Malam hari pencarian Karessa pada pukul 20.23 dimulai. Fafa, Tristan, Gora, Rendra berkumpul di depan rumah Karessa, namun Louise tidak ikut dalam pencarian temannya.
"Uda lengkap ni?" tanya Gora
"Mungkin" jawab Tristan
"Woi Louise kemana?" tanya Rendra
"Gue udah curiga dari awal, temennya hilang dia sama sekali ga cari, apa kita grebek aja rumahnya?" ucap Fafa dengan nada kesal
"Emang lo tau? gue aja gatau" saut Rendra
"Gue tau dari biodatanya si ada alamatnya, kalau ga salah di perumahan Blood Street, cuma nomornya gue gatau" jawab Gora
"Blood Street? kayaknya gue tau arahnya" ucap Fafa sambil membuka maps
"Gue baru denger, yauda tunjukkin arahnya, lo semua naik pakai mobil gue" ucap TristanMereka berempat menuju ke arah rumah Louise. Jarak yang ditempuh sebanyak 5 km dan membutuhkan waktu 60 menit.
"Anjir sampai juga, ni jalan rumit betul" ucap Rendra
"...." Tristan terpaku melihat sekitarnya
"Kenapa lo bengong?" tanya Rendra
"Lo yakin ini jalannya?" tanya Tristan
"Perumahan orang kaya.. masa iya modelan culun punya rumah gede gini?" ucap Gora
"Salah jalan kali lo Fa" ucap Rendra
"Coba lo liat di sebelah kiri ada namanya" saut Fafa~Perumahan Blood Street~
"Hmm, perlu diselidiki dan siapa Louise sebenarnya" ucap Gora
"Eh pak hansip" teriak Fafa sambil melambaikan tanganya
"Iya dek ada apa malam malam gini? perumahan ini terbuka hanya sampai pukul 23.00" jawab Pak Hansip
"Jadi gini, kita mau cari yang namanya Louise Karava, katanya si di sini alamatnya, bapak tau?" tanya Fafa
"Louise? setau saya disini ga ada yang namanya Louise, adanya Loisa" jawab Pak Hansip
"Loisa? kalau boleh tau nama lengkapnya siapa?" tanya Gora
"Waduh kurang tau saya, orangnya jarang keluar dan bersosialisasi dek, jadi saya juga kurang kenal" ucap Pak Hansip
"Ah iya pak terimakasih informasinya, kita pamit balik dulu" ucap RendraMereka berempat kembali kedalam mobil Tristan dan keluar dari perumahan itu. Saat perjalanan mereka bertanya tanya apa hubungannya Louise dan Loisa.
"Lo pada ga heran? Louise dan Loisa, nama yang mirip" ucap Tristan
"Apa dia berusaha nipu kita dengan alamat aslinya?" tanya Rendra sambil bermain hp
"......" Fafa melamun dengan menatap arah kaca mobil
"Lo kenapa bengong mulu" ucap Rendra
"Emm gapapa si, gue kayak ga asing sama nama itu" jawab Fafa
"Dipikir pikir kepikiran" ucap Gora~ring ring ring~
"Woi telepon dari nomor Karessa" teriak Fafa dalam mobil
"Jawab aja anjir siapa tau ada info" saut Rendra
"Datangi alamat ******** sekarang, atau temanmu akan ku lenyapkan" ujar penculik
"Bajingan lo, jangan apa apain temen gue" saut Tristan
"Cepet anjing kita ke alamat itu" ucap Fafa
"Telpon polisi bodoh" saut RendraTristan yang sibuk mengendarai dengan kecepatan maksimal dan Gora sedang sibuk melapor polisi. Dengan sigap mereka berempat bergegas menuju alamat yang diperintahkan oleh penculik Karessa.
"Stop, ini alamatnya" ucap Fafa
"Tempat apaan ini anj" ucap Gora
"Gausa bacot ayo masuk cari Kares" saut Tristan
"Tunggu, 15 menit lagi polisi terdekat datang. Jangan buru buru nanti kita yang akan di tangkap kasus penuduhan" ucap Gora sambil menahan tangan Tristan~ 15 menit kemudian sirine polisi terdengar ~
"Permisi apa benar ini tuan Gora yang melapor kasus penculikan ini" tanya Pak Polisi
"Iya benar pak dengan saya sendiri" ucap Gora
"Oke sebelumnya perkenalkan saya Bastian Rider yang akan mendampingi kasus ini, tanpa berlama lama kita akan masuk mencari temanmu dan setiap orang akan di kawal polisi" ucap Pak Bastiam
"Mencar. Gue ke daerah kamar mandi, Gora ke daerah kamar, Fafa ke daerah dapur, Rendra ke daerah gudang" ucap TristanPencarian Karessa berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Disayangkan sekali jejak penculik dan Karessa hilang beserta bukti buktinya.
"Tolong kalian bersabar dalam pencarian ini, disini para penculik berhasil meloloskan diri dan membawa korban tanpa meninggalkan jejak sedikitpun" ucap Pak Bastian
"Ga bisa pak, kita hari ini harus menemukan teman saya, ini mempertaruhkan nyawa" jawab Rendra
"Tidak bisa, kalian harus membuat laporan langsung di kantor polisi" ucap Pak Bastian
"Ga bisa gitu dong pak, ini darurat" saut Gora
"KALAU KALIAN TIDAK BISA SABAR, SILAHKAN CARI SENDIRI TANPA POLISI DAN SAYA TEGASKAN, HANYA ORANG PINTAR YANG TAU ATURAN!!" ucap Pak Bastian dengan nada tinggi dan memasuki mobil
"Kita harus bergerak cepat tanpa polisi, waktu kita ga banyak" ucap Tristan~ ring ring ring ~
"Suruh siapa kalian membawa polisi? kalian tau dampak nya?" ucap penculik
"TOLONGIN GUE, LEPASIN GA" teriak Karessa
"Bajingan lepasin pacar gue" saut Tristan
"P-pacar???" gumam Fafa
"Awww pangeran Karessa datang nih, gimana kalau kita main petak umpet? selama 1 hari kalau ga ketemu pacarmu ini akan ku lenyapkan hahaha" ancam penculik
"Jancok, apa mau lo? apa salah Karessa sampai dia terlibat masalah lo?" tanya Tristan
"Dendam." saut penculik
"Dendam? apa yang Kares lakuin? dan lo ini siapa?" tanya Rendra
"Ga perlu tau, cukup gue dan Karessa yang tau, tugas kalian hanya mencari Kares dalam waktu 1 hari dan kesalahan dari kalian yang selalu ganggu dia" ucap penculik dan mematikan teleponnya
"Siapa dia? apa yang dimaksud dari dia?" tanya Rendra
"Udahlah balik dulu, udah larut nih besok sekolah" ucap Gora
"Ga, kalian aja yang balik. Pakai mobil gue aja, gue bisa telepon sopir gue" jawab Tristan
"Balik dulu Tris, kasian lo" ucap Fafa
"Besok gue tolong izinin, gue lebih milih cari Kares" ucap Tristan
"Okelah, take care ya kalau cape cabut dulu" ucap Fafa yang hendak memasuki mobil dan meninggalkan Tristan sendiri