⁵.kampung

228 20 3
                                    

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦
°˖✧˚♡˚✧˖°Kampung cogan°˖✧˚♡˚✧˖°

Kalo bingung sama campuran bahasa Sunda nya, scroll dulu kebawah buat liat beberapa arti kosakatanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo bingung sama campuran bahasa Sunda nya, scroll dulu kebawah buat liat beberapa arti kosakatanya.




"Rere ayo bangun nak udah jam 8 loh ini,kamu gak mau keliling kampung dulu hem?"suara lembut omah udah ngisi pagi hari yang memalaskan ini

"Iya mah,bentar lagi"tidak menggubris omongan omah gue pun kembali tidur

"Aduhh ini anak gadis pagi pagi belum bangun ayo bangun,kita jalan jalan"tapi omah gak nyerah Sampe disitu omah masuk ke kamar gue dan menepuk nepuk kaki gue

Ahh gue gak terbiasa dengan ini,Udah lama semenjak mama meninggal.

"Akhirnya keluar kamar juga,ayo cepetan cuci muka kita keliling kampung sekalian beli nasi uduk"titah omah

Dengan badan masih setengah sadar gue langsung pergi ke kamar mandi dan menuruti perintah omah untuk mencuci muka dan gosok gigi.

Setelah itu gue dan omah berkeliling kampung sesekali ada orang yang menyapa ramah sembari menanyakan siapa gue

"Ce mau beli nasi uduk kaya biasa 4 bungkus ya ce"ece ece tukang nasi uduk itu dengan sigap menyimpan pesanan gue dan omah

"Ce mau nasi uduk goceng"terdengar dari samping suara perempuan yang keliatan nya seumuran sama gue

"Siap"jawab ece nasi uduk

"Eh omah rine,beli nasi uduk mah?"ucap perempuan itu basa basi

"Heeh atuh yakali saya beli rujak kamu teh"

"Hehe iya atu mah,eh itu teh siapa mah?cucu omah?"tanya perempuan cerewet itu

"Iya ini teh cucu saya dari Jakarta mau pindah kesini"jelas omah dengan senang hati

"Ih atuh mau kenalan, kenalin nama abdi teh elisya nur Amira tapi Suka dipanggil Lilis"perempuan yang bernama Lilis itu memperkenalkan dirinya dengan sangat bangga.

"Eh iya nama gue Rhea"Rhea dengan sigap membalas uluran tangan dari Lilis

"Ih kayaknya abdi ada saingan sekarang mah"

"Atuh kamu teh Lilis loba omong pisan nanti teh si teteh geulis jadi males sama kamu"ujar ece nasi uduk

Si Lilis langsung diam dan mukanya seperti sedang berpikir

"Ini atuh omah nasi uduknya"ece nasi uduk memberikan kresek berisi pesanan tapi,omah pun segera memberikan uangnya

"Makasih ya Ceu, duluan ya Ceu Lis"baru saja akan melanjutkan keliling kampung,tiba tiba di Lilis manggil

"Eh siapa tuh namanya Rhea!"si Lilis dengan buru buru menghampiri gue dan omah

"Kunaon Lis?"bukan gue yang menjawab tapi omah

"Itu omah,Rhea mau gak keliling sama aku aja atuh?"tawar Lilis pada Rhea

"Iya atuh sok aja,Rhea kamu mau kan?"

"Iya deh boleh"gak enak juga kan si Lilis udah ngajak masa nolak

"Yaudah ya omah duluan"omah pun pulang menuju rumah

Si lilis sepanjang jalan ngomong terus,gak berhenti henti

"Kamu kenapa pindah kesini?"tanya si Lilis

"Heem ada lah masalah"

"Oh yaudah,eh iya nah itu tempat nongkrong anak anak sini tuh kan ada yang jualan basreng tejus sisri otak otak pokokna mah banyak lah"si Lilis menjelaskan tempat yang ada di sebrang kita,ya model model warung gitu lah diliat liat pagi pagi udah banyak orang jajan es

"Yu Rhea kita kesana atuh"si Lilis menarik tangan gue supaya lebih cepat

"Eh ada mang Adit"sapa Lilis pada laki laki yang sepertinya lebih tua dari gue,eum lumayan juga sih mukanya

"Lilis kamu bawa siapa itu?"bukannya membalas sapaannya Lilis laki laki yang bernama Adit itu malah lebih dulu menanyakan siapa gue.

"Itu mang cucunya omah rine"

"Oh geulis juga ya lis"bisik Adit pada Lilis,yang masih terdengar Rhea
Iya
"Genit mang Adit mah hus hus"

"Itu kenapa malah pada berdiri duduk atuh"eceu eceu tukang es cekek menyuruh gue dan Lilis duduk
"Eh Lilis itu teh siapa meni geulis pisan"ucap kagum eceu es cekek

"Cucuna omah rine"
"Oh pantesan atuh gak pernah liat"

"Nah atuh sok dituang gorengan spesial ala eceu Munaroh nu paling geulis"eceu Munaroh namanya memberikan senampan kecil goreng goreng kehadapan kita

"Nuhun ya Ceu"
"Nuhun ya Ceu"ucap gue mengikuti Lilis

"Eh maneh Lilis teu bagi-bagi goreng"sejujurnya gue gak ngerti mereka ngomong apa{cry cry}

Cowo yang baru saja datang tadi merebut gorengan yang sedang di makan oleh gue dan Lilis

"Heh!Mandra kesiniin gorengan urang"terjadilah aksi tarik menarik antara Lilis dan si cowo aneh itu

"Mandra dieu maneh"dari arah berlawanan ada laki laki yang bertelanjang dada berjalan terburu buru sambil membawa raket nyamuk

"Mandra dieu maneh"dari arah berlawanan ada laki laki yang bertelanjang dada berjalan terburu buru sambil membawa raket nyamuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˚∘𓆩☆𓆪∘˚Tbc˚∘𓆩☆𓆪∘˚

Kosa kata bahasa Sunda nya nih takut kalian bingung,by the way ini agak campuran ya bahasanya 😭🙏🏻.

Urang/abdi:aku
Maneh:kamu
Dieu:sini
Nuhun:makasih
Teu: gak
Kalo 'atuh' itu kaya penambahan kata aja ya

Menurut kalian next mendingan full indo atau ada campuran b.sunda nya juga?

Kerasa gak sih penyampaian dari cerita ini?😭🙏🏻
Terus mohon maaf banget kalo bahasa Sunda nya kurang rapih.

Bye bye see you in next chapter
lyralye_

Kampung Cogan (Jaerose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang