BAB 7 -JefVa-

315 41 3
                                    

Suasana di kamar Elva benar-benar mencekam. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari bibir keduanya setelah Jeffry mengungkapkan perasaannya.

Sampai akhirnya Jeffry tidak tahan lagi dan membuka pembicaraan kembali "El-"

"Kak."

Suara Elva menghentikan kata-kata Jeffry.

"Lo pulang aja kak, gak ada gunanya juga lo di sini."

Jeffry tampak menghela nafasnya berat "El, pliss dengerin gue El."

"Dengerin apa kak? Tentang perasaan lo? Plis deh lo jangan ngelawak. Gue udah bilang kalau gue lagi gak enak badan, gue gak ada tenaga buat denger humor lo."

"Humor? Lo pikir perasaan gue ini sekedar jokes, El?"

"Kalau nggak gitu terus apa, kak? Lo pikir gue percaya ada cowok straight yang langsung jatuh cinta sama cowok gay setelah sekali make-love? Lo pikir ini novel anak SMA?"

"Elva, tolong kasih gue kesempatan, El. Gue bisa buktiin ke Lo kalau gue gak becanda. Gue emang belum seyakin itu tapi plis kasih gue waktu."

Elva menggeleng lagi. "Enggak. Mending lo pulang aja kak, balik ke kehidupan lo yang kemarin. Jangan sampe kehidupan lo yang nyaman jadi berantakan cuma gara-gara gue."

Jeffry tidak tahu bahwa Elva ternyata sekeras kepala ini, tapi dia juga tidak bisa menyangkal bahwa Elva juga mungkin terkejut dengan pengakuannya yang tiba-tiba.

Jeffry akhirnya memutuskan bangkit dan hendak pamit. Namun pandangannya teralihkan pada dus susu berwarna ungu di atas nakas Elva.

"El, itu susu ibu hamil siapa?"

Seketika mata Elva melebar dan meraih kardus itu. Dia berusaha menjauhkannya dari jangkauan Jeffry.

"Bukan urusan lo."

Kening Jeffry mengerut. Tidak mungkin itu susu milik ibu Elva karena sudah jelas ibu Elva adalah seorang single parent.

Tiba-tiba raut terkejut terpancar dari wajah Jeffry.

"El, jangan bilang- lo ngehamilin cewek El? Apa ini alasan lo nolak gue gini."

Elva yang sudah keringat dingin kini hanya menatap Jeffry tak percaya. Bagaimana bisa Jeffry berpikir ke sana?

"Oh oke, gue ngerti sekarang. Meskipun gue gak paham gimana bisa cowok gay kayak lo ngehamilin cewek, tapi oke. Gue bisa terima alasan kenapa lo nolak gue."

Elva tak mengatakan apapun.

"Gue pamit."

Pria jangkung itu benar-benar pergi dengan rasa kecewanya. Dan di dalam kamar Elva hanya bisa merutuki kepergiaan Jeffry.

"Jeffry bego, yang hamil tuh gue tolol, dan ini anak lo." Ingin rasanya Elva meneriakkan itu di depan wajah Jeffry, tapi yang keluar hanya bisikkan dan hanya dia yang bisa mendengarnya.

-

Pintu kamar Elva terbuka tepat setengah jam setelah kepergian Jeffry.

Nara dengan semangat menjinjing satu kresek minimarket berisi sosis kesukaan Elva. Anak itu tiba-tiba mengirim pesan kepadanya kalau dia ingin makan sosis.

"Nih, gue beliin khusus buat bumil. Ini tuh nyarinya sampe ke lima minimarket asal lo tau."

"Bumil bumil, gue cowok. Btw makasih."

Elva dengan segera menyantap sosisnya, namun dalam suapan kedua, rasa mualnya tiba-tiba tak tertahan lagi.

Dia berlari ke kamar mandi dengan Nara yang langsung menyusulnya.

Selenophile [ JH X RJ Lokal ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang