Typo is my style
Happy reading•
•
•
•
Heeseung X Jongseong
•
•
•
•
WARNING! MPREG! MISSGENDERING!
~* ~* ~*
Musim dingin.
Jongseong mendongak melihat ke langit, salju sudah turun sejak semalam dan udara semakin dingin. Ia menyentuh permukaan jendela dan mengusapnya, mengintip di permukaan yang ia usap tadi, banyak salju di halaman rumahnya, dia ingin membuat manusia salju tapi dengan siapa? Ia merengut karena teman-temannya sedang pergi.
Tiba-tiba suara langkah kaki menuruni tangga terdengar, Jongseong menoleh dengan cepat dan menemukan bahwa dia masih punya suami yang akan menuruti kemauannya. Dia lantas beranjak dari tempatnya dan mengikuti sang suami yang berjalan ke arah dapur. Sampai di sana, ia melihat sang suami sedang merebus air untuk membuat coklat panas. Jongseong berjalan mengendap-endap mendekati sang suami dan melingkarkan tangannya di perut suaminya. Sedangkan sang empunya berjengit terkejut karena di peluk dari belakang. Lalu ia menoleh dan mendapati Jongseong sedang tersenyum malu karena telah mengejutkannya.
“Kenapa hm?” Tanya sang suami.
“Itu.. ikut yuk!” Seru Jongseong semangat.
Sang suami mengernyitkan dahinya bingung, ia mematikan kompor lalu menuangkan airnya dan berbalik menatap Jongseong. Tangannya ia lingkarkan di pinggang ramping itu dan menariknya untuk mengurangi hawa dingin yang menyeruak masuk.
“Ikut kemana memangnya?” Tanyanya lagi.
“Udah, Kak Hee ikut aku aja. Okay? Okay! Ayo!”
Jawab Jongseong yang kemudian berlari sembari menarik ah tidak, lebih tepatnya menyeret Heeseung untuk mengikutinya. Heeseung yang di seret pun hanya pasrah, tapi semakin lama keduanya mendekat ke arah pintu keluar, dirinya bergantian menarik tangan Jongseong dan memeluknya dari belakang.
“Ih kakak! Kenapa berhenti?! Ayo keluar!” Rengek Jongseong.
“Ssttt, tunggu bentar. Kakak ambil mantel buat kita dulu.” Balas Heeseung.
Sebelah tangan Heeseung yang menganggur ia ulurkan untuk mengambil mantel di gantungan samping pintu utama, mantel yang kecil ia berikan kepada Jongseong yang langsung di pakai, sedangkan dirinya mengambil mantel yang besar dan lekas ia pakai. Setelah memastikan keduanya memakai mantel dengan benar, Jongseong melompat kecil lalu membuka pintu dan di suguhi oleh angin musim dingin yang membuat dirinya menggigil. Ia tersenyum lebar dan segera berlari ke luar rumah, tak lupa pula ia meneriaki nama Heeseung agar segera menyusul.
“Kakak! Ayo buat manusia salju! Uuuhhh dinginnya~”
“Iya, tapi pake sarung tangannya dulu, nanti tangan kamu beku. Nih pake.”
Jongseong segera menerima sarung tangan itu dan memakainya dengan tergesa, ia tidak sabar untuk membuat manusia salju. Setelah memastikan bahwa Jongseong mengenakan pakaian hangat, Heeseung berjalan perlahan menuju Jongseong yang sedang asik dengan dunianya. Ia tersenyum ketika melihat satu snowman yang telah di buat oleh Jongseong di letakkan di depan Jongseong. Jongseong sesekali tertawa ketika melihat wajah snowman yang di buatnya meleleh atau karna badannya sedikit besar.
Heeseung senang dengan apa yang ada di dalam diri Jongseong. Lelaki Park itu sangat senang membuat manusia salju yang padahal itu adalah mainan anak-anak. Tidak peduli usia, Jongseong bahkan masih menyimpan boneka-bonekanya terdahulu hingga satu lemari besar penuh.
Tidak sadar entah berapa lama dirinya melamun, tetapi saat ia hendak beranjak, pipinya terasa hangat. Heeseung mengerjapkan matanya dan tersenyum melihat senyum Jongseong yang menggemaskan serta tangan yang di balut dengan sarung tangan itu menyentuh wajahnya. Ia mengeluarkan tangannya yang berada di saku mantel lalu menarik pinggang Jongseong hingga badan keduanya menempel.
“Seneng hm?” Tanya Heeseung.
“Hihi, seneng pake banget! Saljunya banyak! Tapi dingin..”
Jawab Jongseong dengan sedikit kesal karena dinginnya udara. Heeseung terkekeh mendengar itu, dia semakin merapatkan tubuhnya kemudian mengecup kening Jongseong sedikit lama. Kecupan manis yang hinggap di kening Jongseong membuat si empunya merasa terkejut, tetapi dia juga menikmatinya , terbukti karena di memejamkan matanya menikmati kecupan dari Heeseung.
Setelah beberapa menit berpelukan dengan sedikit menggerakkan badan agar tidak membeku, Heeseung mengajak Jongseong untuk masuk ke dalam rumah. Awalnya Jongseong menolak, karena boneka saljunya masih belum banyak, tapi hari sudah semakin siang dan sudah waktunya mereka untuk tidur siang, sebenarnya, hanya untuk Jongseong karena lelaki itu sedang mengandung dua bulan. Setelah diiming-imingi bahwa Heeseung yang akan menjadi objek lukisannya, Jongseong mau untuk masuk ke rumah dan tidur siang.
Yah, itu saja keseharian mereka di satu hari musim dingin, walaupun tidak sepenuhnya satu hari, tapi tetap saja melelahkan.
Biarkan mereka terutama ibu hamil itu beristirahat dengan nyaman dan hati yang tenang sebelum besoknya bergelut dengan salju yang dingin.
Bye bye~👋🏻👋🏻
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Unsere Geschichte
RandomWARNING! HEESEUNG X JONGSEONG! CRACKPAIR! Hanya kumpulan cerita one shot, two shot, drabble dan to be continued (?) dari pasangan Heeseung-Jongseong yang jarang di ketahui banyak orang. Cuma buat konsumsi sendiri. Kalau ada yang baca, terima kasih s...