3

573 3 0
                                    

"Yang ini aja" tunjuk seseorang pada minuman susu rasa pisang itu.

Zea berbalik untuk melihat siapa orangnya, tapi tak ia sangka orang itu berada sangat dekat dengannya.

Tubuh cowo itu bertumpu pada lemari es, dan kini sedang memandangnya lekat. Zea bahkan harus memundurkan tubuhnya, agar hidung mereka tak bersentuhan.

"Oh, maaf kak. Silahkan duluan" ucap zea kemudian saat netranya tak sengaja menangkap bed seragam cowo itu adalah kelas XII.

Zea menyingkir dengan hati-hati sampai harus sedikit menunduk, agar tubuh mereka tak bersentuhan. Kemudian berjalan cepat menju teman-temannya.

"Hufft" keluh Zea saat telah duduk.

"Lo kenal kak adrick ze?"

"Hmm?"

"Itu cowo yang sama lo tadi"

Zea hanya menggeleng tanda tak tahu. Vivi dan nad menepuk jidat bersamaan, mereka lupa kalo zea anak baru. Tak mungkin zea langsung tau mos wanted disekolah ini di hari pertama masuk.

"Oke gw kasih tau, jadi sekolah kita itu ada 3 moswanted. Pertama kak adrick yang lo temuin tadi, dia ketua osis di sekolah ini" ucap nad

"Udah lengser nad" ucap vivi mengingatkan

"Oya, lengser"

"Kedua, Kak Olla dia anak olim di sekolah kita yang terkenal humble banget. Desas desusnya kak adrick sama kak olla backstreet karena dulu kak adrick masih menjabat sebagai ketua osis" kini vivi yang menjelaskan. Mereka tampak bersemangat saat membicarakan mos wanted sekolah ini.

"Yang terakhir, namanya kak David. Dia gak kalah keren dari kak adrick, kak david emang ga punya ke unggulan apapun entah itu jabatan atau akademi. Tapi gatau kenapa tampangnya dia itu lo, uhhh" vivi langsung menyender pada bahu nad, seolah tak kuat karena david yang sedang melihat ke arah meja mereka.

"Kak david itu, cool parah..gada cewe yang berhasil jadian sama dia. Dia juga lebih terkenal pembuat onar sebenarnya, cuma guru-guru ga pernah skors dia karena kak david selalu menangin lomba-lomba." Ucap nad melanjutkan perkataan vivi, yang sepertinya sedang melting parah.

"Kak david emang bukan kapten di club futsal atau basket, tapi dia selalu dibutuhin pas ada lomba. Bahkan sampe pernah kak Reo ketua tim basket, mohon-mohon kak david ikut tim basket, karena ada lomba" lanjutnya lagi

"Tapi kak david gamau!!"  Heboh vivi cepat.

"Kenapa?"

"Karena kak david, lusa kemarin ada urusan yang gabisa ditinggal. Acara keluarga katanya, alhasil tim kak reo kalah pas tanding"

Kini netra zea kembali bersitatap dengan netra david. Ia bisa melihat rambut kakaknya yang berantakan, namun anehnya malah menambah kesan sexsy pada wajah tampan david.

****

"Laper" ucap zea di sela tidurnya, saat pulang sekolah tadi ia langsung masuk kamar dan tidur. Ia bahkan tak sempat makan malam.

Mama papanya bilang mereka ada urusan bisnis di luar kota selama beberapa hari, jadi kini tinggal ia dan david yang ada dirumah.

Kakaknya itu, ia tak melihatnya lagi setelah tadi sore saat zea melihat david sedang bermain basket bersama kak reo untuk mempersiapkan pertandingan berikutnya. Banyak anak-anak yang menonton latihan mereka, bahkan cewe yang ada disana bersorak sorai untuk menyemangati david.

Zea tidak menonton, ia terlalu lelah dan mengantuk sehingga ingin langsung pulang saat supir sudah menjemputnya.

Zea tidak berangkat dengan david, karena seperti yang David katakan, ia tak mau hubungan keluarga mereka diketahui di sekolah.

ZEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang