2

410 3 0
                                    

Dua minggu setelah perawatan, Aviza telah diperbolehkan pulang.

"Kamu cantik banget sayang" puji mawar pada aviza.

Tak salah jika ia memutuskan untuk menikahkan gadis ini dengan david.

Aviza hanya tersenyum, tapi ia masih tak menyangka jika saat ini ia diangkat menjadi anak di keluarga ini. Apa ini bentuk penyesalan karena telah menabrak dirinya?ini bahkan lebih dari ganti rugi yang aviza harapkan,

Sebuah keluarga yang hangat.

"Nah ze, tinggal pake gelang ya.. sebentar mama cari"

"Ze?" Tanya aviza tampak bingung.

"Namaku Zea sayang, Arafa Nawzea"

Aviza mengembangkan senyumnya sekali lagi, belum selesai dengan kehangatan kini mereka sudah memberikan nama yang cantik untuknya.

"Eh kenapa sayang?" Tanya mawar panik, saat gadis di depannya mulai menangis

"Gapapa ma, cuma baru sadar nama aku cantik banget"

Mawar memeluk dan membelai gadis di depannya dengan sayang, ia merasa gadis ini seperti seseorang yang sangat terluka di kehidupannya. Lebam pada tubuhnya saat pertama kali melihat dirumah sakit, sepertinya tidak sepenuhnya hasil dari benturan kecelakaan.

Bahkan rambut gadis itu juga terlihat tidak rata, seperti habis dipotong sembarangan.

"Mama janji kamu bisa bahagia lagi sayang"

****

Sore yang indah, dengan guratan orange pada langit yang sebelumnya biru, memperlihatkan keindahannya di garis pantai.

"Kini kamu sudah resmi menjadi pria sejati, jaga baik-baik gadis itu david" ucap leon pada anaknya ketika para saksi dan penghulu telah selesai dan mulai menjauh dari tempat ikrar janji suci.

"Sebagai adik?ya"

"Dia bukan adik kamu"

"Tapi dia menganggapnya seperti itu" ucap david remeh, ia berniat meninggalkan leon saat langkahnya terhenti melihat mamanya berjalan menuruni tangga teras vila dengan seorang gadis.

Bisa cantik juga ni cewek, apa yang udah mama lakuin sampe dia bisa semahal ini

Leon bisa melihat tatapan kagum anaknya pada gadis, yang sedang berjalan mendekati mereka itu.

Cincin yang telah ia beli dengan istrinya juga talah melingkar dijari keduanya. Sangat menawan dengan warna hitam dan permata Amethyst kecil ditengahnya.

"Mamamu memberikan nama zea, Nawzea"
Lirih leon pada david.

"Gimana cantik ga, anak mama?" Tanya mawar pada david dan leon riang.

"Cantik dong, gimana sayang?gaunnya pas kan?papa sama mama lo yang pilihin" tanya leon tak kalah riang.

"Suka pah," jawab zea manis. Kini ia harus membiasakan diri dengan panggilan zea, ia juga harus terbiasa dengan manner keluarga ini. Bisa menyewa pantai dan resort, bukanlah hal yang bisa dilakukan orang biasa seperti keluarga lamanya.

"Sayang aku laper" ucap leon manja pada mawar, ia merangkul istrinya dan mulai berjalan menjauh. Membiarkan david dan zea memiliki waktu berduanya sendiri.

Tak lama kepergian dari mereka, zea dan david masih saja berdiri dalam keheningan. Mereka saling menatap ke arah yang berbeda. David yang menatap ombak pantai sedangkan zea yang masih setia menatap kakinya yang kini terlihat sangat cantik menggunakan heals.

ZEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang