★★★Namun di saat saat terakhir saat kepulan asap mulai memudar, terdengar seseorang yg terkena tembakan.
Next->
.
.
.
Saat kepulan asap sudah mulai memudar,dan mendengar tembakan yg terakhir mengenai seseorang Gin langsung berlari untuk memeriksa keadaan semua orang terutama sahabatnya.
Sementara wanita mencurigakan tadi kabur melalui dinding kaca yang pecah.
Gin menemukan Rio terbaring telentang sambil menutup mata dengan siku tangan nya, terlihat juga darah yg merembes keluar dari kaki nya. Mulutnya terlihat meringis menahan sakit akibat tertembak peluru.
"Oii bangun!! Kau tidak mati bukan ," Gin menepuk pipi Rio.
"Urusai !Baka!apa itu berdarah?,"
"Iya,"
" Apa darah nya banyak?,"Rio masih diam diposisi nya.
//Note -Rio takut liat darah yg banyak
"Tidak juga, ayolah cepat bangun," Gin berusaha membantu Rio bangun.
Rio menuruti nya,perlahan bangun dan berdiri dibantu oleh Gin.
Para Karyawan pun membereskan kekacauan yang terjadi dan mengamankan tempat kejadian.
//karyawan nya polisi ilegal ya?
Sementara Gin langsung membawa Rio ke rumah sakit untuk mengeluarkan peluru yg bersarang di kakinya.
.
.
Setelah mengantar Rio, Gin kembali ke 'Tanaka corp ' untuk mengambil beberapa barang yg diminta oleh Rio.
Gin POV onSudah satu jam berlalu dan hampir semua barang yang Rio minta sudah terkumpul. "Tinggal makanan dan kotak kecil menyebalkan itu,katanya ada di laci,tapi tidak ada apapun disini kecuali permen permen ini," aku merasa kesal karena berulang kali membuka laci meja tapi tidak menemukan apapun disana kecuali permen yg berserakan, dasar maniak permen pikirku.
Aku terdiam sesaat dan merebahkan tubuhku di lantai untuk beristirahat sejenak karena lelah mencari kotak aneh itu. Entah kenapa aku malah mengiyakan permintaan gadis itu. Perlahan namun pasti mataku mulai terpejam dan tenggelam dalam mimpi karena udara yang lumayan sejuk di ruangan ini.
Walaupun ruangan Rio sangat tertutup, udara tetap dapat mengalir dari ventilasi, ditambah pendingin ruangan yg selalu menyala dan beberapa tanaman di pojok ruangan.
Tok Tok Tok
(Suara pintu diketuk)Tidur ku sedikit terganggu karena suara ketukan tersebut,aku perlahan bangun dan membuka pintu untuk memeriksa siapa yang mengetuk.
"Sudah kuduga kau masih didalam," ucap pria yang tadinya mengetuk pintu.
"Eh etto..., Arata-kun...deshou?,"tanyaku memastikan, karena aku tidak begitu ingat dengan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tantei to Hakka !
RandomMenceritakan tentang keseharian dan perjalanan dua orang sahabat dengan profesi bertolak belakang,bagai matahari dan bulan. Cerita yg Kadang agak ngawur,tapi kadang juga bisa serius Collab with @nana_ranmoon Hanya story yang tercipta karena kegabut...