___ ___ ___
02
TARAKA GEET
°
°
°Jakarta. Dua tahun kemudian.
Dunia memang berisik. Nalen sadar sekali seperti fakta 1+1. Tapi tidak seberisik hari ini. Mungkin bunyi mesin ketik yang sedang pak Nun- salah satu rekan kerjanya pakai, yang antik bin unik. Yang selalu ada dilaci meja untuk menulis surat yang akan dikirim ke istrinya di kampug halaman. Bukan satu-satunya masalah. Bukan juga jam dinding yang detiknya tidak pernah meninggalkan ruangan.
Masalahnya adalah raungan motor dan mobil polisi yang terasa meninggalkan jejak kepanikan. Dari celah pintu ruang penyidik, hanya ada langkah-langkah yang rusuh. Ada apa dengan semua orang hari ini. Nalen tidak tau bukan karena dia kudet. Dua Minggu ini dia tugas diluar kantor. Intinya sibuk.
"Ada apa Pak?" Nalen bertanya selidik pada Pak Nun yang masih sibuk membuat surat dengan mesin ketik jadulnya.
Pak Nun melirik singkat. "Kasus baru."
"Kasus? Lagi?"
"Selama manusia masih merusuh. Kasus adalah hal mutlak." Seloroh Pak Nun. Setelah selesai dengan surat dan mesin ketik, menyimpan dua benda itu pada laci meja, dia menatap Nalen.
"Ingat kasus terakhir?"
Oh, Nalen ingat. "Pembobolan bank."
Terjadi dua Minggu lalu didekat hotel delun. Kasus yang cukup merepotkan karena pelaku main kejar-kejaran. Pak Nun datang ke sebelah Nalen yang berdiri menyandar pada meja dengan membawa segelas kopi yang beberapa detik lalu baru ia seruput, sebelum kembali berkata.
"Kemarin kita membutuhkan sepuluh polisi hanya untuk menangkap satu tersangka. Pemberontak yang handal dan merepotkan. Kali ini tersangka bukan pemberontak tapi kita membutuhkan selusin lebih polisi. Anda tau kenapa?"
Dengan heran Nalen merespon. "Ya." Katanya.
"Karena letak merepotkannya berada pada kasus yang dilakukan bukan pada tersangka. Saya miris mengetahui saya mengenal sebaik apa orang yang sekarang saya ketahui menjadi tersangka pembunuhan...."
Nalen terperanjat. Dia tidak salah dengar, pembunuhan! Hal gila apa yang sudah terjadi ketika bahkan dia belum beristirahat dari kasus sebelumnya.
Orang gila mana.....
"Ini kasus pembunuhan?"
Tertawa kecil dengan geli. Pak Nun tau sekali rasanya kaget tanpa klakson permisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
kamu dalam katalog waktu
General Fiction(" - ").... Pertemuan. Skip perkenalan, langsung jatuh cinta. Nalen frustasi...... ® ® Jatuh cinta. Perkenalan. Jadi kenangan. Ya, yang tertinggal cuman hancurnya doang..... _________________________________________ Gk mau banyak bacot. Intinya jgn...