Junkyu - Sun & Moon 1

4.6K 53 2
                                    

⚠️ TYPO TYPO TYPO!!!!!

****
"Kak Juna, lo nggak capek apa jomblo?" Tanya Biya kepada temennya yang lagi asik main game Mobile Legends sambil tiduran di kamar cewek itu.

Emang mereka berdua ini akrab banget karena udah tetanggaan dari kecil, kemana-mana selalu main berdua sampai sekarang Juna udah lulus kuliah dan Biya semester 3.

"Hm? Kenapa nanya gitu?" kata Juna tanpa ngalihin fokusnya ke Biya.

"Ya, selama kita temenan lo nggak pernah tuh ngenalin gue ke pacar lo. Lo enggak belok kan?" Tanya Biya curiga yang dibalas toyoran penuh effort dari Juna.

"Lo yang logis dikit. Lagian kayak pacaran itu wajib. Kenapa sih tiba-tiba nanya? Lo mau pacaran sama gue?"

"Lo gila! Masih banyak cowok keren yang lebih macho daripada lo yang hobi rebahan di kamar orang."

"Gue juga macho"

"Mana ada cowok macho pake hoodie pink hampir tiap hari. Lo jorok ih gak pernah ganti hoodie."

"Heh, gue punya 5 kaya gini tau. Lagian enak, anget, mau coba? Tapi gue peluk."

"Apasih kak, gak jelas ah lo. Udah sana pulang. Ganggu orang istirahat aja."

"Gue nginep, mama lo pergi."

"Terserah lo deh." Kata Biya akhirnya.

Kalau diterusin pasti ujung-ujungnya mereka malah adu bacot dan ejek-ejekan. Lagian ini hari sabtu, harusnya dia bisa tidur sepuasnya tapi malah Juna dateng dan ganggu istirahatnya.

Mamanya juga aneh, anaknya udah segede ini tapi masih aja dititipin ke Juna. Emang sih dari dulu udah sering, tapi dia sekarang udah bisa jaga diri? Mana tiap nemenin Biya tuh Juna nggak pernah mau tidur di kamar lain, maunya sekamar.

Sebenernya sih Juna nggak ngapa-ngapain, cuma numpang rebahan aja di kamarnya tapi tetep aja bagi Biya Juna tuh ganggu. Juna sering jailin dia, makanya Biya berharap Juna punya pacar biar Juna stop gangguin Biya.

Tapi kalau dipikir-pikir, Juna tuh klemar-klemer. Siapa yang mau sama cowok begitu? Sekarang kan jamannya cowo manly, starboy, dan kawan-kawannya. Pantes aja Juna jomblo, padahal cowok itu tuh ganteng, tinggi, di atas rata-rata deh tapi semuanya ketutup sama kelakuan dia. Bunda Rara, bundanya Juna, sampai udah capek marahin Juna.

Biya akhirnya diemin Juna, cewek itu sibuk nonton drakor di ipadnya sampai sekitar setengah jam kemudian Juna kelar sama game-nya. Juna naruh hp-nya dan miringin badannya ke arah Biya yang lagi fokus nonton dengan posisi tengkurap.

"Bi, lo abis jalan sama cowok ya kemarin?" Tanya Juna sambil tangannya meluk pinggang Biya.

"Hah? Cowok yang mana?" Biya balas tanya, nggak repot-repot ngepause tontonannya.

"Yang mana? Berarti banyak dong lo jalan sama cowok?" Tanya Juna dengan nada nggak suka.

"Engga ah, lo kenapa sih? Yang mana?"

"Yang kemarin nganter lo pulang sore-sore."

"Oh itu, si Harsa? Kita habis kerkom, terus Harsa rumahnya searah jadi sekalian aja."

"Kenapa nggak minta jemput gue? Biasanya juga gitu."

"Ya kan lo kerja, gimana sih? Kemarin weekdays."

"Tetep bakal gue jemput. Lain kali pulang sama gue aja, jangan bonceng cowok lain."

"Iya iya, lagian gue udah gede. Gue bisa pulang sendiri."

"Nggak, pokoknya lo harus sama gue!"

"Yaudah, suka suka lo aja. Lo kenapa sih hari ini? Aneh banget."

Iya, Juna hari ini aneh. Dari sore dia di rumah sampe sekarang udah jam 10 malem Juna kebanyakan diem, padahal biasanya cowok itu ribut gangguin Biya. Biya sih seneng tapi ngerasa aneh aja, Juna sakit apa gimana? Tapi kalau sakit mah harusnya keliatan.

"Gue cemburu tau." Juna ngomong pelan dan ngubah posisinya jadi meluk Biya dari belakang dan ngeduselin mukanya ke leher Biya. Jadi, posisi Juna sekarang kayak nindih Biya.

Biya mulai agak risih karena Juna nggak biasanya skinship segininya sama dia, meluk emang sering tapi ini terlalu intim buat dia yang jarang interaksi sama cowok.

"Kak geli, awas gue mau lanjut nonton. Lu ganggu."

"Lo wangi Biya, habis keramas ya?" Tanya Juna seolah tuli malah makin ngedusel ke leher Biya, bahkan Biya bisa ngerasain Juna mulai ngecup-ngecup leher dia.

Tangan Juna juga nggak diem, tangan kanannya mulai masuk ke piyama Biya dan ngelus punggung cewek itu yang bikin Biya makin ketar-ketir.

"K-kak...l-lo kenapa? Stop kak!" Biya nyoba berontak tapi ternyata tenaganya kalah sama tenaga Juna, ternyata cowok itu kuat nahan dia padahal biasanya dia senggol sedikit Juna udah oleng.

"Gue pengen Biya" bisik Juna di telinganya dengan suaranya yang tiba-tiba serak, Biya jadi merinding denger suara berat Juna buat pertama kali.

****

TBC!!!!

Wet The BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang