakin mendekat, terlihat antrian masuk yang sangat cepat, semua orang berbaris dan memindai pergelangan tangan mereka pada peralatan sensor gerbang, lalu berdiri di dalam lingkaran peralatan pendeteksi untuk menjalani karantina sebelum masuk.

Sebagian besar anggota tim ini berpakaian rapi dan terlihat santai.

Sebagian besar orang di dua tim lainnya memiliki wajah yang lapuk, beberapa memiliki wajah yang sakit, dan pakaian mereka berantakan Meng Shaoqing menoleh sebentar, "Apakah kedua tim itu datang dari luar?"

Benar sekali, Li Ganhai menunjuk antrian di dekat tembok kota, "Adikmu ada orang yang mengantri di sana. Setelah beberapa saat, kamu pergi dan langsung menggantikan orang kami yang mengantri. Cepat sekali."

“Bukankah ini terlalu mencolok?” Wei Xu mengerutkan kening, “Kedua tim ini dapat melakukan perjalanan melalui ladang bersalju untuk mencapai pangkalan ibu kota beberapa bulan setelah akhir dunia. Mereka pasti bukan orang-orang sederhana. Bagaimana mereka bisa menyimpan dendam karena dilompati antrean? mengaturnya?"

Li Qianhai dengan acuh tak acuh meletakkan kakinya di sandaran kursi di depannya, "Ada kurang dari satu juta orang di ibu kota, dan mereka yang bisa bertahan adalah elit dari semua lapisan masyarakat. Dunia seperti ini, tidak Seketat apapun aturan dan ketentuan di atas, tidak bisa dilawan dengan fakta bahwa yang lemah akan memakan yang kuat dan yang kuat akan dihormati. Kami tidak melompat-lompat, tapi kami hanya menempati posisi terlebih dahulu. Sambil menunggumu, kami akan membiarkan orang-orang di belakangmu melakukan karantina terlebih dahulu. Hal kecil ini tidak masalah.”

Benar saja, Li Qianhai dan anak buahnya mengendarai tiga mobil dan parkir tepat di depan antrian. Lebih dari 20 orang dari timnya yang sedang mengantri berkumpul di sekitar mobil begitu mereka melihatnya. Seseorang melihat ke dalam melalui jendela mobil dan berkata, "Bos, Kakak Mo. Siapa adik laki-lakinya?"

Li Ganhai mengulurkan tangannya dari jendela mobil dan menundukkan kepalanya, memarahi sambil tersenyum, "Minggir, bocah, percuma saja melewati pintu belakang, dan Yunmo akan tetap memukulmu karena malas."

Pria itu menjulurkan lidahnya dan melemparkan setumpuk plat nomor ke Li Qianhai, "Saudara-saudara kita pergi ke tim lain untuk masuk. Saudara-saudara baru memiliki poin yang cukup."

Meng Shaoqing mengambil plat nomor dan memberikan satu kepada setiap orang dalam tim. Ada dua lagi, dan dia menaruh satu langsung di leher Er Hei. Pangsit yang berjongkok di kepala Er Hei menjerit, melompat dan mengambil yang terakhir satu di mulutnya dengan penuh kemenangan. Menggerakan ekornya.

Li Ganhai membawa orang-orang di timnya dan mengemudikan mobil sebelumnya ke tim lain, "Saya akan masuk dulu dan menemui Anda di dalam."

Di antara pendatang baru di kota, ada beberapa yang merasa dirugikan pada awalnya. Mereka melaju ke depan dan hendak memberi saya pelajaran, namun puluhan orang yang berdiri di depan berpencar ke sisi lain. Meskipun pendatang baru Yang paling penting Masalahnya adalah dia melompat ke dalam antrian, tetapi rangkingnya tidak berubah. Dia merasa sedikit sedih, dan dia menjadi tenang.

Meng Shaoqing dan yang lainnya berbaris untuk karantina. Kedua tim yang menerima pendatang baru di kota memiliki staf lima kali lebih banyak daripada tim lainnya. Pertama, mereka memasuki ruangan di kedua sisi untuk memeriksa apakah ada luka di tubuh, lalu mengambil darah untuk memeriksa apakah ada virus yang tidak diketahui., lalu mengisi informasi identitas sebelum akhir dunia, lalu menerima sertifikat kualifikasi tempat tinggal kota, dan kemudian menerbitkan sertifikat identitas baru.