Mon Amour - 5

152 16 4
                                    

–––

Mustahil salah. Dia pasti adalah satu-satunya Suguru Geto.

–––

Ketika itu, Yua sedang membereskan meja yang penuh piring-piring kosong yang santapannya sudah dihabiskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika itu, Yua sedang membereskan meja yang penuh piring-piring kosong yang santapannya sudah dihabiskan. Tangannya bergerak telaten dan pandangannya terfokus. Kondisi di luar sedang hujan lebat, membuat banyak orang terpaksa mengungsi ke restoran ini dan memesan sup yang hangat. Pesanan membludak, membuat Yua semakin kewalahan pula.

"Pesanan nomor 12!"

"Yua, cepat!"

"Ramen pedas dengan segelas ocha untuk meja 15,"

"2 porsi oyakodon untuk meja 16!"

Malam yang agak melelahkan memang. Tetapi gadis itu senang, mengingat gaji perminggunya yang bisa saja berpotensi naik. Ia beristirahat sejenak ketika semua pesanan sudah diantarnya lalu duduk di dapur belakang. Saat itu pula, ia mendengar ponselnya berdering.

Dari seberang, terlihat sesosok pemuda jangkung yang mengistirahatkan diri di depan kafe. Tangannya meraih ponsel dan menekan sebuah nomor.

"Halo, nona Sato. Aku sudah di restoran sesuai alamat yang kau kirimkan."

Mendengar itu, Yua segera beranjak dari bangkunya, lantas keluar dari dapur dan berjalan menuju pintu depan. Ia melihat Suguru yang mengenakan pakaian andalannya, beserta tas yang bergantung di bahu kanannya.

Persis saat ia membuka pintu untuk menyapa Suguru, hujan deras mulai mereda. Berubah menjadi rintik-rintik hujan dan harum tanah basah yang khas. Suguru pun segera menoleh dan menampilkan senyumnya, "Selamat malam, nona Sato."

Karena senyum itu, Yua merasakan wajahnya menghangat lagi. Ia menjawab Suguru ramah, "Selamat malam, Suguru..."

Pemuda itu menurunkan payungnya dan menggenggamnya dengan tangan kiri. Setelah itu, ia melihat kedua tangan Yua yang memeluk paper bag berwarna merah muda dengan pita, membuatnya sedikit terkekeh, "Ah. Sepertinya itu mantel yang waktu itu?"

"Oh. Iya! Ini mantelnya, sudah dicuci juga. Terima kasih ya, Suguru," ujar Yua sembari menyerahkan bawaannya pada Suguru. Mendengarnya, pemuda itu mengangguk dan mengucapkan "sama-sama". Mereka berdua hening sesaat, tidak ada yang sepertinya bisa dibicarakan.

"...Kalau begitu, aku akan masuk kembali ke dalam," ujar Yua, membuat Suguru sedikit tersadar dari lamunannya. Sedari tadi ia memang menatap Yua yang berdiri di hadapannya dengan sangat seksama.

"Oh. Tentu saja. Silahkan, nona," ujar Suguru sembari mengangguk. "Apa kau keberatan jika aku ikut masuk ke dalam?"

"––Tentu saja untuk memesan makanan. Aku belum sempat makan apa-apa dari pagi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐌𝐨𝐧 𝐀𝐦𝐨𝐮𝐫 | Suguru Geto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang