Selamat membaca :)
.
.
.
Di ruang tamu yang teduh, 4 orang dewasa duduk berhadapan satu sama lain, aura serius menyelimuti wajah mereka berempat. Suara rengekan angin di luar jendela menambah kesan hening yang mengapit momen penting ini. Dengan tatapan serius, tuan dan nyonya Park saling menukarkan pandangan, mencermati setiap ekspresi yang terungkap dari pak Jeon yang kini sedang menunduk dan satu wanita cantik berambut sebahu duduk disampingnya seraya menggenggam tangannya. Wanita itu pun juga sama menampilkan ekspresi sedih.
Dengan helaan nafas panjang, tuan Park membuka pembicaraan yang beberapa menit tidak ada satupun yang memulai obrolan "Jeon apakah Jungkook belum bisa menerima Seo Yoon ?"
Dalam ketenangan yang berat, pak Jeon mulai membuka suaranya "Kau benar, putraku belum bisa menerima kehadiran Seo Yoon sebagai ibu tirinya"
Ketika suaminya mengatakan itu, seketika wajah wanita bernama Seo Yoon itu berubah menjadi muram. Rasa sedih dan kecewa menyelimuti hatinya, seperti awan hitam yang menutupi sinar mentari. Air mata hampir saja menetes dari matanya, berusaha di tahannya dengan kuat agar tidak jatuh di depan orang lain. Nyonya Park mengamati istri dari teman suaminya itu yang tampak sedih dan termenung. Raut wajahnya yang muram dan matanya yang berkaca-kaca menunjukkan bahwa wanita tersebut benar-benar terpukul. Didorong oleh rasa empati dan kepedulian, nyonya Park pun mendekatinya dengan hati-hati.
" Seo Yoonah, apa kau baik-baik saja ? " Tanyanya dengan suara lembut dan penuh kasih sayang ia lantas merangkul pundak milik Seo Yoon. Mendengar suara lembut itu, seketika dia langsung menengok nyonya Park yang duduk disebelahnya.
" Eonni.... A-aku...hiks... " Tuan dan nyonya Park terkejut melihat Seo Yoon tiba-tiba terisak tak terkecuali Pak Jeon juga sama terkejutnya melihat sang istri mulai menangis.
" Sayang, kumohon jangan menangis " Disekanya air mata Seo Yoon dengan sayang, bukannya berhenti wanita itu makin menangis dan hal tersebut membuat tuan Jeon makin kalang kabut dibuatnya.
" Jeon ijinkan aku membawa istrimu ke taman. Dia sedang butuh ketenangan sekarang " Pinta nyonya Park dan diangguki tuan Jeon.
" Baiklah, noona. Aku mengandalkanmu "
Nyonya Park, dengan tatapan penuh kasih sayang, memapah Seo Yoon membawanya ke taman rumahnya. Dan sepeninggal mereka, kedua pria itu pun kembali mengobrol akan tetapi raut wajah tuan Jeon terlihat jelas jika dirinya memilik banyak pikiran sampai tangannya terus memijat pelipisnya.
" Jeon tenanglah, aku yakin suatu saat nanti putramu akan menerima Seo Yoon. Percayalah, kalian berdua hanya butuh waktu saja. Anak kecil memang butuh waktu lama untuk menata hatinya setelah kepergian ibu kandungnya jadi bersabarlah, Jungkook pasti bisa menerima Seo Yoon sebagai pengganti ibunya "
" Terimakasih Park, aku sedikit lega mendengarnya. Maafkan aku sudah membuat kalian masuk dalam masalah keluarga kami "
" Tidak apa-apa Jeon, kami sudah mengganggap kalian sebagai saudara sendiri. Kau tak perlu sungkan untuk meminta bantuan pada kami. Aku dan istriku siap membantu kalian semampu kami. Bukankah sahabat memang harus seperti itu? "
" Kau benar Park, kau memang temanku yang terbaik. Terimakasih banyak "
.
.
Udara segar dan aroma bunga yang harum menyambut mereka berdua, memberikan ketenangan di tengah kekacauan pikiran Seo Yoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐘 𝐘𝐎𝐔🌻[KOOKMIN]
FanfictionJimin dan Jungkook, dua sahabat yang sudah bersama sejak kecil. Jimin, namja periang, cantik, dan baik hati, selalu menjadi sumber energi bagi Jungkook, si lelaki tampan dengan kepribadian dingin dan datar. Di balik sikapnya yang dingin, Jungkook me...