—one year later
Entahlah yang ia rindukan pemandangan sungai Everee atau eksistensi pria yang mengajaknya melihat pemandangan sungai Everee. Harusnya pertemuan beberapa hari itu tak ia bandingkan dengan pertemanannya bersama anggota keluarga Hunt yang lain yang sudah menemaninya dari kecil, yang selalu menjaganya, bukannya ingin mencelakainya terus dan menakut-nakutinya serta menunjukkan hal-hal keji atau seperti mengajaknya bunuh diri.
—tapi menyenangkan bersamanya di atas pohon itu; jadi Ellena memaksa Taehyung memanjat untuk dia bisa buktikan bahwa yang ia rindukan sebenarnya bukanlah eksistensi pria itu melainkan pemandangannya saja.
Namun sayangnya, yang terjadi setelah mereka sampai di atas pohon yang sama dari yang terakhir kali ia pergi bersama Finn Hunt itu berbanding terbalik dari ekspektasinya. "I can't do this!"
"You said you can, you said you've did this before."
"Kumohon, Taehyung, kumohon, aku ingin turun!" jeritnya. Tak bisa lepaskan seluruh pegangannya dari tubuh pria itu.
"Kau aman, aku memegangimu, kau tak akan jatuh, Ellena, sekarang buka matamu terlebih dahulu," ucap Taehyung yang ikut tertular panik gadis berambut merah di depannya ini. Tapi ia jelas sudah menjejak dengan santai di dahan pohon besar, ia biasa melakukan ini bersama Madeline dulu ketika kekasihnya itu belum sesibuk sekarang.
"Aku akan muntah jika kubuka mataku!" serunya. "Kumohon, Taehyung."
"Kumohon, Ellena, buka matamu terlebih dahulu, disini indah," gumamnya ikut memohon. Seperti menali tubuh gadis itu di pohon, Taehyung juga menggunakan tangan kanan kirinya untuk menjaga tubuh gadis itu tetap menempel di pohon besar belakangnya. "Buka matamu."
Lalu akhirnya ketika Ellena sudah mulai tenang dan mulai mencari kekuatan dan keberanian dalam tubuhnya, gadis itu mencoba membuka matanya sedikit demi sedikit.
Tidak begitu lama, kira-kira cuma 5 detik, 2 detik dia gunakan untuk melihat pemandangan, 3 detik dia gunakan untuk panik melihat dimana dirinya berada sekarang.
Tiga menit berada di atas sana dan kini Taehyung sedang menemaninya yang lagi muntah-muntah di bawah pohon. "Aku sudah mengatakan jika akan terlalu menyeramkan untukmu, tapi kau dengan percaya dirinya mengatakan jika kau sudah pernah dan bisa melakukannya. Kau meyakinkanku jika pemandangannya indah makanya aku percaya kau sudah pernah kesana. Tapi kau malah..." Taehyung menahan rambut merahnya supaya tidak terkena muntahan. "Kau membohongiku, ya?"
"Aku sering tidur di atas pohon bersama Jungkook."
Pria itu tertawa. "Pohon ek maksudmu?"
Mereka pergi keluar dari hutan bersama-sama. Kepalanya menoleh sekali lagi melihat pohon yang menjulang tinggi besar itu. Ia berpikir bagaimana kala itu bisa menyenangkan berada di atas sana. Padahal itu juga pertemuan kedua mereka, masih sama menyebalkannya bahkan tujuan utama pria itu adalah menakut-nakutinya. Ia akan lari terbirit-birit bila yang terjadi adalah seperti hari ini bersama Taehyung.
"Kenapa? Sekarang kau menyesal tidak membuka matamu di atas sana tadi?" tanya Taehyung, menemukan gadis itu sedang meratapi pohon yang sama yang membuat isi perutnya keluar.
Kepalanya menggeleng, lalu ia bawa menoleh ke arah Taehyung dan begitu saja pertanyaan itu terlontar dari bibirnya, "Apa kekuatan saudaramu, si Finn Hunt?"
"Oh, sekarang kau sudah bisa menyebut namanya," sahut Taehyung sambil terkekeh lalu mendapat picingan dari gadis itu. "Dia bisa memanipulasi emosi, seperti membuat lawannya ketakutan, sedih, senang, kecewa; tapi kelemahannya..."
Ellena sudah tak mendengar ucapan selanjutnya dari Taehyung. Gadis itu terkejut mendengar apa kekuatan yang dimiliki pria misterius itu. "Ilusi, kebohongan, tak ada yang benar-benar mencintaiku, aku yakin, pondasinya penuh dusta, lalu ketika bangunannya hampir roboh aku menahannya lagi dengan pembodohan lainnya." Jadi ia sebenarnya sudah mengatakannya waktu itu. Dan apakah selama berada dekat dengannya pria itu selalu menggunakan kekuatannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunteveree
Ma cà rồng❝𝘐𝘧 𝘺𝘰𝘶 𝘧𝘢𝘭𝘭, 𝘵𝘩𝘦𝘯 𝘐 𝘸𝘪𝘭𝘭 𝘣𝘦 𝘢𝘭𝘳𝘦𝘢𝘥𝘺 𝘥𝘰𝘸𝘯 𝘵𝘩𝘦𝘳𝘦.❞ [21+] [SLIGHT M] [🌶] [EXPLICIT] [🔞] - Klan Hunt yang tinggal di kawasan kota kecil dekat Seattle itu sudah mendiami daerah selama ratusan tahun. Tak seperti klan...