Happy Reading!!!
.
.
.•°•
Namaku Adrishta Kirana. Aku berkerja sebagai seorang perawat di salah satu Rumah Sakit yang cukup berpengaruh di Ibu Kota. Pagi itu aku sedang berjalan-jalan di taman kota, aku menikmati udara segar dan pemandangan yang indah.. ketika tiba-tiba, aku melihat seorang laki-laki dengan postur tubuh yang begitu luar biasa duduk sendirian di bangku taman, dengan tatapan lurus mengamati air mancur yang berada di depannya. Aku merasa tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentangnya.
Aku mendekatinya dan memperkenalkan diri."Hai? Apa aku boleh duduk disini?"
"Ya. Tentu." Balasnya dengan tatapan yang begitu hangat. Padahal ini adalah kali pertama ia bertemu denganku.
"Hm.. bisakah aku mengetahui namamu?"
"Ya! Namaku Sebastian Antares. Biasanya orang-orang memanggilku Bastian. Bagaimana denganmu? Apakah aku juga bisa mengetahui namamu nona?"
"Tentu! Namaku Adrishta Kirana. Kau bisa memanggilku Kiran. Salam kenal Bastian."
Begitulah awalnya aku bisa berinteraksi dengan laki-laki tersebut. Kami mulai berbicara dan aku merasa nyaman ketika berbicara dengannya. Kami berbicara tentang kehidupan dan pekerjaan kami. Aku terkejut mengetahui bahwa dia adalah seorang Letnan Jenderal di Militer.
"Aku tak pernah bertemu dengan seorang Letnan Jenderal sebelumnya. Bagaimana rasanya menjadi seorang LetJen?" Tanyaku kepadanya dengan perasaan yang menggebu-gebu.
"Yah.. Ini adalah pekerjaan yang berat, tapi aku merasa terhormat bisa melayani dan mengabdi kepada Negara dan Bangsaku ini."
Kami terus berbicara dan waktu berlalu dengan begitu cepat. Aku merasa senang bisa berbicara dengan seseorang yang begitu berbeda dari kehidupan sehari-hariku. Namun, tiba-tiba, kami terkejut oleh suara sirene mobil polisi yang mendekat.
"Maaf mengganggu, tapi kami butuh bantuanmu, Letnan."
"Tentu saja, aku siap membantu."
Aku merasa sedih karena harus berpisah dengan Sebastian begitu cepat. Tetapi, aku merasa bangga bisa bertemu dengan seseorang yang begitu berdedikasi pada negaranya. Aku berharap kami bisa bertemu lagi di lain waktu dan melanjutkan pembicaraan kami.
°•°
Sebastian Antares
***
Adrishta Kirana
•°•
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia
عشوائيHadirkan seutas lara, tatkala rembulan di kekang malam. Terpentas paling pantas diantara yang pantas, sebuah kesedihan yang tak kunjung temaram. Jika boleh ku pinta sebuah angan, akankah Senopati-ku kembali pulang?