Awal pertemuan.

33 0 0
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾Happy Reading☽༓・*˚⁺‧͙

❖✥❖✥

Ia tengah berjalan pulang setelah membeli beberapa roti dan minuman untuk ia makan di rumahnya nanti.

Saat di tengah jalan manik ungu Amethyst nya melihat ada seseorang tengah duduk di pinggir jalan memeluk kakinya dengan kondisi yang sangat berantakan.

Bagaimana tidak? Tubuh yang lusu dengan pakaian yang sobek penuh dengan noda darah dan ada banyak luka dimana-mana.

Meskipun wajahnya ia akui sangat cantik dengan mata berwarna yellow Topaz nya yang menawan meskipun tatapan matanya kosong tapi tidak membuat kecantikan nya berkurang.

Tapi tetap saja ia tidak tega. Ia segera berjalan kearah gadis bermata yellow Topaz itu.

Saat telah sampai di depan erdiri sebentar lalu berjongkok dan memberikan beberapa makanan juga minumannya pada gadis tersebut.

Gadis itu melihat kearahnya dengan tatap tajam seolah-olah ia adalah musuh.

Ia yang ditatap begitupun mengerti dengan arti dari tatapan mata berwarna yellow Topaz itu. "Tidak apa-apa. makanan itu untukmu tidak berbahaya kok." Ucapnya lembut pada sang gadis kemudian ia mengelus kepala gadis itu.

Sang gadis hanya diam menatapnya dengan tatapan heran. Bagaimana tidak? Bercak darah ada dimana-mana, meskipun darahnya telah kering namun ia sangat yakin jika saat ini badannya bau amis yang sangat menyengat dari darah di baju dan di tubuhnya itu.

Tapi anehnya orang yang ada di hadapannya itu seolah tidak terganggu sedikit pun dengan bau amis yang ada di tubuhnya?Sungguh orang yang aneh, pikirnya.

Gadis bermata berwarna Amethyst itu kembali berkata. "Dimakan ya. Aku pergi dulu, dah." Ucapnya sebelum bangkit berdiri kemudian berjalan pulang menuju rumahnya.

Tanpa ia sadari gadis yang memiliki mata berwarna yellow Topaz tersenyum menatap punggung gadis bermata Amethyst. 'Akan kubalas kebaikanmu suatu hari nanti.' Batinnya sebelum memakan roti yang di berikan untuknya tadi.

'Hmm, enak juga.' Batinnya.

●○●○●○●○

Sesampainya ia di apartemen nya ia langsung membuka pintu dan masuk ke dalam apartemen nya lalu menutup kembali pintu.

Ia berjalan kearah kamarnya untuk beristirahat dan juga untuk memakan makanan yang tadi ia beli.

Tanpa ia tahu jika sedang ada tamu di rumah nya.

Saat hendak membuka pintu kamar ia dikejutkan dengan suara seseorang.

"Bagaimana jika dia saja?" Ucap orang yang bernama Gayatri Aki Kapoor atau biasa dipanggil Gaya sembari menunjuk kearah dirinya.

Merasa dibicarakan ia lantas menoleh dan menatap kakaknya dengan tatapan datar menunjuk dirinya sendiri. "Aku?" Tanya Eliana Geisha Ai atau biasa dipanggil Geisha, dengan nada dingin.

Gaya merasa kesal karena di tatap dengan tatapan datar oleh adiknya. "Ya kau! Memangnya siapa lagi!" Bentak Gaya dengan nada kesal bercampur jengkel.

Mereka berdua memang tidak pernah akrab dengan satu sama lain sejak awal sejak Geisha lahir mereka tidak pernah akrab sedikit pun.

Selain itu Gaya juga iri dengan Geisha karena dia sangatlah cantik, Geisha memiliki kulit putih bersih, alis yang tidak tipis tapi juga tidak tebal, mata berwarna Amethyst, hidung mancung, bibir kecil tapi penuh berwarna merah alami dan juga tubuh yang tinggi serta ramping.

'Terpaksa' Menggantikan Kakak MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang