Azizah masih tidak percaya di hadapan nya adalah Pratama Arhan. Iya, Arhan Pratama pemain bola yang sangat amat Azizah idolakan. Azizah masih bingung dengan suami ini apa. Arhan hanya tersenyum kepada Azizah
"Pram. Ini toh, calon bojo mu" ucap ibu yang berada disamping Arhan. Yang tak lain adalah ibu dari Arhan sendiri
"Baik. Sepertinya Azizah sendiri kebingungan ya?" Tanya Arhan sambil tertawa kecil
"Baik. Biar ayah jelaskan ya, Azizah ayah menjodohkan kamu dengan Arhan Pratama. Karena ayah yakin, Arhan bisa menyayangi kamu seperti ayah menyayangimu" ucap ayah Azizah
Azizah masih tidak bergeming. Sementara marsel yang berada di samping nya tertawa kecil. Azizah masih bingung dengan semua ini, apa? Jadi jodohnya itu— calon suaminya itu Arhan?
"Kan gue bilang juga apa. Ck, seneng ga lo" ucap marsel seraya meledek Azizah
"Diem. Gue salbrut" ucap Azizah berbisik kecil pada marsel
"Silahkan berjabat tangan dulu Azizah, Arhan" ucap ayah Azizah
"Arhan Pratama. Salam kenal ya, ternyata dari deket kamu emang cantik" ucap Arhan
"Nah benarkan Arhan. Anak ayah cantik" ucap ayah Azizah
"Azizah. Hm— bingung mau ngomong apalagi" ucap Azizah menggaruk tengkuknya yang tak gatal
Obrolan serius pun dimulai. Dimana mereka menentukan tanggal pernikahan nya. Usai itu Arhan mengajak Azizah ke balkon kamarnya
"Sorry ya. Kalau jadinya kaya maksa. Aku seneng kalau di jodohin sama kamu" ucap Arhan
"seneng—seneng gimana? Kan kita belum pernah ngobrol apapun itu" tanya Azizah
"Iya—merhatiin kamu dari jauh. Sampai akhirnya aku tau bahwa aku di jodohin sama kamu. Anak pa Andre, ternyata emang secantik ini ya" ucap Arhan sambil tertawa kecil
Sialan, Arhan bisaan banget membuat azizah salting brutal. Azizah langsung memalingkan pandangan ke arah lain berharap tidak bertemu dengan mata Arhan tidak kuat sih kalau untuk menatap mata calon suaminya itu. Duh, salbrut salbrut
"Btw. Temen-temen kamu flight lusa kan?" Tanya Arhan pada Azizah yang dibalas dengan anggukan saja
"berarti kita berdua ada waktu ya untuk saling kenalan dulu? Maksudnya gini toh, biar aku tau kamu lebih jauh dan kamu juga tau aku toh" Ucap Arhan pada calon istrinya itu
"Hah?" Ucap Azizah ternganga tidak mengerti maksud ucapan Arhan. Tunggu, agak ngeleg sih— maksudnya apa. Kalau di cerna pelan-pelan sih katanya mau lebih saling kenal? Tunggu, pelan-pelan pak supirr
"Kok hah?" Tanya Arhan
"hm— maksudnya—" ucap Azizah
"Maksudnya setuju. Oke deal" ucap Arhan yang langsung mengambil keputusan tidak mendengar ucapan Azizah. Pelan-pelan mas Arhan
"Hah?" Tanya Azizah lagi
"Hah-heh-hah-heh terus. Besok aku jemput" ucap Arhan
"Emang harus aku kamu?" Tanya Azizah yang agak canggung untuk berbicara aku-kamu. Yaa, di Jakarta Azizah selalu memanggil semua orang itu dengan gue-lo dan sangat canggung untuk memanggil aku kamu
"Latihan dulu. Biar nanti lama kelamaan manggilnya enak, ga kagok toh" ucap Arhan sambil tertawa kecil
Tuhan— asal Arhan tahu aja. Azizah itu sudah sangat salting, iyalah bagaimana tidak salting orang yang akan menjadi suaminya itu ternyata idolanya. Shit, sungguh diluar Nurul eh naral maksudnya
"Eh iya satu lagi sini handphone kamu" ucap Arhan menyodorkan tangan nya
"Bu—buat apa?" Tanya Azizah sambil mengerutkan keningnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Ku, Idola Ku
FanfictionSebut saja namanya Azizah salsa atau biasa dipanggil dengan zize. Azizah sangat menyukai BP atau biasa dibilang dengan bambang Pamungkas tetapi kali ini ada pemain bola yang ganteng juga manis sebelas dua belas dengan pamungkas. Yaitu, Pratama Arhan...