" Masuk ! " jerit Chimon kuat.
Pintu terbuka luas. Dua orang lelaki berbadan tegap dan tinggi membawa dua orang yang berbungkus kepala. Dua orang berbungkus kepala itu dipaksa didudukkan di kerusi yang berada di kiri dan kanan Phuwin. Lalu tangan kedua orang itu diikat ketat dengan tali di belakang kerusi.
Phuwin terkejut bila kain yang menutup kepala dua orang itu ditarik.
Pond dan Mix.
" Bangsat ! " maki Pond dekat Chimon. Kelihatan ada darah mengalir di hujung bibirnya.
Mix hanya berdecit perlahan melihat wajah Chimon.
" Yeahhh !! Meeting.. " sorak Chimon dengan senyuman manis di bibirnya.
Phuwin memandang ke arah Pond, " P'Pond ... " panggil Phuwin dengan sayu.
Pond melihat Phuwin dengan risau, " Sayang okay ? "
Setitis air mata Phuwin jatuh di pipi bila memdengar pertanyaan Pond itu. Dia menggelengkan kepalanya. Perasaan sedih memenuhi dadanya melihat kehadiran Pond di sini.
" Lepaskan kami sialan ! " pinta Mix sambil meronta-ronta kasar. Kerusinya terseret sana sini, membuatkan bunyi seretan yang nyaring dan membingitkan telinga.
Chimon tidak mempedulikan teriakan Mix itu. Dia hanya memandang sahaja ke arah Pond dan Phuwin.
" Apa sayang-sayang ni ? Aku jijik mendengar nya " Chimon melangkah ke arah Pond dan rambut hitam Pond dicengkam kuat membuatkan kepala Pond terdongak, memandang ke arah Chimon.
" Kau tidak layak mendapatkan Phuwin. Kau tiada hak memanggil Phuwin sayang "
" Aku ada hak sebab aku suami Phuwin " jawap Pond dengan berani.
Chimon mengetap bibirnya, menahan amarah yang mulai muncul di dalam jiwanya bila mendengar jawapan Pond itu. Hatinya sakit.
Chimon menolak kepala Pond kasar dan dia kembali berdiri di hadapan tiga lelaki yang diikat di kerusi.
" Kenapa kalian tangkap dia ? " tanya Chimon dekat dua lelaki tegap itu. Tangannya menunjuk ke arah Mix.
" Kerana dia bersama Pond saat itu. Jadinya, kami menangkap nya sekali " beritahu seorang lelaki berkepala botak.
Chimon menganggukkan kepalanya, " Kalian boleh keluar. Jaga keadaan di luar sana " pinta Chimon sambil mengibaskan tangannya seperti mengusir dua lelaki tegap tersebut.
Dua lelaki berbadan tegap itu mengangguk lalu mereka keluar dari ruangan samar-samar itu.
" Phuwin... Tadi kau cakap, kenapa Pond terkecuali kan ? " tanya Chimon dan dia meletakkan pistol di lantai.
Phuwin diam. Dia memandang ke arah Chimon dengan tajam.
Chimon mendekati Phuwin dan dia mengusap muka Phuwin.
Phuwin mengalihkan wajahnya dengan decitan kasar yang keluar daripada bibirnya.
" Jangan sentuh dia ! " pinta Pond dengan suara tegas. Dia memandang ke arah Chimon dengan tajam.
Chimon mengangkat keningnya, " Kau marah ke ? " tanya Chimon dan dia menjilat pipi Phuwin.
" Bangsat !! " maki Pond dengan rahang yang diketap kuat bila melihat Chimon menjilat pipi Phuwin.
Phuwin dengan kuat, menendang lutut Chimon membuatkan Chimon mengerang perlahan. Terhenti Chimon daripada menjilat pipi Phuwin bila lututnya terasa sakit.
Chimon memandang Phuwin dengan tajam dan masa itu satu tamparan hinggap di pipi Phuwin.
Pang !
Tamparan itu sungguh kuat sekali sampaikan kepala Phuwin tertoleh ke kiri.
YOU ARE READING
Strawberry and Cigarettes ( S2 )
RomanceAda seseorang memerhatikannya membuatkan dia hidup di dalam ketakutan dan berhati-hati bersama pasangannya yang melindunginya