Terhitung genap satu bulan setelah eunha diberhentikan dari tempat kerjanya 'terpaksa' dikarenakan semua kuliner yang terdapat di ujung desa akan digusur termasuk tempat kerja eunha. Jujur,eunha sangat malas dengan situasi yang seperti ini pikir eunha seperti kembali disaat-saat ia baru selesai sekolah,hanya tinggal di rumah,makan,tidur menonton jadi beban orang tua. sebenarnya yang membuat eunha semakin bosan dirumah tak lain adalah ayahnya sendiri . Jangan bilang ayahnya eunha jahat atau apapun itu ayahnya itu baik dan sayang pada eunha hanya saja kehidupan mereka seperti kehidupan pada umumnya orang desa dengan hidup yang pas-pasan hal yang paling eunha sukai kalau ayahnya mendapat uang lebih dari tempat kerjanya sudah pasti di rumah itu bahagia dan tenang,tapi eunha tidak suka jika ayahnya sudah kehabisan uang tentunya kebalikannya rumah jadi tidak tentram hal apa saja yang tak sepatutya dipermasalahkan bisa terjadi selalu saja ayahnya itu marah-marah tidak jelas mencari masalah pada ibu dan dirinya.
Seperti saat ini ayahnya tanpa aba-aba langsung membuka pintu kamarnya "Lee eunha ! Bangunlah dan bantu ibumu,jadi anak sangat malas"
Eunha memutar bola matanya,bukan dia malas hanya saja dia benci jika ayahnya mulai mengeluarkan suara besar . Jika hanya eunha dan ibunya dirumah pasti akan baik-baik saja dan eunha juga merasa nyaman ingin melakukan apapun,tapi jika ayahnya sudah pulang rasanya dirumah penuh penekanan ia ingin berbaring di kamar pun tidak tenang takut-takut ayahnya marah pada eunha.
Jika dilihat sebenarnya eunha itu anak yang rajin hanya saja jangan disuruh,jika disuruh atau dibentak eunha jadi malas dan tidak mau melakukan apa yang diperintahkan .
"Aku sudah capek sedari tadi menyuci tidak selesai-selesai" keluh yojin ibu eunha
Samar-samar dari kamar eunha bisa mendengar suara ibunya,eunha sudah duga hal ini akan terjadi disini bukan ayahnya saja yang seringkali membuat mood nya rusak tapi ibunya juga,ibunya itu selalu saja memanas manasi suasana . Seperti kemarin pekerjaan rumah eunha yang bereskan mulai dari menyapu,mencuci piring sedangkan ibunya ? Hanya duduk main ponsel buka medsos. Tapi lihat lah ibunya selalu mengeluh pada ayahnya seakan-akan memang eunha ini adalah anak termalas di dunia .
"Anak terlalu malas !"
Sakit hati,iya tapi eunha memang sudah terbiasa mengeraskan mentalnya sedari dulu saat masa-masa kelam disekolah yang pernah di bully didalam kelas hanya karna ia tidak pintar tapi eunha sama sekali tidak melapor pada orang tuanya,adapun pernah sekali tapi tidak serinci apa yang dialaminya disekolah hanya sedikit dan sedikit mengarang ingin mencoba bernego dengan yojin, karena ia juga anak yang termasuk gengsi sekalipun pada orang tuanya sendiri, tapi mendengar jawaban dari ibunya yang seperti santai-santai saja "ooo sama ibu juga dulu pernah dibully,bergaulah dengan banyak orang agar banyak teman" lalu selesai ibunya kembali bermain ponsel pokonya tak sesuai dengan ekspetasi membuat eunha bungkam dan terpaksa ia menyimpan rasa sakitnya sampai saat ini .
"Semua aku yang kerja,aku lelah"
Rasa ingin mencabik mulut ibunya tapi tidak ia terlalu sayang sama ibunya,tenang saja eunha memang sudah terbiasa sekalipun seefort apa ia membantu di rumah tetap saja ia akan di cap pemalas oleh orangtua nya,jadi mau bagaimana lagi ?.
Tak mau lebih lama mendengar ocehan orangtuanya eunha memutuskan untuk mandi,ia ingin bertemu dengan krystal sahabatnya di salah satu taman yang sedari dulu tempat mereka main.
Selesai dengan mandi berganti baju eunha langsung keluar,tentunya ia sudah izin pada yojin terlebih dulu.
•