BABAK 1 - WHO ARE YOU?

6 0 0
                                    


Cerita dimulai dengan derap langkah perempuan yang terlihat sedang berlari dengan tergesa-gesa. Namanya Nayyara Shanum, ia kerap disapa Aya. Sekarang ia sedang duduk di kelas IX di SMP Negeri 9 Lubuklinggau, yang merupakan salah satu SMP terbaik di kota tersebut.

Kalau kalian tanya kenapa ia sedang berlari, karena terlambat tentunya! Jam sesudah menunjukkan pukul 7.15 dan dia baru sampai gerbang, untung saja dia bisa masuk ke sekolah tanpa harus dihukum terlebih dahulu.

Sesampainya dikelas ia segera membuka tas nya dan membaca buku catatan miliknya. Hari ini ada ulangan harian IPA. Catatan kesayangannya itu merupakan buku ukuran B5 berwarna hijau tua yang ia dekorasi dengan pernak pernik kalimat "semangat". Tapi keadaan sebenarnya adalah dia terlambat bukan untuk sekolah, dia terlambat me-review pelajaran untuk ulangan. Target dia sampai di kelas pukul 7 pagi, sedangkan sekarang jam 7.20 dia baru akan membaca catatannya.

"Fokus banget ay, santai aja ibu Ningsih pasti telat" ucap Imam, ketua kelas mereka.

"Kamu kayak gatau si Ay aja Mam, udahlah dia lagi fokus tuh" ucap Yuni

Imam, Yuni, Putra, dan Nayyara merupakan teman dekat di kelas 9 ini. Tiap naik kelas para anggota kelas akan dirombak, ini merupakan peraturan sekolah. Jangan tanya Putra kemana karena dia pasti terlambat lagi, dia memang langganan dapet hukuman membersihkan sampah di dekat gerbang.

Nayyara mengabaikan perkataan teman-temannya dan lanjut me-review pelajaran IPA dengan catatan kesayangannya itu.

KRING!!!!

Bel masuk berbunyi diikuti dengan Putra yang memasuki kelas IX.9 bersama Ibu Ningsih, guru IPA mereka yang terkenal cukup killer.

"Tutup bukunya, ujian akan segera dimulai"

Hanya beberapa patah kata itu saja dapat membuat berdirinya buku kuduk anak-anak kelas IX.9. Mata beliau yang menyorot dengan tajam, tanpa basa-basi lagi keheningan menyelimuti kelas IX.9 pada pagi itu.

AFTER ULANGAN HARIAN IPA

"Gua ga ngerti apa yang gua tulis coyy, gua kira pilihan ganda taunya essay 10 pula njir" ucap Putra dengan gelagat nya yang pasrah

"Perasaan aku dah belajar deh, kok malah kayak soal UN ya rasanya tadi, gasiap banget habis ini pelajaran MTK huhuu" rengek Yuni sambil menyandarkan bahunya di bahu Aya

"Lancar Ay ujiannya?" Tanya imam ada Aya

"Alhamdulillah, cuman gatau deh" jawab Aya

"Kalo kamu pasti bisa ay, yakin aku mah" kata Putra

"Bukan cuman Aya aja put, ini (menunjuk imam) ga kalah bagus pasti nilainya, kita ni gimana remed nya pasti soalnya ga kalah susah" curhat Yuni

Aya hanya tersenyum memandangi teman-temannya.

"Permisi kak, Nayyara Shaum ada? Dipanggil Pak Indra"

Ucap seorang adik kelas dari pintuk IX.9

"Yeayyy pasti pak Indra gamasuk" ucap Mamat, induk dari pembuat onar kelas IX.9

"Oy Nayyara bujuk gih Lo kan murid kesayangannya" timpal Rio, bestfriend nya Mamat, dua sejoli itu menempati bangku paling pojok belakang di dekat pintu.

Aya hanya merespon mereka dengan menggelengkan kepala, segera ia menghampiri adik kelas tadi.

"Iya aku Nayyara"

"Ohh iya kak, kata Pak Indra tadi kak Aya dipanggil ke ruang IX.7"

"Oke makasih ya" ucap Aya dengan senyumnya.

Unconditional MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang