02 - Three little fingers

19 3 2
                                    

.
.
.

[Kriet]

Mingyu menoleh ke arah pintu saat mendengar pintu rumah nya terbuka. Dengan tangan penuh barang, ia hanya bisa melihat sedikit.

"Apa yang kau lakukan di luar ? lama sek-..." Kalimat itu harus terpotong saat Mingyu  bertatapan langsung dengan seorang anak kecil.

Anak berumur kurang dari 10 tahun yang menggenggam erat tangan kanan Wonwoo.

"Sayang, aku tidak ingat kita punya anak." Tatapan Mingyu membuat anak laki-laki itu sedikit takut,  membuatnya semakin memepetkan dirinya ke arah Wonwoo.

"Hahahaha, ini anak tetangga penghuni kamar nomor 201. Dia sendirian di anak tangga, jadi aku mengajak nya masuk."

Ah, Mingyu tidak pernah salah sudah memilih Wonwoo sebagai pasangan hidup nya. Pria nya itu adalah orang yang sangat hangat dan pengertian.

"Ayo, akan ku tunjukan Luna pada mu." Wonwoo menggandeng tangan kecil itu menuju pet carrier di ujung meja dekat jendela. Ia memperkenalkan Luna padanya, dan membiarkan Luna keluar dari kandang.

Bulu Luna agak sedikit berdiri melihat orang asing di hadapan nya, ia mengendus tangan anak kecil itu secara waspada. Saat sudah mulai merasa aman,  kucing itu mulai menerima elusan nya yang sejak tadi menggantung di udara. Kemudian mereka bercanda sebentar dan mulai mengejar satu sama lain saat Luna melompat turun ke lantai.

Wonwoo berdiam diri menatap nya, rasa gemas memenuhi dirinya saat ini. Mingyu yang melihat, langsung menghampiri Wonwoo dan mengusap rambut hitam legam kekasih nya.

"Lucu, berapa umurnya ?"

"8 tahun, kau tau apa yang lebih lucu? " Mingyu bisa melihat Wonwoo hampir tertawa sebelum memberikan jawaban dari pertanyaan nya sendiri.

"Apa ? " tanya Mingyu.

"Namanya adalah Kim Min Gyu." Dan pecah sudah tawa Wonwoo saat ia mengucapkan fakta lucu yang baru di dengar nya setengah jam yang lalu.

Mingyu menatap bingung ke arah anak kecil yang sedang berlarian di ruang penuh kardus, lalu kembali menatap Wonwoo yang masih tergelak. "Kau serius ? Marga nya juga Kim ?"

Wonwoo mengatur nafas nya imbas dari tertawa. Kemudian menjawab dengan suara terputus-putus "Yeah, Kim Mingyu. Nama nya sama seperti mu di setiap ejaan nya. Kebetulan yang sangat aneh bukan ? "

"Hebat, aku belum pernah bertemu seseorang yang memiliki nama sama persis dengan diri ku." Kalimat Mingyu membuat Wonwoo menatap kaget.

"Hey! Anak itu mengatakan hal yang sama saat di luar tadi." Wonwoo bereaksi hiperbola, menatap kedua Mingyu secara bergantian dan menutup mulutnya. "Jangan bilang... a-apa dia anak mu ?"

Reaksi berlebihan itu membuat Mingyu mencubit kecil pinggang orang di sebelah nya. "Kau tau aku tidak meniduri orang lain selain diri mu."

Bukan jawaban yang Wonwoo harapkan, jadi dia memukul keras lengan berisi Mingyu. "Jaga bicara mu, nanti anak itu dengar."

Mingyu terkekeh dan kembali melakukan kegiatan nya yang sempat tertunda. Dia harus cepat-cepat selesai sebelum jam malam, karena tidur diantara kardus-kardus bukanlah hal yang dia inginkan.

.
.
.

Belum selesai menata barang-barang. Mereka memutuskan untuk makan malam di tengah-tengah tumpukan kardus besar. Hampir 80% barang mereka sudah masuk ke tmpatnya. Hanya tersisa beberapa furniture kecil yang harus di tata di ruang tengah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bonding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang