step Father 2 | Nomark
suara video game memenuhi seluruh ruangan kamar Jeno, pemuda tampan itu tengah berkutat dengan video gamenya, Jeno sedari tadi mengumpati permainannya, sembari memasukkan keripik kentang yang dia masukkan kedalam gelas minumnya ke mulut, sembari mengunyah Jeno mendecih sebal.
"aish, shibal!"
sangking asiknya, Jeno tidak menyadari bahwa ayah tirinya kini berada di dalam kamarnya, memperhatikan putra dari istrinya sudah jam segini belum tidur, dengan kamar gelap gulita, Jeno bermain video game hanya dari sanalah penerangan kamar Jeno.
kondisi di jaman sekarang dan jaman dulu jauh berbeda, dulu ketika Mark seusia Jeno, Mark mana pernah bergadang sambil main video game, Mark biasanya berkumpul dengan teman temannya membahas hal hal random, dari pagi sampai ke pagi lagi.
"shit!" celetuk Jeno, lalu melepas stick gamenya, dan sedikit melemparnya di atas karpet, dia sudah 3 kali memainkan game tersebut dan 3 kali pula dia kalah, malam ini bukan malam keberuntungannya.
pemuda itu bergumam sendiri, menyandarkan kepalanya pada kasur yang berada tepat di belakangnya sembari mengunyah dan berbicara kotor lagi.
"hey, Jeno-ssi, berapa kali mulutmu menyumbangkan dosa?" Jeno yang tengah bersandar pada kasur, reflek duduk tegap dan menoleh, sialnya apa yang dia liat semua gelap karna ruangan kamarnya tidak ada pencahayaan sekarang, televisinya memperlihatkan seluruh warna hitam dan itu menyulitkannya, namun terdengar dari suaranya dia kenal.
plip!
lampu kamar Jeno di nyalakan, ruangan gelap ini akhirnya terang, dan Jeno bisa melihat jelas seluruh isi kamarnya terutama, pria yang berdiri di dekat saklar lampunya.
dahi Jeno berkerut, pemuda itu berdiri dan menatap tidak suka keberadaan Mark di kamarnya, kamarnya privacy tidak sembarangan orang boleh masuk, dan... sudah berapa lama orang itu ada di kamarnya, pikir Jeno.
"apa yang kau lakukan disini, hah?!" tatapan Jeno tidak bersahabat, bukannya mencoba untuk menenangkan anak tirinya itu, Mark malah tersenyum tipis dan berjalan mendekat kearah Jeno.
"seharusnya aku yang bertanya bukan?" ujar Mark, berdiri di hadapan Jeno menatap yang lebih muda dengan senyuman manisnya, tanpa izin pria itu seolah menghiraukan bagaimana ancang ancang Jeno seolah akan menerkamnya dan mencabik cabik tubuhnya, Mark dengan berani mengusap rambut tebal Jeno yang halus hingga kebelakang tengkuk pemuda tampan itu dan meremasnya pelan.
"ini sudah malam, kenapa belum tidur dan malah bermain?"
Jeno menatap Mark dan dapat merasakan bahwa tangan Mark dengan entengnya memegang kepala dan rambutnya, pria muda itu mencengkram pergelangan Mark dan menghempaskannya kasar, "aku sudah besar, selama ini sebelum kau ada, aku sudah menjadi mahluk nokturnal, jadi jangan menyuruh nyuruh!" mendengar perkataan Jeno, Mark tertawa pelan.
"aku ayahmu sekarang—
Jeno balik tertawa memotong ucapan Mark "Ayah? ayah apanya, kau bahkan masih belum matang untuk menjadi ayah" Jeno menatap Mark dengan remeh dan menyeringai tipis.
Mark berhenti, bibirnya terkatup melihat tatapan remeh pemuda di depannya ini, Mark di tatap seperti itu merasa harga dirinya semakin jatuh dan terinjak injak, ia merasa dirinya malah lebih hina, kenapa pemuda di depannya ini membuat pertahanannya goyah.
Jeno yang melihat gelagat Mark semakin lebar seringaiannya, selertinya dia telah menang telak.
"oh ya?" Mark menutup mulutnya dan tertawa, dia menatap pemuda tampan itu dan dengan lancang meletakkan tangannya di pundak Jeno "aku belum cocok ya jadi ayahmu? tapi aku mampu memberikan kehangatan seorang ayah untuk bajingan tampan ini" ibu jari Mark mengusap tulang selangka Jeno.
Step Father 2 | Nomark
KAMU SEDANG MEMBACA
step father | Nomark [NEW VERSION]
Fanfictionmenikah dengan Ibunya, namun nyatanya Mark lebih tertarik dengan putra kandung dari istrinya. welcome babe, siap untuk step Father new version ini? nomark agak agak nakal dan mature jeno dom mark sub