The Witcher: The Last Wolf

2. Myriapod

Happy Reading

.
.
.
.

"Fanuilos le linnathon, ne ndor haer thar i aearon ned in ben-anor trerennin, hauta tya..." Bibirnya terus mengucapkan kalimat penatua dengan tangan yang tak henti-hentinya mengeluarkan sihir api.

Travis di buat kewalahan menghadapi Monster itu ketika jumlahnya semakin bertambah, sebagai seorang penyihir yang mengabdikan dirinya kepada kerajaan Valoria ia di haruskan menjadi garda terdepan melawan setiap musuh datang silih berganti.

Sudah hampir dua jam lamanya Travis mengerahkan seluruh tenaganya agar Myriapod itu tidak dapat menembus dinding mana yang telah dia buat, namun sebagian prajurit kerajaan di luar sana yang bertarung semakin berkurang.

Jika Travis meninggalkan tempatnya sekarang maka nyawa sang Ratu dan Putra Mahkota akan berada dalam bahaya, ia akan di cap tidak berguna menjadi penyihir karena tidak bisa menyelamatkan nyawa kerajaan tempatnya mengabdikan diri.

"Sepertinya Monster tersebut tidak takut dengan api, Yang Mulia Ratu. Mereka bahkan dengan berani menembus dinding api yang ku buat," tutur Travis ketika melihat satu Myriapod yang berhasil memasuki lingkar mananya.

Sang Ratu segera mengambil pedangnya, memakai helm besi yang selalu ia gunakan ketika berperang dan membaluri pedangnya menggunakan air berisi racun.

"Putra Mahkota, bersembunyi lah di bawah kereta." Titah sang Ratu kepada anaknya yang kini tanpa di perintahkan dua kali segera beranjak dari tempatnya duduk.

Satu tangan Travis terus mengeluarkan mana agar tidak ada lagi monster yang masuk, satu tangannya yang lain juga sedang mengumpulkan sihir di tengah-tengah telapak tangan.

Kali ini dia akan menggunakan sihir aerokinesis saja membantu Ratu Valoria dari belakang, kemudian bibirnya kembali mengucapkan bahasa penatua.

"Canaquë erúmëa laiquendi pónatirios sára, esto andamunda duinë húmë Istimor nénuvar róma..."

Putra Mahkota Valoria menyaksikan sendiri bagaimana Ibunya berjuang melawan monster tersebut meski berulang kali hampir di bunuh oleh Putra salah satu Myriapod tersebut.

Juga teriakan-teriakan keras di luar sana yang beradu padu ketika prajurit kerajaan di bunuh oleh Monster itu tanpa perasaan, semuanya terekam jelas di ingatannya.

Tanpa sadar tangannya mengepal erat sembari bergerak pelan keluar dari bawah kereta, ia tidak tahan melihat Ibunya terluka parah juga penyihir kerajaan yang melindunginya harus memuntahkan darah sebab terlalu banyak menggunakan tenaga dalam.

Jonathan berdiri di samping keretanya, mengambil satu pedang cadangan milik Ibunya. Meski belum bisa menggunakan sihir seperti yang lainnya, tetapi ia sudah di ajarkan bertarung menggunakan pedang ataupun tanpa senjata.

"YANG MULIA!" Suara teriakan keras itu mengambil atensi Jonathan, seorang pria bersurai panjang yang di ikat setengah menghampiri Ibunya dan dalam satu tebasan saja Myriapod tersebut lenyap.

"W-witcher..." Sang Ratu dalam keadaan kritis sekarang ini, luka di sekujur tubuh dan darah segar yang keluar dari perutnya terus merembes keluar.

Jika tidak segera di tangani maka Ratu Valoria akan kehilangan nyawanya di sini, namun prajurit kerajaan saja hanya tersisa beberapa yang bisa di hitung jari.

Justin tidak bisa menyembuhkan orang lain, itu bukan keahliannya. Tetapi mungkin saja penyihir kerajaan yang tengah berjalan tergopoh-gopoh mendekatinya dan sang Ratu, bisa saja menyembuhkan luka seperti yang di ajarkan di sekolah khusus penyihir.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Justin pada Travis yang langsung terduduk di samping Ratu.

Dia mengelap mulutnya yang meninggalkan bekas darah, kepalanya mengangguk pelan mengiyakan meski pada nyatanya ia sama sekali sudah hampir kehabisan tenaga.

"Ya... Aku bisa..." Jawabnya di sela nafasnya yang tersengal.

.

.

.

TBC

Masih ada yang nungguin ini gak?
Jan lupa votment ya darling²ku

Maafkan jika ada typo

Terimakasih sudah singgah membaca♡