Hari sudah berganti dari semalam eunha keluar sampai saat ini belum saja pulang,ijin ke orang tuanya hanya ingin pergi makan malam tapi ini bahkan sudah siang. Dan ia harus memutar otak bagaimana caranya berbohong untuk mencari alasan pada orangtuanya agar tidak ketahuan kalau semalam eunha tidur bersama pria, tak mungkin kan dia harus mengakui pada yojin dan siwon kalau dia baru saja habis kehilangan keperawananya hanya karna jus perangsang . Ah sungguh gila kau eunha !
Eunha masuk kedalam rumah,ia melihat kedua orang tuanya yang duduk di sofa ia menarik nafas ketika tak sengaja mendengar pembahasan siwon dan yojin perihal hutang piutang yang mungkin akan menjadi perkara besar lagi jika saja eunha tidak masuk dan mengalihkan pembahasan mereka
"Kenapa tidak pulang minggu depan saja ?!" Sarkas siwon dengan tajam penuh kekhawatiran yang terdengar begitu sakit dan tajam ditelinga eunha yang masih menaruh sakit hati atas kejadian yang melimpah dirinya
"Maaf,semalam aku tidur dirumah krystal"
"Setidaknya telfon eomma kau pikir orang tua mana yang tidak khawatir"
"Maaf"
Eunha langsung berjalan menuju kamarnya tapi sungguh nasib yang sial
"Akh,-" eunha menutup mulutnya tiba tiba sungguh selangkangannya sepertinya lecet masih terasa perih ketika eunha berusaha berjalan seperti biasa.
"Kenapa ? Tanya yojin.
"Ah tidak apa-apa kakiku terkilir"
Yojin menggeleng geleng,"Lain kali kabari eomma kalau mau menginap di rumah krystal,kau kebiasaan sekali kalau nginap di rumah krystal tidak pernah memberi kabar"
eunha langsung berjalan ke kamar dan mengunci pintu, siwon dan yojin langsung bertukar pandang "apa kau tak merasa aneh dengan eunha ?" Yojin hanya mencibir lalu kembali duduk di sofa "mungkin moodnya sedang tidak baik,tahu sendiri kan pertemananya dengan krystal aku akan menyusulnya setelah ini.
Eunha duduk perlahan di kasurnya memegangi pahanya sembari meringis menahan sakit. Ini kali pertama eunha dan ini akan menjadi pengalaman terburuk dirinya.
Hikss
Satu isakan lolos,eunha ingin menjerit tapi tak mungkin ingin melampiaskan kekesalannya melalui barang pun tidak bisa orang tuanya pasti akan dengar dan bertanya perihal masalahnya,ingin bunuh diri juga dosa sungguh bimbang dan malang nasib eunha.
"Hiks aku benci ! Aku benci !" Eunha memukul mukul kepalanya menangis terisak.
Eunha mengadah keatas dengan memejamkan matanya ia terus menyesali perbuatan laknat ini,sekarang ia hanyalah wanita kotor yang sudah tak berharga,suaminya nanti akan kecewa dengan dirinya semuanya hancur.
Dibalik pintu kamar itu yojin menyaksikan sesuatu yang membuat hati nya sebagai seorang ibu sakit,melihat bagaimana eunha saat ini yang menangis membuat yojin merasa tidak berhasil menjadi seorang ibu yang baik bagi anaknya,baru kali ini ia melihat eunha serapuh ini selama ini yang yojin tahu eunha adalah anaknya yang kuat dan berani sekarang yojin mengerti dibalik kelakuan eunha yang seringkali menjengkelkan anak itu menyimpan beberapa luka yang yojin tidak tahu.
Klek ~
Eunha yang menyadari pintu kamarnya dibuka oleh ibunya,langsung mengusap airmatanya dengan cepat ia tersenyum kikuk ketika melihat yojin sontak eunha langsung berdiri
"E~eomma,kenapa tidak mengetok dulu si ?" Ujar eunha ada sedikit malu karna ketahuan ibunya.
Kendati begitu yojin tidak ingin membuat anaknya malu, ia memilih duduk di pinggir tempat tidur eunha dan menatap eunha lalu memberi kode melalui pergerakan dagunya agar eunha duduk disampingnya dan langsung dituruti oleh eunha.