02:Bertemu kembali

581 23 5
                                    

Di hiruk-pikuk kota yang ramai, banyak kendaraan berlalu lalang dengan kesibukannya masing-masing. Di sebuah bis yang di dominasi oleh pelajar dan pekerja kantoran terdapat mc kita disana yang juga memakai seragam sekolah dan tas ransel di punggungnya.

'Zia emang gak di sekolahin, tapi setidaknya Zia punya kamampuan sampai dapet beasiswa dan beruntungnya di sekolah elit' ucap hati Zia dengan senyum tipis menghiasi wajah imutnya.

Bis yang Zia naiki berhenti di halte persis di depan sekolah elit yang besar dan megah.

Bis yang Zia naiki berhenti di halte persis di depan sekolah elit yang besar dan megah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gerbangnya abaikan rumahnya)

(Gerbangnya abaikan rumahnya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gedung sekolahnya)

Di sana telah ramai dengan siswa-siswi. Zia kagum dengan arsitektur dari bangunanya, 'sangat indah' pikir gadis kecil itu.

Zia memasuki gerbang dan berjalan masuk mengikuti arus siswa-siswi di sana yang berjalan menuju aula yang harus melewati beberapa gedung.

(Aula)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Aula)

Di sana telah ramai, Zia masuk dan menduduki kursi barisan ke tiga yang masih kosong.

Fy: eheem saya cuman mau bilang Zia kaya bocil sd nyasar, sekian Terima sugar daddy

Plak, tamparan maut dari dede Zia

Skip gj

Zia mendengarkan pidato dari kepala sekolah ganteng pake banget yang sialnya lama pake banget juga, untung mereka duduk ya bukan berdiri. Beda sama kita kita kalo mpls bediri di lapangan dengan teriknya sinar matahari kalo mereka mah enak adem ada ac nya duduk pula. Nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan_Ar-Rahman:13

Setelah pidato panjang dari pak kepsek akhirnya penguman kelas, entah dapet MIPA, IPS atau BAHASA berapa. Mereka bebas mau masuk kelas mana tapi ini yang di umumin pembagian kelasnya gitu ngerti? Ok lanjut

Zia milih masuk kelas MIPA, walau sebelumnya dia bimbang antara BAHASA atau MIPA karena dua duanya dia suka, jadi alhasil dia capcipcup dan dapetnya kelas MIPA. Di pengumuman yang di bacakan oleh guru Zia dapet MIPA1 antara beruntung atau enggak soalnya biasanya isinya anak-anak ambis wkwk.

Setelah pengumuman itu, Anak-anak yang sudah tau dia berada di kelas mana pun bubar dan pergi mencari kelasnya. Tapi yang paling pertama mereka cari ya gedungnya atau ada yang emang udah tau karena dateng awal dan udah keliling keliling.

(Gedung kelas 10-12 MIPA)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gedung kelas 10-12 MIPA)

Zia telah sampai di sana dan memasuki gedung itu, berkeliling mencari akhirnya ia ketemu kelasnya yaitu di lantai 4 intinya sekolah ini ada lift jadi gak capek siswa-siswi nya.

Saat Zia memasuki kelas ternyata belum terlalu ramai, masih banyak kursi yang kosong.

(Kelas 10 MIPA1)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kelas 10 MIPA1)

Zia mutuskan duduk di kursi ke dua dekat jendela yang mengarah ke luar, yang memang masing kosong.

Tak lama Zia duduk ada seorang gadis yang tingginya menjulang menghampirinya. Gadis itu mempunyai perawakan tomboy seperti bad girl.

"Gua duduk di sini ya." ucap gadis itu dan menduduki dirinya di samping Zia.

"Oh ya kenalin nama gua Lily Sia Mudita, panggilan gua Lily salken ya." ucap gadis bernama Liliy itu dengan tangan mengulur mengajak berkenalan.

"Nama Zia itu Syifanazia Tavisha Baswara, panggil Zia aja ya." Zia membalas uluran tangan Lily dan mereka bersalaman sebentar sambil tersenyum.

"Selamat pagi anak-anak!" datanglah seorang wanita muda yang di yakini sebagai wali kelas mereka.

"Selamat pagi bu!" balas mereka serpak.

"Baik, kita akan memulai sesi perkenalannya apakah kalian sudah saling berkenalan?" guru itu mendapatkan jawaban yang berbeda-beda membuatnya tersenyum tipis.

"Sebelum kalian yang berkenalan, saya dulu ya yang berkenalan. Nama saya Athifa Birdella Bonanza, kalian bisa panggil saya bu Ella." ucap Ella dengan senyum tipis yang menghiasi wajah cantiknya.

'Hironya Zia namanya Ella' ucap hati Zia dengan matanya yang berbinar.

Merekapun memperkenalkan diri mereka satu per satu dan sekarang ini adalah giliran Zia.

Zia berdiri dari duduknya dengan senyum yang merekah penuh percaya diri "Halo teman-teman perkenalkan nama Zia adalah Syifanazia Tavisha Baswara kalian bisa panggil Zia salam kenal semua."

TBC

Yey update 🎉🎉
Makasih ya buat reader's Fy yang udah nungguin mweheheh..

Ini lama karena sibuk dan beberapa kali nulis ni novel gak srek sama penulisannya Fy sendiri, akhirnya apus nulis apus nulis heheh

Sehat sehat guys jangan lupa bahagia..

Please Look at Me {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang