Raya, Lea, dan Zara sedang berjalan menuju sekolah mereka. Mereka bertiga adalah Gadis Enigma dari suku yang berbeda-beda namun masih satu pulau.
Zara, anak Betawi yang suka bersosialisasi itu berceloteh sejak ia terbangun dari tidur nyenyaknya. Energi positifnya membuat siapa saja tahu bahwa MBTI Zara adalah Ekstrovert.
Lea, menanggapi celotehan Zara dengan ekspresi khas barudak Sunda. Kalau Lea sudah mulai bersuara, yang mendengar harus sudah siap minuman pereda rasa pedas.
Raya sebagai arek Suroboyo tidak mendengarkan celotehan Zara sama sekali. Ia hanya pasrah karena tangannya diseret Zara sejak keluar dari rumah kontrakan mereka. Katanya Zara, Biar gak hilang.
"Oh, iya! Btw, lo pada masuk jurusan apa? " tanya Zara
Ini adalah saatnya Lea dan Raya mengeluarkan suara mereka.
"Aing masuk jurusan IPS. "
"Bahasa." jawab Raya dengan singkat, padat, dan jelas
"Yaaah! Berarti kita gak akan pernah satu kelas, dong. Gua masuk MIPA soalnya. " ucap Zara dengan penuh kekecewaan
"Tapi kita bisa aja satu gugus pas MPLS. Bisa satu ekskul atau satu organisasi juga. "
"Emang lo mau masuk ekskul apa, Lea? " tanya Zara dengan penuh harapan
"Desain Grafis. "
ZONK!
Zara berlagak seperti ingin menangis. Ia langsung menoleh ke arah Raya. Ia ingin menaruh harapan pada arek Suroboyo itu tapi lebih baik tidak usah.
"Entah. Aku belum kepikiran mau daftar ekskul apa. Tapi... "
"Tapi? "
"...orang tuaku maksa aku buat daftar masuk OSIS. "
"YEAY! Sama, dong. Gue juga disuruh bonyok gua buat daftar OSIS. "
"Berarti aku juga bakal ketemu kalian di OSIS juga... Kalo kita semua diterima. " balas Lea
Kenyataan yang diucapkan Lea membuat Zara berdo'a agar mereka bisa satu organisasi. Raya tetap memasang wajah datar sembari berjalan karena diseret.
--oOo--
Aula Utama yang dipenuhi oleh siswa-siswi baru SMA Greenfield Hill tampak sedang mendengarkan sambutan dari Kepala Sekolah, Pembina OSIS, dan Ketua OSIS. Zara berdebar-debar dengan hari pertama ia bersekolah sebagai anak SMA. Tingkah Zara yang tidak bisa diam itu mengundang Lea untuk menendang kakinya.
"Bisa diam bentar, gak? " tanya Lea dengan tatapan mautnya
"ENGGA! Gak bisa. "
"ANJ***! Kurang Ajar lu- "
Detik-detik sebelum Lea melayangkan tendangannya, ia ditarik oleh panitia MLPS terlebih dahulu. Zara yang awalnya merasa tenang juga ikut ditarik. Untung saja panitia MPLS tidak ikut menarik Raya. Jika iya, Raya akan dendam pada panitia sampai MPLS selesai.
"Hai! Namaku Kevy. Namamu siapa? " sapa seorang pemuda yang duduk di sebelah Raya
"Raya. "
"Jurusan apa? "
"Bahasa. "
"Aku IPS, sih. Kamu asal mana? "
"Surabaya. "
"Sebelahan, nih. Aku Gresik. "
"... "
Merasa percakapannya dengan gadis berekspresi datar ini garing, Kevy dengan berani menanyakan pertanyaan yang bisa membuatnya dicap orang kepo.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS & MPK | ENIGMA ABO
Teen FictionBercerita tentang seorang gadis remaja Enigma asal Surabaya yang sedang merantau ke Malang untuk menimba ilmu. Konon, di Malang terdapat sebuah SMA Elite yang hanya berisikan siswa berprestasi di bidang formal dan nonformal, serta anak dari keluarga...