I'm Looking Through You - iii (George)

95 8 3
                                    

     Tiga hari berlalu semenjak terakhir kali Eleanor menemui George di kediaman bibi Clancey. Semenjak itupula George belum mendapat kabar apapun darinya. Perasaan George semakin bercampur aduk mengenai keadaan istana.


Ia ingat betul perintah Eleanor untuk tetap tinggal di rumah bibi Clancey, namun instingnya mengatakan bahwa ia harus melakukan sesuatu. Ia tak ingin pihak kerajaan menemukannya disini. 



     Dan pada malam itu setelah memikirkan sebuah rencana yang matang, George bersiap untuk menjalankan aksinya. Sebelum pergi, bibi Clancey memberikan pelukan hangat serta doa untuk pangeran muda itu. 


"Aku sangat menyayangi mu, nak. Berjanjilah untuk kembali."

"Aku pasti akan kembali bi, pasti. Terima kasih atas segalanya. Dan hei jangan bersedih, Buttercup pasti akan melakukan tindakan konyol untuk menghibur mu."


Mendengar itu, bibi Clancey pun tersenyum kecil.


**


     Perjalanan George pun dimulai. Ia bersama kudanya harus melewati situasi yang cukup sulit. Menembus kabut malam dengan pencahayaan yang seadanya, mengandalkan sinar bulan. Belum lagi hawa dingin yang menerpa seakan menembus kulit. 



Belasan hingga puluhan kilometer George tempuh dan ia semakin dekat ke arah istana. Sejenak ada perasaan ragu di hatinya, khawatir akan rencananya yang tak akan berjalan lancar. 


"Bagaimana jika aku sudah tertangkap duluan bahkan sebelum melewati gerbang?"

Namun pikiran itu segera dienyahkannya. Ia teringat akan King Harold,  ayahnya yang dikatakan Eleanor telah tewas ditangan seseorang. Hal itu membuat dadanya kembali terasa nyeri.


**


     Kini George telah sampai di tempat tujuan. Ia mengaitkan tali kudanya agak jauh di dalam hutan dan dari balik pepohonan ia dapat melihat dua kilatan cahaya seragam besi yang dikenakan pengawal gerbang kerajaan. Dengan sigap dan taktik yang sempurna, George segera menyerang mereka dalam hitungan detik.



"Tolong! Penyus..."

"Aaakh."

Keduanya lantas pingsan dan disembunyikan di balik semak belukar. Kemudian George mengenakan salah satu seragam mereka sebagai upaya penyamaran. 



     Sukses dengan aksi pertamanya, George segera memasuki istana. Ia ingin menemui Eleanor  di lantai dua. Disanalah kamarnya berada. Awalnya George tidak melihat sesiapapun, namun sialnya ketika ia hendak menaiki tangga, tampak dua orang penjaga yang sedang turun dari sana. Ia pun panik dan segera berlari turun untuk mencari tempat persembunyian.


Yang terpikirkan olehnya ialah ruang bawah tanah. George ingat ruangan itu tak pernah digunakan lagi.




Dan benar saja, lorong menuju ruang bawah tanah sangatlah gelap dan berdebu, persis seperti sarang hantu. Dengan terpaksa, George bersembunyi disana setidaknya hingga jam penjagaan berakhir.

The Beatles Fic || One-shot(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang