ketika kita terlalu fokus menutup mata
tanpa sadar telinga kita tetap mendengar
Pagi hari telah tiba, kini Risha telah sibuk mempersiapkan dirinya untuk berangkat sekolah. Bagi Risha sekolah itu membosankan karena dia tidak punya teman.
Setelah rapih, Risha keluar untuk sarapan bersama kedua orang tuanya. Ia duduk dan menyapa orang tuanya. "pagi bu, pagi yah". Sapa nya sambil mengambil makanan di atas meja tersebut.
"pagi juga Risha" sapa ayah nya. Berbeda dengan ibunya yang masih diam saja di tempat.
"Sha, hari ini ayah nggak bisa antar kamu ke sekolah, pagi ini ayah ada rapat, nanti kamu naik taksi gapapa?"
"iya yah, nggak apa-apa kok"
setelah selesai sarapan delia langsung pergi meninggalkan ruang makan tersebut tanpa sepatah katapun. Risha yang melihat itu hanya bisa mengedikkan bahu sambil tersenyum. Dahlan yang melihat reaksi Risha hanya bisa mengelus kepala Risha "sabar ya, nanti minggu depan kita anter ibu ke psikiater." ucap nya menenangkan.
"Iya Ayah" balas Risha tersenyum. "yaudah, ini biar Risha aja yang beresin, Ayah berangkat dulu aja, nanti telat."
"Yaudah ayah berangkat dulu, kamu hati-hati di jalan."
Setelah ayah nya berangkat, Risha membersihkan mejamakan tersebut, dia juag tidak lupa membawa bekal untuk di sekolah, setelah itu ia bergegas berangkat. Ia memutuskan untuk naik ojek saja, karena dia harus berhemat agar tidak membebani ayah nya dalam pengobatan ibu nya.
setelah 15 menit, Risha sampai di sekolah nya, tak lupa ia membayar abang ojek tersebut.
Risha menghirup udara dalam-dalam sebelum memasuki gerbang sekolah. Bersiap-siap menerima ocehan siswa-siswi di sana.
Risha berjalan cepat dan menundukkan pandangan nya.
"Apasih anjirr, sok keren banget."
"Jalan cepet amat, mau ngelabrak orang lo?!" kata seorang siswa di sebelah koridor. Risha tidak menghiraukannya, Ia sudah terbiasa akan hal itu, Semua yang ia lalukan pasti akan dijadikan omongan oleh mereka.
dasar netizen
Risha hampir sampai di kelas nya, kelas 11 IPA 2. Padahal kelas nya tidak terlalu jauh tapi kenapa bagi Risha rasanya lama sekali dia berjalan dan tiba-tiba
'bruk'
Risha terjatuh, ia tidak melihat ada kaki yang menyandung nya karena tergesa-gesa berjalan.
"Lo jalan udah nunduk aja masih kesandung, goblok banget."
"Lagian ngapain sihh, jalan cepet-cepet. Gue ga bakal kemana-mana kok. gue bakal ada disini, buat gangguin lo hahaha!!!" ucap salah satu cowok itu. Terdengar tawa dari beberapa teman nya.
Risha sangat mengenal suara-suara itu. Ocean Bagaskara, anak dari salah satu donatur disekolahnya. sifatnya cuek namun tidak terlalu dingin, tatapannya tajam, dia tidak peduli dengan lingkungan sekitar nya selama tidak berhubungan dengannya.
Bastian, dia merupakan anak dari orang yang bearada, dari kecil dia sudah dimanjakan oleh uang orang tua nya, namun orang tua nya lupa mendidiknya untuk menjadi orang yang baik.
Dan Atma candramawan. Dia juga merupakan anak dari orang yang berada. Kata-kata yang keluar dari mulut nya sangat menyakiti hati karena tidak pernah di filter setiap ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VARISHA
Teen Fiction~Luka itu memeluk ku~ Varisha Alesya nama nya. Dia cantik, tapi tidak hidup nya. dia juga baik, namun terkadang dunia tidak baik padanya. Menjadi anak yang tidak diinginkan bukanlah keinginannya, namun dia sudah dilahirkan bukan?