Bertemu

12 1 0
                                    

POV Raihan

"Pagi weekend "

"Aku bersiap siap pergi olahraga bersama Elisa"

Sesampai di meja makan aku melihat dady dan bunda Elisa,aku pun akhirnya pergi sarapan bersama sembari menunggu Elisa dan bercakap cakap dengan bunda

"Tiba-tiba saja Elisa turun dengan tergesa gesa sambil membawa sejumlah tas kecil berisi makeup dan memakai gaun"

"Elisa mau kemana sayang"tanya bunda

"Elisa lupa bun hari ini ada pemotretan jadinya harus sekarang berangkat kalo tidak aku bisa ditolak"jawab Elisa

Sembari memakan roti panggang Elisa membenarkan barang bawaannya

"Oh iya maaf rehan aku lupa ada pemotretan aku tidak bisa ikut olahraga bersama mu"sesal Elisa

Tiba-tiba kak Rey turun sambil menggunakan baju santai dengan wajah datar menuju meja makan dan duduk disamping Dady Elisa

"Kau tidak bekerja Rey" tanya Dady

"Tidak,pah aku juga butuh istirahat aku juga manusia bukan robot"jawab Rey

"Baguslah kamu jarang berada dirumah,ah iya kebetulan sekali kamu juga bisa kan menemani Rehan olahraga pagi mumpung kamu lagi santai"jawab bunda Elisa sambil memohon

"Ah~hmmmm baiklah"jawab Rey

"POV end"

Selesai sarapan Rey dan Rehan pergi jalan jalan ke taman


"Kakak tidak bekerja biasanya kakak hari Minggu pasti bekerja"tanya Rehan
"Kalo aku bekerja,aku tidak akan menemani mu disini kau paham tidak yang ku katakan dirumah"jawab Rey dengan nada datar

"Ah benar juga ya"jawab Rehan

"Aku kan hanya bertanya untuk basa basi tidak perlu sampe segitunya"bathin Rehan merenggut

Tiba tiba saja Rey yang berjalan didepan Rehan berhenti membuat Rehan menabrak punggung kokoh milik Rey

"Aduh"suara Rehan
Hingga saat Rehan hampir terjatuh

Rey menangkap Rehan hingga mata mereka beradu
"Manik hitam legam milik Rey beradu dengan manik cokelat milik Rehan"

Brak!!!!!
"Aduh kau ini kenapa dilepaskan"marah Rehan
"Hati hati kau sangat ceroboh sekali"jawab Rey kelewatan santai

Siapa coba yang tidak kesal sudah senang tidak jatuh malah dilepaskan

Rey tersenyum tipis melihat Rehan yang cemberut sambil mengembung kan pipinya

"Sudah tidak usah seperti itu kau sudah besar tidak pantas"jawab Rey sembari membantu Rehan

"sudah tidak usah cemberut nanti akan ku belikan Es krim vanila"tawar Rey

"BENARKAH KAU TIDAK BOHONG KAN"tanya Rehan sembari menatap mata legam milik Rey

"Hmm" jawab singkat Rey

"Baiklah ayo kita pergi kesana,mumpung tidak terlalu ramai"jawab Rehan Sembari menggenggam tangan besar Rey

Rey hanya tersenyum tipis sembari membatin"masih sama seperti dulu"

Sesampainya di kedai Es krim Rehan langsung mesan 2 es krim vanila tentunya Rey yang bayar bukan Rehan wkwkwkwkw

Mereka pun duduk dipojokan

"Kak Rey mau" tawar Rehan sembari menjilati Es krimnya

"Tidak aku tidak makan Es krim"jawab Rey

"Lah ini aku membeli 2 lalu bagaimana"tanya Rehan sembari cemberut lagi tetapi menjilat Es krim

"Buat kau saja semua"jawab Rey sembari memberikan Es krimnya ke Rehan

"Wow, Terimakasih banyak kak Rey kakak baik deh hehehehehe"

"Rehan"panggil Rey

"Hum,iya"jawab Rehan dengan mulut penuh es krim dan agak belepotan

Set"

Rehan mematung sembari melihat kak Rey

Kak Rey pun mengusap jempolnya membersihkan es krim yang menempel disudut bibir Rehan

"Ih kakak bikin kaget saja"jawab Rehan dengan muka memerah malu

"Ada apa emangnya"santai Rey

"Oh iya tadi kakak mau bilang apa"tanya Rehan

"Begini saat kita berdua begini bisakah kau memanggilku dengan sebutan nama saja dan tidak usah terlalu formal"pinta Rey sembari menggenggam tangan Rehan

"Hum bisa kakak,tapi apa sopan jika memanggil kakak hanya nama saja"angguk Rehan sembari menggoyang poninya

Melihat itu tentunya Rey sangat Gemas dengan calon adik iparnya ini

"Tentu saja tidak ini permintaanku,bagaimana"tawar Rey sembari mencubit pipi Rehan

"Aduh kak,eh Rey sakit tau"jawab Rehan

"Iya,iya tapi kau harus memanggil ku hanya dengan nama mengerti"jawab Rey

"Baiklah tapi jika didepan keluargaku,Dady dan bunda serta Elisa aku tetap memanggil mu kakak ya"jawab Rehan

"Baiklah terserah kau saja"

"Iya"jawab Rehan
" ya sudah ayo cepat kembali hari sudah semakin siang" kata Rey

"Baiklah" jawab Rehan

Disepanjang perjalanan pulang mereka bertemu banyak tetangga yang menyapa bahkan para gadis kompleks yang lewat sangat Gemas melihat Rehan dan Rey

Bayangkan saja tinggi Rey hampir 184 cm,sedangkan Rehan hanya 170 cm.

Yah walaupun kata ibunya itu sudah cukup tinggi tapi tetap saja akan terlihat Rehan lebih mungil dibanding Rey apalagi Rey memiliki otot yang menunjangnya membuat siapa pun terpanah melihatnya.


Halo Minna san maaf ya aku kemarin lupa sandi WP nya jadi mau nggak mua harus Hiatus dulu deh semoga kedepannya bisa lebih sering update mungkin bisa seminggu sekali

TERIMAKASIH BANYAK

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Brother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang