Chapter 5: Level in Relationship

756 164 35
                                    

Playlist: Dua Lipa - New Rules

Lagu romantis yang dinyanyikan oleh Virgoun yang berjudul Bukti melantun di dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagu romantis yang dinyanyikan oleh Virgoun yang berjudul Bukti melantun di dalam mobil. Pandji langsung menambah volumenya sambil sekilas melirik padaku dan mengulas senyum. Aku suka banget liriknya, dan cewek manapun kalau ada lelaki yang mempersembahkan lagu romantis ini untuknya pasti bakalan luluh. Walau aku cukup menyayangkan fakta tentang perselingkuhan si penyanyi.

"Sayang banget ya lagu seromantis ini, tapi penyanyinya selingkuh. Udah punya istri sama anak masih aja nggak bisa jaga selangkangan," ceplosku. Padahal Pandji sedang ikutan melantunkan lirik-lirik sambil meremas tanganku dengan tangan kirinya.

"Nggak semua lelaki begitu, Sayang," protes Pandji. "Mungkin dia pas sebelum nikah nakalnya kurang makanya pas udah nikah dilampiasin deh."

"Oh, really? Bukannya selingkuh itu sebuah kebiasaan yang sulit hilang ya? Berengsek ya berengsek aja," kilahku. "Aku nggak ngomong semua lelaki begitu lho."

Pandji tertawa. "Iya, kamu nggak bilang. Aku cuma negesin kalau nggak semua lelaki kayak gitu. Ya, sorry to say. Tapi, cewek sukanya menggeneralisasi kalau semua cowok di dunia ini itu berengsek."

"Berengsek kalau bisa mencintai orang lain padahal dia masih punya hubungan yang terjaga dengan baik. Kok bisa ya ada yang begitu? What do you think?"

Pandji mengedik. "Kenapa kamu semangat banget ngomongnya, Hon? Pengalaman ya?"

Sial. Padahal aku males banget cerita tentang Noah—mantanku. Kami pacaran selama dua tahun, tapi waktu lulus kuliah dia ninggalin aku gitu aja karena ternyata diam-diam punya hubungan sama Ria—teman dekatku. Jadi Noah macarin aku hanya untuk bisa deketin Ria. Gila, kan?

Sadar aku diam agak lama. Pandji melanjutkan, "It's okay kalau nggak mau cerita. Kita masih punya banyak waktu untuk itu, Sayang." Tangannya kini beralih mengusap pipiku. Ha? Masih punya banyak waktu katanya?

"Nggak apa-apa, kan?" kataku nyengir.

Pandji mengangguk, memusatkan penuh perhatiannya ke jalanan.

Tiba-tiba aku terbesit untuk bertanya tentang sebuah hubungan yang menurut Pandji coba-coba.

"Menurut kamu hubungan yang coba-coba itu gimana?"

Pandji mikir sejenak, lalu bertanya balik. "Coba-coba yang gimana tuh, aku kurang paham."

"Hemmm. Ya, yang pacaran cuma karena penasaran terus iseng aja coba-coba," balasku hati-hati. Semoga aja dia nggak curiga kalau yang sedang kubahas ini tentang dia.

"I don't know what you think about. Tapi, bukannya menjalani sebuah hubungan itu awalnya coba-coba dulu ya? Nggak mungkin ada yang langsung percaya, kan, Honey. Ya nggak sih? Menurutku ya. Nggak tahu kalau persepsimu gimana."

Lie Like ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang