Hunteveree

26. someone alive and it's more than a life

"Jungkook minta kita memutuskan."

—Xuan Liu membuka pintunya di saat yang tepat, berlari memeluk dan menenangkan gadis itu yang hampir menggunakan gunting untuk menusuk perutnya sendiri.

Jungkook mengernyit cemas, ia pergi dari gedung flat setelah memberitahu wanita yang tinggal di samping kamar Elle untuk menyelamatkan teman masa kecilnya itu yang ingin melukai dirinya sendiri, dan ketika melihat Ellena selamat tapi dalam kondisi yang mengerikan, ia buru-buru menghubungi para Hunt dan memintanya datang untuk memutuskan hal-hal atau kalau diteruskan, Ellena bisa tak selamat.

Madeline menggelengkan kepalanya tak percaya dengan pikiran orang-orang yang dia pikir adalah keluarga sebelumnya. Ini memuakkan untuk berada dalam satu ruangan yang sama selama beberapa minggu dengan mereka. "Kalian adalah pembunuh!"

Seokjin yang sebelumnya berbicara dan kemudian seluruh Hunt menolehkan kepalanya, lalu Taehyung meminta gadis itu untuk tenang. "Maddy—"

"Aku tak bisa membayangkan jika diriku lah yang ada di posisi Ellena!" serunya, mendorong bahu Taehyung kemudian mulai melangkah sambil maniknya menatap satu persatu Hunt dengan tatapan kecewa. "Semua orang mengatakan dirimu mati, padahal kau masih ada di sesuatu tempat dan memohon siapapun untuk datang menyelamatkanmu. Aku tidak akan bisa menjalankan hidupku jika belum melihat dengan mata kepalaku sendiri jasadmu dan akan terus berada di lingkaran kesedihan dan menyakitkan itu dan berharap semua beritanya bohong!"

Para Hunt mulai memutuskan pandangan dari Madeline yang kesekian kalinya menyampaikan pendapatnya yang pada akhirnya selalu tak dipertimbangkan.

Lalu wanita itu kembali membawa tubuhnya mendekati Taehyung, satu-satunya orang yang paling berarti untuknya. Taehyung tak menghentikan gadis itu ketika kerah bajunya ditarik, dan ia diteriaki di depan wajahnya. "Aku akan makin hancur bila mengetahui jika sebenarnya kau masih hidup dan aku sebenarnya bisa menyelamatkanmu, tapi aku terlambat mengetahuinya dan membiarkanmu sekarat sendirian dan mati sia-sia, Miles!"

Taehyung segera memeluknya erat. "Aku tahu—"

"Kalau begitu ada di pihakku untuk mengatakan yang sebenarnya pada Ellena!" serunya, mengamuk memukul tubuh pria itu dengan perasaan kecewanya yang paling besar. "Kau yang menemani gadis malang itu selama ini tapi tak berpikir sedikitpun untuk menyelamatkannya, Taehyung Miles!"

Seokjin menghela nafas. Sementara Namjoon dan Hoseok sudah diam-diam menyetujui pendapat Madeline untuk menyudahi penyiksaan baik pada saudaranya dan juga Ellena yang dibohongi. Tapi keputusan kembali selalu ada pada Seokjin yang mendengarkan keinginan Yoongi untuk tak mengatakan yang sebenarnya pada gadis itu sekaligus membiarkannya membatu di penjara Burgh.

"Madeline, bukan kita yang berhak memutuskan melainkan Yoon—"

"Yoongi memanipulasi emosi Ellena selama 2 minggu lalu menghilang begitu saja dan Ellena kembali menghadapi kehancuran. Artinya pria itu sudah tidak baik-baik saja sekarang. Burgh menyiksanya! Aku tidak bisa membayangkan jika itu adalah kau atau kalian semua." Telunjuknya menuding satu persatu orang di ruangan itu. "Kau sudah begitu baik mengorbankan banyak hal, keluarga ini, dengan menyerahkan dirimu sendiri padahal kau tidak ada disana disaat kesalahan itu dibuat. Tapi kau yang menanggung semuanya!"

"Tapi Yoongi yang minta untuk—"

"Kau pembunuh, Seokjin! Kau membunuh dua orang sekaligus dengan begitu kejam!" jeritnya ingin menerjang pria itu, tapi Anne melesat untuk menahan Madeline supaya tak melakukan hal yang akan kembali membuatnya menyesal. "Kenapa tidak serahkan dirimu sendiri dan buat Anne menderita?! Kau yang menyetujui perjanjian dengan Avalons sialan itu!"

Seokjin menjatuhkan dirinya duduk di kursi lalu memijat pangkal hidungnya dengan kepala pening. Dia paham, rasanya menjadi seorang pemimpin seperti yang pernah dikatakan Nicklaus, bahwa semua orang akan menagih keputusan padamu dan kau akan menjadi orang paling jahat karena keputusanmu itu dan mengorbankan yang lainnya. Itu adalah risiko.