KESEMPATAN || WONSEUNG

800 58 5
                                    

Mata tajam itu terus berpendar mengikuti kemanapun objek penglihatannya bergerak. Bahkan setiap gerakan yang tercipta, tak pernah lepas dari pandangannya.

Sedari sang objek terlihat di penglihatan, sampai sekarang badan tinggi ramping tersebut sedikit tertutup oleh tubuh siswa lain yang saling mengantri dan berjalan kesana-kemari, tak sekalipun mata tajam itu mengalihkan pandangannya. Bahkan makanan yang sudah ia pesan sekitar 5 menit lalu seakan sengaja ia biarkan hingga mendingin.

"Lo bikin gue ngeri anjir."

Kalimat yang terlontar dari mulut seseorang yang berada di seberang nya tak ia hiraukan sama sekali. Fokusnya masih pada pemuda tinggi yang kini masih berdiri dengan wajah sedikit tertekuk karena menunggu antrian yang cukup panjang. Lucu sekali, Jungwon menyeringai kecil dibuatnya.

Hingga kalimat yang terlontar selanjutnya dari orang yang tak lain adalah sahabatnya tersebut berhasil mengambil alih fokusnya. Membuat Jungwon melirik tajam pada Riki yang seolah tanpa beban mengatakan kalimat yang sangat sensitif ditelinga Jungwon.

"Lo ngeliatin Kak Heeseung gitu banget, kaya dia mau sama lo aja."

BRAKK!!

Gebrakan cukup keras yang berasal dari meja Jungwon dan Riki merebut atensi para siswa yang berada dikantin, bahkan siswa yang sempat menjadi bahan pembicaraan oleh kedua adik kelasnya itu ikut menoleh karena penasaran.

"Sialan."

Jungwon mendesis tajam menatap Riki emosi. Kini mereka menjadi pusat perhatian, hal yang paling Jungwon benci dan hindari. Sedangkan Riki yang berada di depan nya malah terkekeh, seakan memang sengaja memancing emosi Jungwon yang mudah tersulut.

"Bercanda elah, serius banget sih, Won" Riki tertawa melihat raut muka Jungwon yang seakan ingin mencabik-cabik muka tampannya.

Tanpa memperdulikan Jungwon yang masih menatapnya tajam, Riki kembali melanjutkan acara makannya. Melihat tidak ada tanda-tanda akan terjadi pertengkaran, para siswa yang baru saja menyaksikan adegan tersebut mulai kembali ke kegiatannya masing-masing.

Riki sangat tau betapa Jungwon, teman sekelas yang merangkap menjadi sahabatnya ini begitu menyukai kakak kelas mereka yang bernama Lee Heeseung. Siswa kelas 12 yang cukup terkenal karena prestasi nya dan jabatannya sebagai ketua ekskul teater di sekolah mereka.

Di manapun ia berada, kedua netra Jungwon akan bergerak acak untuk mencari apakah ada sang pujaan hati disana. Dan Riki juga sering memergoki Jungwon memotret Heeseung diam-diam, atau mungkin membelikan makanan dan minuman yang akan Jungwon taruh di laci meja kelas Heeseung setiap pulang sekolah. Selain itu, Jungwon juga pasti akan langsung emosi tidak jelas ketika melihat Heeseung tengah bercanda bersama teman-temannya.

Bahkan lihat sekarang, ketika Riki kembali mengalihkan pandangannya pada Jungwon, dapat ia lihat rahang pemuda itu menegang dengan tangan terkepal erat di atas meja. Sedangkan netranya menatap tajam dua sejoli yang tengah mengantri di kasir kantin, dengan salah satu pemuda merangkul posesif pinggang Heeseung.

Ah itu Jay Park, wakil ketua OSIS sekaligus pembawa nama sekolah di podium lomba debat setiap tahunnya. Dan yang pasti, dia adalah kekasih Lee Heeseung.

Riki ingin tertawa karenanya. Kalau seandainya ia bisa melihat hati pemuda didepannya ini, sudah dapat dipastikan ia akan melihat api berkobar membakar sekitarnya hingga gosong.

Jungwon yang tengah cemburu adalah hal paling menggelikan.

"Gimana bisa mau dapet Kak Heeseung, kalo buat ngelirik lo aja ngga bakal di biarin sama Kak Jay" Riki tertawa geli. Sudah bukan rahasia lagi jika sang wakil ketua OSIS adalah orang yang sangat posesif pada kekasih nya.

RELATIONSHIP || ALL X HEESEUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang