Yesterday (Paul)

842 47 19
                                    

 Mary's P.O.V


  Pemandangan indah oranye mulai terlihat di seluruh sudut kota London. Menambahkan rasa kedamaian saat sang surya mulai terbenam. Dedaunan kering yang jatuh ke pelukan bumi menciptakan bunyi gemerisik selaras saat orang-orang melangkahkan kaki menginjaknya.


Aku duduk di sebuah bangku taman di pinggiran danau. Semuanya terlihat masih sama. Sama seperti saat pertama kali kita bertemu 5 tahun yang lalu, di sini.


Aku bertanya-tanya. Apakah kau masih di sini juga?



5 tahun yang lalu


"Mau kemana kau, Mary?"


"Tenang bu. Aku hanya ingin pergi ke danau. Sudah lama aku tak menyempatkan diri kesana."


Ibu hanya mengangguk. Aku pamit lalu mulai mengayunkan pedal sepedaku.


Aku suka sekali tempat ini. Sepi. Sunyi. Seakan tak pernah terjamah sekalipun oleh manusia termasuk diriku.


  Yesterday, all my troubles seemed so far away.

Now it looks as though they're here to stay

Oh, I believe in yesterday


Tak sengaja aku mendengar seseorang bernyanyi. Itu dia disana. Seorang anak lelaki berkemeja putih dengan gitarnya.


Aku berjalan mencoba menghampirinya.


"Permisi?"


Ia lantas berhenti melantunkan nyanyiannya lalu memandang ke arahku.


"Perkenalkan, aku Mary. Boleh kutahu siapa namamu?"


"Oh hei duduklah. Aku Paul. Paul McCartney." ia tersenyum. Ia tampaknya orang yang menyenangkan.


Kami sempat diam beberapa saat. Hanyut dalam pikiran masing-masing di bawah naungan daun pohon maple yang mulai berjatuhan.


Aku kembali memandang ke arahnya.


"Hei kenapa kau tidak lanjut bernyanyi saja?" kataku tersenyum.


"Aku malu. Suaraku jelek."


"Hahah kau bilang apa? Jelek? Tadi aku sempat mendengarmu bernyanyi dan suara mu sangat tidak pantas untuk dibilang jelek."


Kami saling tertawa lalu Paul mulai bernyanyi lagi dengan petikan gitarnya hingga matahari perlahan-lahan mulai menghilang dibalik awan.



 Yesterday, all my troubles seemed so far away.

The Beatles Fic || One-shot(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang