4

327 5 0
                                    

Cahaya matahari yang masuk ke sela gorden yang masih tertutup, membuat si gadis sedikit terusik.

"Mmmhh" lenguh zea, saat mulutnya tersedot benda kenyal. Matanya tak kunjung terbuka, ia masih mengantuk. Jadi ia mengabaikan apa yang sedang menyedot bibirnya saat ini.

Namun tak lama, bibirnya seperti tergigit..itu membuatnya kesal dan ingin menggigit kembali benda kenyal itu.

"Ahahgaa" namun suara  tawa terdengar dekat di telinganya, membuat matanya sedikit terbuka.

Menampilkan sosok cowo dengan garis rahang yang tegas, sedang memandangnya dengan senyuman. Itu David? sedang apa kakaknya di kamarnya.

"Kakak" panggil zea dengan suara serak.
Zea masih mengumpulkan kesadarannya sambil mengucek mata.

"Yes, baby" jawab david, sambil merengkuh pinggang wanitanya agar dapat lebih dekat dengan dirinya. Tak ada penolakan.

"Kakak ngapain dikamar aku" tanya zea polos, bibirnya pun tanpa sadar sedikit manyun, membuat david gemash dan mencium hidungnya cepat.

"Ini kamar gw" .

Sebentar, otak zea sedikit loading sepertinya saat mendengar jawaban dari david. Jelas-jelas dia semalam tidur dikamarnya. Matanya mengedar ke sekeliling dan benar, ini bukan kamarnya.

Zea hendak bangun karena terkejut, tapi david menahannya.

"Ma-maaf kak..pasti zea ngelindur ya semalem?maaf zea ga sopan"

"Semalem lo kelewatan ze"

"Hah?zea buat salah apa ya?" Kini zea menggigiti jarinya, ia benar-benar panik karena telah masuk ke kamar kakaknya. Habis dia kalau sampai kena hukum.

"Lo semalem nindih gw"

"Hah?berat ya kak?mana yang sakit?biar zea pijit" tanya zea kemudian, ia benar-benar panik. Zea memijit lengan kekar kakaknya tanpa memedulikan penampilannya.

"Ze ditutupin" zea masih loading dengan perkataan kakaknya, apanya yang harus ditutupin?

Tapi sepersekian detik ia sadar, saat tangan david mengambil selimut dipangkuannya dan menariknya ke atas dada zea.

"Kalo gerah ac nya di nyalaiin, bukan dibuka bajunya". Kini muka zea sangat panas, ia malu sekali. Sebenernya apa yang sedang ia lakukan semalam. Bagaimana bisa ia di kamar kakaknya, dan tidak memakai pakaiannya.

Zea hanya bisa menutupi tubuh bagian depan dan wajah nya dengan selimut. Sedangkan punggung nya ter ekspos.

David yang melihat tingkah gemash wanitanya kini meraih tubuh zea dan memeluknya. "Lo bisa lakuin apapun sama gw, tapi enggak pas sama cowo lain ya ze" ucap david mengelus surai zea lembut kemudian mengecupnya lama.

Setelah kejadian itu, david menggendong zea ke kamar mandi agar gadis itu dapat segera bersiap untuk sekolah.

Kini mereka sedang berada di mobil, mobil mereka juga sudah memasuki area parkiran sekolah. Sepanjang perjalanan zea hanya diam dan tidak banyak bicara padahal david sudah berusaha mengajaknya ngobrol.

Mesin mobil telah mati, area parkiran masi sepi karena mereka datang sedikit lebih pagi. David dapat mengalihkan seluruh perhatiannya sekarang pada zea, karena ia tidak sedang mengemudi.

David mengusap paha dalam zea, membuat skrit gadis itu sedikit tersingkap. Zea sebenarnya terkejut, tapi karena ia masih daam mode badmood akhirnya ia hanya diam.

Melihat reaksi wanitanya yang hanya diam, membuat david tidak patah semangat. Ia membuka safety belt milik zea sambil sengaja mendekatkan tubuh mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang